Jumat, 17 Agustus 2012

me with my friend in kondang merak beach



Another Beautiful ciel I ever see…..
Pantainya berpasir putih indah banget lho…. Karang-karangnya juga masih alami, belum terlalu banyak campur tangan manusia di pantai ini…………
Ini pas mulai surut……
Karangnya mulai terlihat kan?... cantik banget…………..

Me with my friend’s in kondand merak beach.


Me with my friend’s in kondand merak beach.
Ini pas lagi ada acara organisasi, yaitu pekan keluarga rayon… seru banget dec waktu itu.
Nah ini foto-foto kenangan kita waktu itu….
Let’s cek it………….
Nah ini para cewek-cewek pantai… haha…. Wajah kita terbakar matahari banget yac….. gak ada yang kinclong kecuali giginya…….hahahaha



View nya bangus banget kan… air biru, langit biru, ini pertama kalinya lho aku ke kondang merak.
I was so attracted by that beach……….. so nature…………



Selasa, 14 Agustus 2012

me and family in masjid turen

Ini aku ambil pas ada di lantai atas, kelihatan towernya yang belum selesai yac….
Yang membuat aku terpukau adalah itu langitnya cantik banget kan… that beautiful ciel I see
Haha……. Gigi aku kelihatan gitu hehe alas kakinya itu lho gak banget………..
That ciel is beautiful, do you agree???..........
Ibu aku gak mau kalah donk, cantik kan……………




Hahai ini foto close up na aku……… ini aku lagi ada di market yang ada dalam masjid itu, keren lho marketnya ada di lantai atas.
That’s all….. it’s a memory when my brother will married,
Jadi saat itu kita habis dari melamar mbak risma.. sekarang udah jadi istrinya bang toni…

me and family in masjid turen

Ini kok ya sama-sama miring semua yac….. hahaha…. 
Kok blur yac………… padahal bagus lho, hahai…. Ini aku sama mbak Ririn…
Ceritanya mau lomba makan kerupuk…. Yak ayo ayo…..

me and family in masjid turen

lanjut foto-foto aku
Aku lagi mampang di depan pintu yang ada di salah satu masjid itu… terlalu jauh yac… gak keliahatan dec wajah aku……….
Ini waktu pertama kali mau masuk masjid lewat pintu belakang…. Hehehe……. Itu aku sama ibu aku trus sama mbak ica….
Haha…… aku lagi liat orang lewat itu…. Kok malah di foto….. ekspresif kan aku hahahaha……..
Nah ini aku dan keluarga…. Bagus kan…………
Ini aku lagi ada di bagian yang banyak akuarium ikannya… agak gelap yac…….

lanjutan my ciel


Dua foto langit ini aku ambil dari jendela masjid Al-huda, tempat aku PM… waktu itu abis ngajar ngaji… agak mendung tapi gak sampai hujan..

Senin, 13 Agustus 2012

foto foto aku


Another crazy things in my mind…..
I hope you didn’t see it.. because this is make you want to vomit …….
I aware you
Hehe…… gini deh kalo udah keisengan aku kambuh dan menjadi parah tiap harinya haha….. tapi yaaaaa……. Gak apa lah….
Kali ini aku akan nge share foto-foto gak jelas aku yang laen…. 

Dimulai dari the dragonfly yang meninggal dunia waktu aku temuin pas di asrama aku dulu… ckckck… kasian banget itu dragonfly, untuk mengabadikan temuan yang spektakuler ini aku pun memfotonya secara amatir menggunakan kamera hp hahahaha……. Semoga arwah si dragonfly tenang di sisinya yac…….
 
Ini hasil prakarya aku…. Hayo tebak dari apa???.....
Haha… ini daunnya cemara yang ada di depan gedung B na UIN…..
Aku kreatif banget kan hahahaha…………….

adventure to lumpur

It’s memory when my friend’s come to my house, they want to see lumpur lapindo…..
Ini dia foto-foto kita waktu itu?
Berangkat dari UIN sore-sore hampir maghrib…….
Ini meme lagi pose hehe…

me and family in masjid turen

Me and my family in masjid turen…
Ini foto-foto waktu aku dan keluarga lagi jalan-jalan di masjid turen yang ada di Malang. Masjid na itu gede banget… lebih mirip tempat wisata dari pada masjid… pokoknya gitu dec……
Nah kita mulai aja yac….
ini aku lagi main ciluk ba sama mbak Ririn hehe……… ini vas bunga besar banget yac haha…….
Hahai kalo ini aku sama mbak ica……. 


