Senin, 13 Agustus 2012

laporan praktikum biologi umum pembelahan mitosis

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
PEMBELAHAN MITOSIS
BAB 1
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar kata reproduksi, yaitu kegiatan kehidupan yang bertujuan untuk memperbanyak keturunan. Saat sel zigot tumbuh, sel gamet dan sel betina melebur maka sel yang ada dalam tubuh kita berasal dari sel yang berasal dari sel yang sudah ada lebih dulu.
Mitosis merupakan transmisi kromosom dari sel induk kepada sel-sel anak melalui mitosis yang merupakan proses aseksual. Kegiatan yang paling penting pada mitosis ialah perilaku rapi kromosom-kromosomnya. Pembelahan sel merupakan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan, perbaikan sel rusak dan perkembang biakan. Macam-macam pembelahan ada dua macam yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
BAB 2
DASAR TEORI
Mitosis merupakan pembelahan nucleus. Biasanya segera diikuti oleh sitokinesis, yaitu pembelahan sitoplasma. Pada proses ini dari satu sel diperoleh dua sel anak yang memiliki informasi genetic yang ekuivalen dengan sel induknya (Cambell,2002).
Gamet betina bila sudah di buahi oleh gamet jantan akan bersifat diploid (2n) dan dinamakan zigot. Dalam perkembangannya, zigot ini membelah berkali-kali dan proses pembelahan sel ini dinamakan mitosis. Mitosis berlangsung dalam berlangsung dalam beberapa fase, ialah interfase, profase, metaphase, anaphase, dan telofase yang dapat di jelaskan sebagai berikut. Yang pertama yaitu fase dimana sel siap untuk membelah, inti sel tampak keruh, lambat laun Nampak benang-benang kromatin makin menjadi pendek. Sehingga menjadi tebal, tiap kromosom tersebut lalu membelah memanjang dan anakan kromosom ini di namakan kromatid, dinding inti mulai menghilang(Suryo,1996).
Metaphase ditandai dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadi dari sebaris mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung atau “kutub” sel tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di “ekuator” (Kimball,1983).
Anaphase mulai ketika kromosom yang terduplikasi dari setiap duplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masing pada gelendong, dan bergerak ke kutub berlawanan. Sambil menghela ujung-ujungnya yang lepas di belakangnya. Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas kromosom tersebut kini membalik kea rah ekuator seolah-olah adanya geseran dengan sitoplasma di sekitarnya menghalangi geraknya menuju kutub. Yang terakhir yaitu fase telofase merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampai kekutub maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nucleus timbul kembali. Membrane nucleus mulai membentuk sekitar kromosom. Akhirnya, struktur yang di sebut lempengan sel muncul di ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan dengan demikian selesailah pembelahan sel (Kimball,1983).
Mitosis pada tanaman terjadi selama 30 menit sampai beberapa jam, ini merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus, yang dapat di gambarkan dalam bentuk diagram daur sel berikut metaphase yaitu kromosom berkumpul pada bidang ekuator. Benang-benang ini menjadi gelendong yang jelas pada permulaan metaphase dan teratur seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri dari serabut protein yang halus yang terbuat dari mikrotubulus yang sangat kecil. Pada banyak sel hewan dan sel tumbuhan tingkat rendah, benag gelendong ini dibentuk dalam hubungannya dengan sentriol (badan yang menandai kutub dan mekanisme benang gelendong). Benang gelendong ini penting untuk penyebaran kromosom secara teratur (Crowdler,1986).
Seperti mitosis, meiosis tidak melibatkan replikasi kromosom per sel itu sendiri, kesamaan fase meiosis terjadi jauh sebelum meiosis mulai dari mengingat bahwa jumlah DNA total dalam nucleus haploid di ketahui sebagai nilai C, oleh sebab itu dapat di ketahui bahwa sel haploid memasuki meiosis dan mitosis dengan jumlah DNA 4C. akan tetapi perbedaan penting antara mitosis dan meiosis adalah bahwa replikasi DNA di ikuti oleh dua pembelahan nucleus berturut-turut bukan hanya satu. Seharusnya nyata bahwa bila sel diploid (2n) menggandakan DNA nya (4n) dan kemudian mengalami dua pembelahan meiosis. Pembelahan pertama akan mengalami dua pembelahan meiosis dan menghasilkan dua sel dengan jumlah DNA 2n. Sedangkan masing-masing haploid atau n, dalam jumlah DNA yang dikandungnya dengan kata lain, efek netto meiosis adalah mengurangi dengan setengah jumlah kromosom sel, biasanya dari awal 2n menjadi n akhir. Ini adalah sifat kunci meiosis (Adisoemarto,1989).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell, dkk. 2002. Biologi . Jakarta : Erlangga
John,W Kimball. 1983. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
Suryo.2004. Genetika .Yogyakarta : UGM press
Crowdler,LV.2006. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : UGM press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar