LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
JARINGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari kita selalu bergerak baik atas keinginan kita atau tidak
sadar. Kita dapat bergerak di sebabkan adanya jaringan khusus dalam
tubuh kita yang di sebut otot. Jaringan otot inilah yang menggerakkan
tulang-tulang kita sehingga otot sering juga di sebut alat gerak
aktif. Jaringan dapat di definisikan sebagai suatu kelompok sel
sejenis yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama yang sempurna.
Setiap makhluk
terdiri atas jaringan-jaringan, oleh sebab itu kita sebagai seorang
saintis, kita harus memahami tentang jaringan, oleh Karena itu kita
melakukan percobaan dan penelitian terhadap jaringan pada hewan dan
tumbuhan.
BAB 2
DASAR TEORI
Pada dasarnya
jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang
sama. Sesungguhnya istilah “jaringan: tissue” berasal dari bahasa
latin yang artinya adalah “tenunan” (Cambell,2000).
Jaringan
epithelium (epithelium tissue) terdapat dalam wujud lapisan-lapisan
sel yang berkemas dengan rapat, jaringan tersebut melindungi
bagian-bagian tubuh dan melapisi rongga di dalam tubuh
(Cambell,2000).
Pada jaringan ikat
berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan lain. Berlawanan
dengan jaringan epithelium yang sel-sel tersebar dan terkemas rapat,
jaringan ikat memiliki kumpulan sel-sel yang jarang, yang tersebar
dalam suatu matriks ekstraseluler. Serat jaringan ikat yang terbuat
dari protein terdiri atas tiga jenis yaitu serat jaringan ikat, serat
kolagen, serat elastis dan serat resikuler (cambell,2000).
Jaringan otot
terdiri atas sel-sel panjang yang di sebut serabut otot yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Dalam tubuh
vertebrata, terdapat tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka, otot
jantung, dan otot polos. Otot rangka di sebut juga otot lurik karena
pengaturan mikrofilamennya tumpang tindih, sehingga memberikan
sel-sel itu penampakan berlurik atau bergaris-garis di bawah
mikroskop. Otot jantung membentuk dinding kontraktil jantung. Otot
ini tampak lurik seperti otot rangka, akan tetapi otot jantung
bercabang dan sel-sel tersebut di hubungkan dengan cakram berinti
kalar yang melerai dari satu sel dan sel lain dalam waktu satu kali
denyutan jantung (Cambell,2000).
Otot polos
dinamakan demikian karena otot ini tidak memiliki penampakan lurik,
ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri,
dan organ internal lainnya. Sel-sel berbentuk gelendong. Otot polos
berkontraksi lebih lambat di bandingkan dengan sel-sel otot rangka
tetapi dapat berkontraksi dalam jangka waktu yang lama. Otot polos
bertanggung jawab atas aktivitas tubuh tidak sadar seperti gerakan
lambung atau penyempitan arteri (Cambell,2000).
Jaringan adalah
struktur yang di bentuk oleh kumpulan sel yang sering mempunyai
sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama meskipun sangat kompleks
tubuh manusia hanya terdiri dari empat jenis utama jaringan, yaitu
jaringan epitel, penyambung, otot, dan saraf. Jaringan ini tidak
terdapat satuan-satuan tersendiri, tapi cukup saling berhubungan satu
sama lain dan dalam perbandingan yang berbeda-beda membentuk berbagai
organ dan system tubuh (Rangvera,1980).
Jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama.
Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan di sebut histologi.
Seringkali dijumpai sekelompok sel-sel yang mempunyai secara kesatuan
(unit) tampak seperti jaringan tetapi sebenarnya bukan jaringan
melainkan koloni sel. Misalnya seperti yang terdapat pada ganggang
(Nasir, 1993).
Jaringan adalah
sekelompok-kelompok sel yang serupa teroganisir menjadi lembar-lembar
atau berkas-berkas longgar. Jaringan melakukan sebuah aktifitas yang
spesifik. Berbagai jaringan yang berbeda di susun dalam
struktur-struktur dengan batas dan bentuk yang jelas dikenal sebagai
organ (fred,2005).
Jaringan otot
tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi melakukan
pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Jaringan otot dapat
berkontraksi karena di dalamnya terdapat serabut kontraktil yang di
sebut myofibril. Myofibril di susun atas mikrofilamen atau protein
aktin dan protein myosin. Kurang lebih 40% berat tubuh mamalia
merupakan karingan otot. Jaringan otot dapat di bagi menjadi jaringan
otot polos, otot lurik (serat lintang dan otot jantung)
(Sugito,2003).
Otot polos
mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah dan ujungnya
meruncing. Dalam tiap sel otot terdapat satu inti yang terletak di
tengah dan ujungnya meruncing. Aktivitas otot polos sangat lambat dan
lama tetapi tidak mudah lelah. Terdapat pada alat-alat tubuh bagian
dalam sehingga di sebut juga otot visera, otot polos berfungsi
memberi gerak di luar kehendak(Nugroho,2004).
Sel atau serabut
otot lurik berbentuk silindris atau silinder atau serabut panjang.
Setiap sel mempunyai banyak inti terletak di bagian tepi sarkoplasma.
Otot lurik bekerja di bawah kehendak (sadar). Kontraksi otot lurik
cepat tapi tidak teratur dan mudah lelah. Berfungsi sebagai alat
gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga
dapat menggerakkan tulang dan tubuh (Sugito,2003).
Otot jantung
berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas
serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua
inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Bekerja di luar kehendak
kita (tidak sadar). Kontraksi otot jantung berlangsung secara
otomatis, teratur, tidak pernah lelah dan bereaksi lambat
(Sugito,2003).
Pada dasarnya
jaringan pada tumbuhan ada dua macam yaitu jaringan meristem
(embrional) dan piringan permanen (dewasa) jaringan meristem tersusun
oleh sel-sel muda sehingga selalu membela dan belum
terdiferensiasi(Nugroho, 2004).
Sel-sel
terdiferensiasi pada hewan tersusun menjadi jaringan. Setiap jaringan
biasanya terdiri atas beberapa tipe sel-sel terdifernsiasi dan
jaringa di bagi menjadi dua yaitu jaringan hewan dan jaringan
meristematik, protektif parenkim, kolenkim, sklerenkim, dan jaringan
pengangkut yaitu xylem dan floem (Kimball,1983).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell, dkk. 2000. Biologi edisi
kelima jilid 3. Jakarta : Erlangga
Fried,George. 2005. Biologi edisi
kedua. Jakarta : Erlangga
John,W Kimball. 1983. Biologi edisi
kelima jilid 1. Jakarta : Erlangga
Nugroho, L hartanto. 2004. Biologi
dasar .jakarta : Penebar Swadaya