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM REPRODUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
REPRODUKSI
BAB 1
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Sering kita mendengar istilah reproduksi, yaitu salah satu ciri makhluk hidup yang berupaya mempertahankan keturunannya. Dalam reproduksi kita mengalami banyak tahapan. Dalam al-quran di jelaskan sesungguhnya manusia di ciptakan dari air yang hina, yang setelah di kaji lebih lanjut dalam bidang biologi di ketahui bahwa air yang di maksud adalah sperma, yang mengandung kode genetic yang akan di wariskan dalam beberapa tahap yang di sebut spermatogenesis.
Sebagai ahli biologi kita harus mengetahui bagaimana terbentuknya alat reproduksi baik pada hewan maupun tumbuhan, itu sebabnya mengapa kita perlu perlu melakukan percobaan ini.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Reproduksi tumbuhan
2.1.1. Bagian-bagian Bunga
Bunga pada umunya memiliki bagian-bagian sebagai berikut (Tjitrosoepomo,1985):
  1. Tangkai bunga (pedi cellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang. Padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga.
  2. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar dengan ruas-ruas yang amat pendek. Sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorphosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
  3. Hiasan bunga (perianthum), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelma’an daun yang masih nampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat di bedakan dalam satu lingkaran. Jadi bagian-bagian hiasan bunga ini umumnya tersusun dalam dua lingkaran (Tjitrosoepomo,1985):
  1. Kelopak (kalyk), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar. Biasanya berwarna hijau dan sewaktu masih kuncup merupakan selubungnya yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala). Daun-daun pada bunga dapat berlekatan satu sama lain dapat pula terpisah-pisah.
  2. Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petala), yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.
Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flosnudus), misalnya pada patikan (Euphorbia hirata l)atau hiasan bunga tadi tidak dapat di bedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Dengan kata lain kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya. Hiasan bunga yang demikian sifatnya dinamakan tenda bunga (perigantum) yang terdiri atas sejumlah daun tenda bunga (tepala), misalnya pada kembang sunsang (Gloriosa superba. L) lilia gereja (Lilium longiflorum. Thumb).
  1. Alat-alat kelamin jantan (androecium), bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorphosis daun yang menghasilkan serbuk sari (stamen). Pada bunga, benang sarinya dapat pula bebas atau berlekatan. Ada yang tersusun dalam satu lingkaran adapula yang dalam 2 lingkaran. Bahwasannya bagian ini merupakan penjelmaan daun.
  2. Alat-alat kelamin betina (gynaecium) yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya di sebut putik (pistillum). Juga putik terdiri atas metamorphosis daun yang di sebut daun buah (carpella). Pada bunga dapat di temukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah, maka biasanya semuanya akan tersusun sebagai lingkaran bagian-bagian bunga yang terakhir (Tjitrosoepomo,1985).
2.1.2. macam-macam bunga
Melihat bagian-bagian yang terdapat pada bunga, maka bunga dapat di bedakan dalam (Tjitrosoepomo, 1985):
  1. Bunga lengkap/sempurna (flos completes), yang dapat terdiri atas : 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari, dan 1 lingkaran daun-daun buah. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan bersifat tetrasiklik dan jika bagian-bagiannya tersusun dalam 5 lingkaran pentasiklik.
  2. Bunga tidak lengkap/bunga tidak sempurna (flos incompletes), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak memiliki hiasan bunga, maka bunga itu di sebut bunga telanjang (nudus). Jika kelopak dan mahkotanya sama bentuk maupun rupanya seringkali di anggap bunga yang tidak lengkap pola.
Berdasarkan alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, orang membedakan (Tjitrosoepomo,1985):
  1. Bunga berkelamin 2 (hermaphroaitus), yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna/lengkap karena biasanya pun jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota.
  2. Bunga yang berkelamin tunggal (unisexsual), jadi pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua macam alat kelaminnya:
  1. Bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik.
  2. Bunga betina (flos feminus), jika bunga tidak memiliki benang sari, hanya putik saja.
  3. Bunga mandul/tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat benang sari maupun putik.
Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan orang membedakan tumbuhan yang (Tjitrosoepomo, 1985):
  1. Berumah satu (monoecus), yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu batang tumbuhan).
  2. Berumah dua (diecus) jika bunga jantan dan bunga betina terpisah tempatnya. Ada individu yang mendukung bunga jantan saja da nada individu yang hanya mendukung bunga betina saja.
  3. Poligami (polygamous), jika pada suatu tumbuhan terdapat bunga jantan , bunga betina dan bunga banci bersama-sama.
Selain itu, pada tumbuhan yang mempunyai jumlah bunga besar dapat (Tjitrosoepomo, 1985):
  1. Terpecam atau terpisah-pisah misalnya bunga sepatu.
  2. Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam. Suatu rangkaian bunga dinamakan pola bunga majemuk (anthofaxis atau inflorescentia) misalnya bunga merak.
1.2.3. Pembentukan Gamet
Semua gamet yang terlibat dalam reproduksi generative di hasilkan melalui proses meiosis. Pda pembentukan gamet jantan (mikrosporogenesis) empat sel haploid di hasilkan dari setiap pembelahan meiosis yang lengkap. Sel-sel ini di sebuk mikrospora. Mikrospora ini kemudian masak menjadi serbuk (pollen grans) pada kepala sari (arther). Sebelum penyerbukan, inti sel di dalam serbuk sari membelah secara mitosis membentuk 2 inti sel, satu di antaranya yaitu inti sel tabung, tetap utuh, inti sel yang lain akan membelah sekali lagi membentuk 2 inti generative atau inti sperma. Jadi hasilnya ialah satu butir serbuk sari yang terdiri dari 3 inti sel yang masing-masing mempunyai kromosom 1n (weish, 1991).
Selanjutnya akan terjadi antesis yaitu pemasakan kepala sari yang di ikuti dengan pemanjangan tangkai sari (filament) pada bunga, jenis perpanjangan tangkai ini bertujuan agar kepala sari mencuat dari bunga. Dengan cara demikian, serbuk sari akan mudah tersebar ke tumbuhan lainnya. Pada puncak pemasakan kepala sari akan terbuka atau pecah untuk menyebarkan butir serbuk sari yang masak (weish,1991).
Pada pembentukan gamet betina (megasporogenesis) ada empat sel haploid, 3 diantaranya di hasilkan melalui meiosis di dalam sel induk megaspore yang berasal dari regenerasi sebelumnya. Sel yang tertinggal membesar menjadi kandung embrio. Berlangsung tiga tahap pembelahan mitosis sehingga tercapai delapan inti sel 1n yang akan bergerak pada posisi 1 sel telur dan 2 sel sinergid terletak di ujung ovarium dekat dengan mikrofil. Tiga sel antipoda terletak di ujung ovarium berlawanan dengan mikrofil dan 2 inti sel polar terletak di tengah-tengah kandung embrio (Weish,1991).
Mikrosporogenesis ialah gametogenesis yang berlangsung di dalam bagian jantan dan menghasilkan serbuk sari. Sebuah sel induk mikrospora diploid (mikrosporosit) dalam antenna mula-mula mengalami meiosis 1 dan menghasilkan sepasang sel haploid. Meiosis 2 menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu. Tiap mikrospora mengalami karyokinesis (intinya membelah biasa) sehingga memiliki 2 inti haploid (Suryo, 2005).
Megasporogenesis ialah gametogenesis yang berlangsung di dalam bagian betina suatu bunga yang di sebut bakal buah atau ovarium dan menghasilkan kandung lembaga. Sebuah sel induk megaspore diploid (megasporosit) dalam ovarium mengalami meiosis 1, menghasilkan 2 sel diploid, meiosis 2 menghasilkan 4 megaspora yang tertinggal dan mengalami degenerasi dan mati. Sebuah megaspore yang tertinggal dan masih mengalami pembelahan kromosom secara mitosis tiga kali berturut-turut tanpa mengalami pembelahan plasma. Hasilnya adalah sebuah sel besar (kandung lembaga muda) yang mengandung 8 inti haploid. 3 dari 8 inti tadi menempatkan diri di dekat mikrofil tetapi 2 di antaranya (sinergid) mengalami degenerasi. Inti yang dekat atau yang ke tiga berkembang menjadi sel telur. Tiga buah inti yang lainnya (antipoda) bergerak kearah yang berlawanan. Tetapi kemudian mengalami degenerasi juga. Sisanya dua inti (inti kutub) kemudian bersatu di tengah kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n) kini kandung lembaga yang sudah masak (megagametofit) telah siap untuk di buahi (Suryo, 2005).
2.2 Reproduksi Hewan
2.2.1. Gametogenesis
Spermatogenesis ialah gametogenesis pada hewan jantan. Sel-sel primordial diploid di dalam testis membelah secara mitosis berkali-kali dan membentuk spermatogonium. Selama pertumbuhannya sel ini membentuk sel spermatosit primer (diploid) yang kemudian membelah secara meiosis. Hasilnya berupa 2 buah sel spermatosit sekunder yang masing-masing haploid selanjutnya sel-sel ini mengalami meiosis 2 dan menghasilkan 4 spermatid haploid. Selama proses maturasi terbentuklah bagian seperti ekor dan tiap-tiap spermatid menjadi gamet jantan yang di namakan spermatozoa (Suryo, 2005).
Spermatogenesis adalah proses perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa dan berlangsung sekitar 64 hari (kurang lebih 4 hari). Spermatogonia terletak berdekatan dengan membrane basalis tubulus seminiferous yang berpoliferasi melalui mitosis dan berdiferensiasi menjadi spermatosit primer. Setelah itu mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk 2 spermatosit sekunder. Tiap akhir spermatogenesis adalah maturasi spermatid menjadi spermatozoa (sperma). Sperma memiliki 1 kepala, 1 badan, dan 1 flagelum (ekor). Kepala berisi nucleus dan di lapisi akrosom (tutup kepala) yang mengandung enzim di perlukan untuk menembus ovum. Badan mengandung mitokondria yang memproduksi ATP yang di perlukan untuk pergerakan goyangan flagellum mengakibatkan mobilitas sperma (untuk berenang)(Setiadi, 2007).
2.2.2. Spermatozoa
Sel gamet pria yang secara medis di sebut dengan spermatozoa merupakan sel utama system reproduksi pria. Sel tersebut berbeda dengan sel tubuh yang lain, baik dalam bentuk, fungsi maupun sifatnya. Dalam pembentukannya pun, sel tersebut memiliki keunikan saat pembelahan dan perkembangannya menjadi dewasa. Spermatozoa merupakan sel utama dari system reproduksi pria, maka organ yang menghasilkannya seluruhnya terjadi di dalam buah pelir atau testis (Djuwantono, 2007).
Seperti kita ketahui bersama peranan seorang dalam proses reproduksi di tentukan oleh baik tidaknya kualitas spermatozoa yang dimilikinya. Dengan demikian analisis sperma tentu perlu di lakukan pada setiap pemeriksaan infertilisasi. Syarat tercapainya hasil analisis sperma yang di anggap baik antara lain (Permadi, 2008):
no
Hal yang di amati
Nilai Normal
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
Volume
PH
Konsentrasi
Jumlah total spermatozoa
Motilitas spermatozoa

Morfologi sperma
Vitalitas spermatozoa
Jumlah sel darah putih
2ml atau lebih
7,2 sampai 8,0
20 juta spermatozoa/ml atau lebih
40 juta spermatozoa per ejakulasi atau lebih
Dalam waktu 1 jam setelah ejakulasi sebanyak 50% dari jumlah total spermatozoa yang hidup, masih bergerak secara aktif.
30% atau lebih memiliki bentuk yang normal
50% atau lebih dalam keadaan hidup
Lebih sedikit dari 1 sel/ml

DAFTAR PUSTAKA
Djuwantono.2007. hanya tujuh hari memahami infertilisasi. Bandung : PT Refika Aditama
Permudi,wirunggamar.2008. hanya tujuhhari memahami fertilisasi inverto.Bandung: PT Refika Aditama
Setiadi.2007. anatomi dan fisiologi manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Suryo.2005. genetika strata 1.Yogyakarta : UGM press
Tjitrosoepomo,gembong.1985. morfologi tumbuhan. Yogyakarta : UGM press
Weish, james R dkk. 1991. Dasar-dasar genetika dan permulaan tanaman.jakarta :Erlangga

laporan biologi umum metabolisme tumbuhan

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
METABOLISME TUMBUHAN
BAB 1
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Saat kita berada di bawah pohon yang rindang kita akan merasa sejuk, rasa sejuk tersebut disebabkan kadar oksigen yang ada lebih banyak. Oksigen ini dihasilkan dari tumbuhan yang memiliki zat hijau daun, melalui proses metabolism.
Metabolism adalah seluruh proses biokimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Metabolism terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Karena metabolism sangat penting bagi kita. Kita perlu untuk mempelajarinya dan membuktikan bahwa metabolism memang terjadi dan apa saja yang mempengaruhi prosesnya.
BAB 2
DASAR TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup ataupun sel hidup adalah melakukan metabolism (pertukaran zat) yakni istilah untuk menunjukkan perubahan-perubahan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk melaksanakan berbagai fungsi vitalnya. Setiap sel terdiri atas protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan bahan keperluannya, dan untuk menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai bahan barang buangan (kartono,1982).
Semua kegiatan hidup yang terdapat dalam sel tidak dapat di pisahkan dengan reaksi kimia. Pertumbuhan, perkembangan, sekresi, ekskresi, dan kegiatan hidup lainnya merupakan proses reaksi kimia. Namun secara garis besarnya perubahan reaksi kimia atau metabolism, dalam sel dapat di bedakan menjadi dua yaitu anabolisme atau reaksi penyusunan atau sintesis dan katabolisme atau pembongkaran atau pemecahan (Slamet, 2004).
Anabolisme adalah penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Anabolisme pada tumbuhan di kenal dengan fotosintesis yang menggunakan energy cahaya, sedangkan anabolisme yang menggunakan energy kimia di kenal dengan kemosintesis (Slamet,2004).
Katabolisme adalah membebaskan energy dengan cara merombak molekul-molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Sebuah proses utama metabolism adalah respirasi seluler, dimana gula glukosa dan bahan organic lainnya di rombak menjadi karbodioksida dan air (Cambell,2000).
Foto sintesis merupakan contoh dari metabolism yaitu reaksi penyusunan senyawa kimia kompleks (organik) yang memerlukan energy cahaya, proses ini dapat berlangsung di dalam pigmen sel tertentu dengan bahan karbon dioksida dan air. Selain itu untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis di perlukan energy cahaya matahari dapat dilakukan percobaan ingenhous. Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen tidak mampu menyelenggarakan fotosintesis. Di dalam daun terdapat factor pembeda yang memungkinkan penyerapan spectrum berbeda-beda. Pigmen fotosintesis terdapat pada membrane tilakoid. Produk akhir yang berupa glukosa di bentuk di dalam stroma (Slamet, 2004).
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energy cahaya matahari yang terdiri dari klorofil a, kompleks antene dan akseptor electron. Fotosistem dapat di bedakan menjadi dua yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Pada fotosistem I penyerapan energy cahaya dilakukan oleh klorofil a yang di sebut p700. Energy yang diperoleh p700 ditransfer dari kompleks antene. Pada fotosistem II penyerapan energy dilakukan oleh klorofil a yang sensitive terhadap panjang gelombang 680 nm. Secara sederhana reaksi kimia proses fotosintesis dapat dibedakan menjadi dua. Yakni reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang menggunakan energy cahaya, berlangsung di dalam membrane tilakoid dari klorofil, menghasilkan senyawa ATP dan NaDPH. Kedua senyawa yang di hasilkan dalam reaksi terang ini akan di gunakan ddalam reaksi gelap. Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma dari kloroplas, menghasilkan glukosa (Slamet, 2004).
Respirasi atau pernafasan merupakan salah satu contoh proses katabolisme. Zat sumber energy dalam tubuh organisme terdiri atas zat-zat organic seperti karbohidrat, lemak, protein, asam amino, dan lain-lain. Apabila sumber energinya adalah glukosa maka reaksi kimia respirasi tersebut dapat di sederhanakan menjadi
C₆H₁₂O₆ + 6O₂ → 6H₂O + 6CO₂ + energy
Respirasi sendiri adalah proses pembebasan energy yang tersimpan dalam zat sumber energy melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Reaksi penguraian CO₂ dan H₂O di atas adalah reaksi kompleks yang dapat di bedakan menjadi 3 tahap. Yakni : 1. Glikolisis, 2. Daur krebs, 3. Transport electron respirasi (Slamet, 2004).
Molekul-molekul mutlak yang di perlukan agar metabolism dapat berlangsung yakni ATP (Adenosin Tripospat) sangat erat hubungannya dengan satu jenis nukleotida berenergy tinggi yang tersusun atas gula pentose, basa nitrogen adenine dan mengikat tiga gugus fosfat yang di sebut bifosfat. ATP menggerakkan kerja seluler melalui pengkopelan reaksi eksergonik dengan reaksi endergonic. ATP adalah suatu pintu putar yang dilalui energy pada waktu mengalami pemindahan dari proses katabolic ke jalur anabolic (Cambell,2000).
Enzim merupakan satu dari bagian molekul metabolism, yakni protein katalitik yaitu senyawa organic yang tersusun atas protein dan bertindak sebagai biokatalisator. Enzim mempercepat reaksi metabolism dengan cara menurunkan rintangan energy. Factor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim yakni temperature, pengaruh PH, pengaruh konsentrasi enzim, pengaruh hasil akhir, pengaruh zat penggiat, pengaruh zat penghambat, pengaruh konsentrasi substrat (Slamet, 2004).
Klorofil pusat reaksi dan akseptor primer membuat fotosistem, satuan permanen cahaya yang di bangun ke dalam membrane tilakoid.terdapat dua jenis fotosistem. Fotosistem 1 mengandung molekul klorfil a P700 di pusat reaksi. Fotosistem 2 berisi molekul P680. Aliran electron non siklik melibatkan kedua fotosistem dan memproduksi NADPH, ATP dan O₂ . Aliran electron siklik hanya menggunakan fotosistem 1, yag meproduksi ATP tetapi tidak NADPH dan O₂ (Cambell,2000).
Siklus calvin merupakan jalur metabolism dalam stroma kloroplas, suatu enzim (rubisko) menggabungkan karbon dioksida dengan ribulosa bofosfat (RUBP), gula berkarbon lima, kemudian dengan menggunakan electron dari NADPH dan energy dari ATP. Siklus ini mensintesis gula berkarbon tiga gliseraldehid 3 fosfat. Sebagian besar G3P digunakan kembali dalam siklus itu dan di ubah menjadi gula dan molekul organic esensial lain (Cambell,2000).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell, Neil A.2000. biologi . Jakarta : Erlangga
Muhammad, kartono. 1982. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta : Erlangga
Prawirohartono,Slamet. 2004. Sains biologi . Jakarta : Bumi Aksara
Sunarto,dkk.2004.efisiensi pemanfaatan energy cahaya matahari oleh fitoplankton dalam proses fotosintesis.jurnal akuatika vol 2. No 2.

laporan biologi umum osmosis

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
OSMOSIS DAN DIFUSI
BAB 1
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Pernahkah anda berfikir bagaimana air yang ada di tanah bisa sampai ke daun tanaman. Menurut logika air atau zat cair mengalir dari atas kebawah bukan sebaliknya. Semua itu berhubungan dengan konsentrasi zat terlarut dan energy intrinsic yang dimiliki molekul yang di sebut gerak termal(kalor) yang menyebabkan pergerakan dari konsentrasi rendah ke konsentrasi zat yang lebih tinggi. Ini di sebut dengan osmosis.
Gerak osmosis bertujuan untuk menyeimbangkan konsentrasi zat. Transport pasif inilah yang menyebabkan air yang berada dalam tanah dapat sampai ke daun dan tanaman dapat melakukan fotosintesis. Transport pasif ini harus melalui membrane semipermeable atau membrane permeable selektif.
Itu sebabnya kita perlu mempelajari tentang osmosis karena di tubuh setiap makhluk hidup baik itu transport pasif atau transport aktif. Dalam hal ini kita hanya memfokuskan pada transport pasif yaitu osmosis.
BAB 2
DASAR TEORI
Metabolit hasil pencernaan dan hasil metabolism dapat dipindahkan baik dari luar sel ke dalam sel. Maupun dari dalam ke luar sel. Proses pemindahan ini bertujuan agar reaksi kimia dapat dilanjutkan atau menempatkan produk metabolism pada tempat yang tepat. Ada beberapa cara memindahkan zat-zat atau molekul tersebut, yaitu difusi biasa, osmosis, transport pasif, dan transport aktif (Toha, 2005).
Difusi biasa dapat berlangsung bila ada perbedaan konsentrasi antara larutan yang di pisahkan oleh membrane. Dalam proses ini, zat terlarut dapat berpindah dari larutan konsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah, hingga terjadi kesetimbangan, sedang transport osmosis adalah proses pemindahan larutan pelarut suatu zat melalui membrane semipermeable atau membrane permeable selektif. Perpindahan zat berlangsung dari larutan encer ke dalam larutan yang lebih pekat dan mengakibatkan terjadinya suatu tekanan dari zat cair (tekanan osmosis). Proses transport zat terjadi dari cairan dengan tekanan osmosis rendah ke tekanan osmosis tinggi (Toha,2005).
Dalam membandingkan dua larutan yang konsentrasi zat terlarutnya berbeda, larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi disebut sebagi hipertonik. Larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah disebut sebagai hipotonik. (hiper dan hipo masing-masing berarti “lebih”dan “kurang” disini yang di maksud adalah konsentrasi zat terlarutnya ) ini merupakan istilah-istilah relative yang hanya bermakna bila terdapat suatu perbandingan larutan-larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang sama di sebut isotonic (iso berarti “sama”). Larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (hipertonik) memiliki konsentrasi air yang lebih rendah oleh sebab itu air akan berdifusi melintasi membrane dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik. Difusi air melintasi membrane permeable selektif ini merupakan suatu kasus khusus transport pasif yang di sebut osmosis (Cambell,1999).
Arah osmosis ditentukan hanya oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut total. Air berpindah dari larutan hipotonik ke hipertonik sekalipun larutan hipotoniknya memiliki lebih banyak jenis zat terlarut total. Air laut yang memiliki zat terlarut yang sangat beragam, molekul air nya akan bergerak ke kelarutan gula tunggal yang yang sangat tinggi konsentrasinya, karena konsentrasi total zat terlarut air laut lebih rendah. Jika dua larutan bersifat isotonic, air berpindah melintasi membrane yang memisahkan larutan-larutan tersebut pada laju yang sama untuk kedua arah (Cambell,1999).
Pada hakekatnya osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeable secara diferensial. Membrane sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara diferensial. Pelarut universal adalah air. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeable secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Perlu di tekankan disini bahwa “konsentrasi” adalah konsentrasi pelarutnya, yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat yang larut (molekul,ion) dalam air itu. Pertukaran air antara sel dan lingkungannya adalah suatu factor yang begitu penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu osmosis (Kimball, 1983).
Osmosis yang dimaksud adalah difusi air yang melalui selaput semipermeable. Air akan banyak yang dari daerah yang mempunyai larutan rendah ke daerah yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi, atau suatu kondisi larutan untuk menyerap air jika di pisahkan oleh air bergerak ke daerah dengan tekanan osmosis rendah ke osmosis tinggi (Nugroho, 2004).
Osmosis dapat terdefinisikan sebagai larutan untuk menyerap air. Jika di pisahkan oleh air murni dengan selaput semipermeable. Tekanan osmosis dapat diukur dengan osmometer. Sehingga air akan bergerak ke daerah tekanan osmosis rendah ke daerah osmosis tinggi (Gusbury,1995).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell,dkk. 1999. Biologi. Jakarta : Erlangga
Kimball,john. 1983. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
Sudjard,nugroho. 2004. Biologi sains. Jakarta : Yudistira
Gusbury. 1995. Fisiologi tumbuhan. Bandung : ITB
Toha,Abdul hamid. 2005. Biokimia metabolism. Jakarta : Alfabeta

laporan praktikum bioligi umum jaringan

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
JARINGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu bergerak baik atas keinginan kita atau tidak sadar. Kita dapat bergerak di sebabkan adanya jaringan khusus dalam tubuh kita yang di sebut otot. Jaringan otot inilah yang menggerakkan tulang-tulang kita sehingga otot sering juga di sebut alat gerak aktif. Jaringan dapat di definisikan sebagai suatu kelompok sel sejenis yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama yang sempurna.
Setiap makhluk terdiri atas jaringan-jaringan, oleh sebab itu kita sebagai seorang saintis, kita harus memahami tentang jaringan, oleh Karena itu kita melakukan percobaan dan penelitian terhadap jaringan pada hewan dan tumbuhan.
BAB 2
DASAR TEORI
Pada dasarnya jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Sesungguhnya istilah “jaringan: tissue” berasal dari bahasa latin yang artinya adalah “tenunan” (Cambell,2000).
Jaringan epithelium (epithelium tissue) terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang berkemas dengan rapat, jaringan tersebut melindungi bagian-bagian tubuh dan melapisi rongga di dalam tubuh (Cambell,2000).
Pada jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan lain. Berlawanan dengan jaringan epithelium yang sel-sel tersebar dan terkemas rapat, jaringan ikat memiliki kumpulan sel-sel yang jarang, yang tersebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Serat jaringan ikat yang terbuat dari protein terdiri atas tiga jenis yaitu serat jaringan ikat, serat kolagen, serat elastis dan serat resikuler (cambell,2000).
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang di sebut serabut otot yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Dalam tubuh vertebrata, terdapat tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka di sebut juga otot lurik karena pengaturan mikrofilamennya tumpang tindih, sehingga memberikan sel-sel itu penampakan berlurik atau bergaris-garis di bawah mikroskop. Otot jantung membentuk dinding kontraktil jantung. Otot ini tampak lurik seperti otot rangka, akan tetapi otot jantung bercabang dan sel-sel tersebut di hubungkan dengan cakram berinti kalar yang melerai dari satu sel dan sel lain dalam waktu satu kali denyutan jantung (Cambell,2000).
Otot polos dinamakan demikian karena otot ini tidak memiliki penampakan lurik, ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri, dan organ internal lainnya. Sel-sel berbentuk gelendong. Otot polos berkontraksi lebih lambat di bandingkan dengan sel-sel otot rangka tetapi dapat berkontraksi dalam jangka waktu yang lama. Otot polos bertanggung jawab atas aktivitas tubuh tidak sadar seperti gerakan lambung atau penyempitan arteri (Cambell,2000).
Jaringan adalah struktur yang di bentuk oleh kumpulan sel yang sering mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama meskipun sangat kompleks tubuh manusia hanya terdiri dari empat jenis utama jaringan, yaitu jaringan epitel, penyambung, otot, dan saraf. Jaringan ini tidak terdapat satuan-satuan tersendiri, tapi cukup saling berhubungan satu sama lain dan dalam perbandingan yang berbeda-beda membentuk berbagai organ dan system tubuh (Rangvera,1980).
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan di sebut histologi. Seringkali dijumpai sekelompok sel-sel yang mempunyai secara kesatuan (unit) tampak seperti jaringan tetapi sebenarnya bukan jaringan melainkan koloni sel. Misalnya seperti yang terdapat pada ganggang (Nasir, 1993).
Jaringan adalah sekelompok-kelompok sel yang serupa teroganisir menjadi lembar-lembar atau berkas-berkas longgar. Jaringan melakukan sebuah aktifitas yang spesifik. Berbagai jaringan yang berbeda di susun dalam struktur-struktur dengan batas dan bentuk yang jelas dikenal sebagai organ (fred,2005).
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Jaringan otot dapat berkontraksi karena di dalamnya terdapat serabut kontraktil yang di sebut myofibril. Myofibril di susun atas mikrofilamen atau protein aktin dan protein myosin. Kurang lebih 40% berat tubuh mamalia merupakan karingan otot. Jaringan otot dapat di bagi menjadi jaringan otot polos, otot lurik (serat lintang dan otot jantung) (Sugito,2003).
Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah dan ujungnya meruncing. Dalam tiap sel otot terdapat satu inti yang terletak di tengah dan ujungnya meruncing. Aktivitas otot polos sangat lambat dan lama tetapi tidak mudah lelah. Terdapat pada alat-alat tubuh bagian dalam sehingga di sebut juga otot visera, otot polos berfungsi memberi gerak di luar kehendak(Nugroho,2004).
Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau silinder atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (sadar). Kontraksi otot lurik cepat tapi tidak teratur dan mudah lelah. Berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh (Sugito,2003).
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Bekerja di luar kehendak kita (tidak sadar). Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah dan bereaksi lambat (Sugito,2003).
Pada dasarnya jaringan pada tumbuhan ada dua macam yaitu jaringan meristem (embrional) dan piringan permanen (dewasa) jaringan meristem tersusun oleh sel-sel muda sehingga selalu membela dan belum terdiferensiasi(Nugroho, 2004).
Sel-sel terdiferensiasi pada hewan tersusun menjadi jaringan. Setiap jaringan biasanya terdiri atas beberapa tipe sel-sel terdifernsiasi dan jaringa di bagi menjadi dua yaitu jaringan hewan dan jaringan meristematik, protektif parenkim, kolenkim, sklerenkim, dan jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem (Kimball,1983).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell, dkk. 2000. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta : Erlangga
Fried,George. 2005. Biologi edisi kedua. Jakarta : Erlangga
John,W Kimball. 1983. Biologi edisi kelima jilid 1. Jakarta : Erlangga
Nugroho, L hartanto. 2004. Biologi dasar .jakarta : Penebar Swadaya

laporan praktikum biologi umum pembelahan mitosis

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
PEMBELAHAN MITOSIS
BAB 1
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar kata reproduksi, yaitu kegiatan kehidupan yang bertujuan untuk memperbanyak keturunan. Saat sel zigot tumbuh, sel gamet dan sel betina melebur maka sel yang ada dalam tubuh kita berasal dari sel yang berasal dari sel yang sudah ada lebih dulu.
Mitosis merupakan transmisi kromosom dari sel induk kepada sel-sel anak melalui mitosis yang merupakan proses aseksual. Kegiatan yang paling penting pada mitosis ialah perilaku rapi kromosom-kromosomnya. Pembelahan sel merupakan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan, perbaikan sel rusak dan perkembang biakan. Macam-macam pembelahan ada dua macam yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
BAB 2
DASAR TEORI
Mitosis merupakan pembelahan nucleus. Biasanya segera diikuti oleh sitokinesis, yaitu pembelahan sitoplasma. Pada proses ini dari satu sel diperoleh dua sel anak yang memiliki informasi genetic yang ekuivalen dengan sel induknya (Cambell,2002).
Gamet betina bila sudah di buahi oleh gamet jantan akan bersifat diploid (2n) dan dinamakan zigot. Dalam perkembangannya, zigot ini membelah berkali-kali dan proses pembelahan sel ini dinamakan mitosis. Mitosis berlangsung dalam berlangsung dalam beberapa fase, ialah interfase, profase, metaphase, anaphase, dan telofase yang dapat di jelaskan sebagai berikut. Yang pertama yaitu fase dimana sel siap untuk membelah, inti sel tampak keruh, lambat laun Nampak benang-benang kromatin makin menjadi pendek. Sehingga menjadi tebal, tiap kromosom tersebut lalu membelah memanjang dan anakan kromosom ini di namakan kromatid, dinding inti mulai menghilang(Suryo,1996).
Metaphase ditandai dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadi dari sebaris mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung atau “kutub” sel tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di “ekuator” (Kimball,1983).
Anaphase mulai ketika kromosom yang terduplikasi dari setiap duplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masing pada gelendong, dan bergerak ke kutub berlawanan. Sambil menghela ujung-ujungnya yang lepas di belakangnya. Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas kromosom tersebut kini membalik kea rah ekuator seolah-olah adanya geseran dengan sitoplasma di sekitarnya menghalangi geraknya menuju kutub. Yang terakhir yaitu fase telofase merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampai kekutub maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nucleus timbul kembali. Membrane nucleus mulai membentuk sekitar kromosom. Akhirnya, struktur yang di sebut lempengan sel muncul di ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan dengan demikian selesailah pembelahan sel (Kimball,1983).
Mitosis pada tanaman terjadi selama 30 menit sampai beberapa jam, ini merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus, yang dapat di gambarkan dalam bentuk diagram daur sel berikut metaphase yaitu kromosom berkumpul pada bidang ekuator. Benang-benang ini menjadi gelendong yang jelas pada permulaan metaphase dan teratur seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri dari serabut protein yang halus yang terbuat dari mikrotubulus yang sangat kecil. Pada banyak sel hewan dan sel tumbuhan tingkat rendah, benag gelendong ini dibentuk dalam hubungannya dengan sentriol (badan yang menandai kutub dan mekanisme benang gelendong). Benang gelendong ini penting untuk penyebaran kromosom secara teratur (Crowdler,1986).
Seperti mitosis, meiosis tidak melibatkan replikasi kromosom per sel itu sendiri, kesamaan fase meiosis terjadi jauh sebelum meiosis mulai dari mengingat bahwa jumlah DNA total dalam nucleus haploid di ketahui sebagai nilai C, oleh sebab itu dapat di ketahui bahwa sel haploid memasuki meiosis dan mitosis dengan jumlah DNA 4C. akan tetapi perbedaan penting antara mitosis dan meiosis adalah bahwa replikasi DNA di ikuti oleh dua pembelahan nucleus berturut-turut bukan hanya satu. Seharusnya nyata bahwa bila sel diploid (2n) menggandakan DNA nya (4n) dan kemudian mengalami dua pembelahan meiosis. Pembelahan pertama akan mengalami dua pembelahan meiosis dan menghasilkan dua sel dengan jumlah DNA 2n. Sedangkan masing-masing haploid atau n, dalam jumlah DNA yang dikandungnya dengan kata lain, efek netto meiosis adalah mengurangi dengan setengah jumlah kromosom sel, biasanya dari awal 2n menjadi n akhir. Ini adalah sifat kunci meiosis (Adisoemarto,1989).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell, dkk. 2002. Biologi . Jakarta : Erlangga
John,W Kimball. 1983. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
Suryo.2004. Genetika .Yogyakarta : UGM press
Crowdler,LV.2006. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : UGM press

laporan praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL
BAB 1
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar istilah bakteri, virus, dan sel. Sesungguhnya
bakteri, virus dan sel tidak dapat di lihat dengan mata telanjang dan di perlukan alat khusus yang di sebut mikroskop, yaitu alat yang dapat melihat benda-benda yang berukuran mikro. Dalam praktikum ini kita harapkan bisa menggunakan dan memanfaatkan alat mikroskop yang hingga saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Adapun sel adalah unit terkecil dalam kehidupan yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Tubuh setiap makhluk hidup multiseluler pasti terdiri dari sel-sel yang saling berinteraksi.
Dengan memahami dan mempelajari prinsip kerja mikroskop kita dapat mengetahui dan mengerti tentang sel. Makhluk hidup yang bersel satu maupun yang multiseluler, sel hewan dan sel tumbuhan, serta sel hidup dan sel mati.
BAB 2
DASAR TEORI
Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra objek untuk mengamati rincian dari objek tersebut. Perkembangannya mulai dari mikroskop optic yang hanya satu seri lensa gelas untuk membelokkan gelombang cahaya tampak agar menghasilkan citra yang di perbesar. Jenis mikroskop optic umumnya tidak dapat membentuk citra yang lebih kecil dari pada panjang gelombang yang digunakan, jadi kekuatan perbesaran mikroskop optic dibatasi oleh panjang gelombang cahaya. Jadi mikroskop electron dapat melihat sruktur yang lebih kecil. Dengan mikroskop electron dapat diperoleh perbesaran objek dengan resolusi tinggi sampai ratusan ribu kali dibandingkan mikroskop optic yang maksimum hanya dua ribu kali perbesaran dengan rincian objek yang kurang terlihat dengan jelas (PUSPITEK SERPONG 15310).
Ultrasruktur adalah sruktur yang tampak dengan menggunakan mikroskop. Dengan mengamati sel secara ultrastruktur dapatlah dibedakan adanya berbagai macam organel (organ sel) yang di kandungnya, diantaranya adalah plasmalema, RE, Ribosom, Alat Golgi, Lisosom, Mitokondria, Plastid, Sentriol, Sitoskelet, Peroksisom, inti. Kecuali plasmalema, semua organel itu berada dalam sitoplasma. Inti di pisahkan dari sitoplasma oleh dua lapis membrane yang disebut selaput inti, dan memiliki plasma sendiri yang lebih kental dari pada sitoplasma di sebut nukleoplasma (Wildan,2003).
Makhluk ber sel tunggal sedemikian kecil sehingga mereka baru akan dapat dilihat dengan bantuan mikroskop electron. Kebanyakan makhluk di bumi ini terdiri atas banyak sel (multiseluler). Semua ini terdapat dalam berbagai macam, dengan jumlah agak besar. Sel-sel in berlainan dengan sel-sel organisme bersel satu seperti amoeba dalam satu hal yang penting. Mereka tidak dapat hidup sendiri, yaitu mereka tidak dapat melakukan semua fungsi organisme hidup. Tak dapat disangkal bahwa setiap sel itu hidup, tetapi masing-masing di khususkan untuk melakukan satu atau beberapa fungsi bagi organisme yang menjadikan sel itu bagiannya. Jadi setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri. Meskipun tipe sel itu bermacam-macam terdapat persamaan tertentu sifat-sifat pada bentuk dan fungsionalnya yang lazim bagi kebanyakan sel (walau tidak perlu semuanya) (Kimball, 1983).
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya perbesaran dan penguraian atau resolusi. Perbesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat di bandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat di bedakan sebagai dua titik terpisah. Daya urai mikroskop terbatas. Mikroskop dapat di desain untuk memperbesar objek sebesar yang diinginkan, tetapi mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih halus dari kira-kira 0.2 μm. Penguraian ini di batasi oleh panjang gelombang cahaya tampak yang di gunakan untuk menerangi specimen. Biologi sel mengalami kemajuan pesat pada tahun 1950-an dengan pengenalan mikroskop electron. Mikroskop mengungkapkan banyak organel yang mustahil di ungkap oleh mikroskop cahaya(Cambell, 1999).
Setiap organisme terdiri atas satu dari dua jenis sel yang secara structural berbeda. Sel prokariotik atau sel eukariotik. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik. Yang membedakan sel prokariotik dan sel eukariotik adalah ada tidaknya nucleus. Sel prokariotik tidak memiliki nucleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nucleoid. Tetapi tidak ada membrane yang memisahkan daerah ini dengan bagian sel lainnya. Sel eukariotik memilki nucleus sesunguhnya yang terbungkus oleh selubung nucleus. Perbedaan mendasar antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding ini melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya dan mencegah penghisapan air secara berlebihan. Pada tingkat keseluruhan tumbuhan, dinding yang kuat terbuat dari sel khusus mempertahankan tumbuhan agar tegak melawan gaya gravitasi(Cambell,1999).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell,dkk.1999.biologi.jakarta : Erlangga
John W, Kimball. 1983. Biologi jilid 1.jakarta : Erlangga
Yatim,wildan. 2003. Biologi sel lanjut.bandung : Tarsito
PUSPITEK serpong 15310. Pengolahan Citra Digital dan Analisis Kuntatif dalam Karakterisasi Citra Mikroskopik.