LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
PEMBELAHAN MITOSIS
BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari sering kita mendengar kata reproduksi, yaitu kegiatan
kehidupan yang bertujuan untuk memperbanyak keturunan. Saat sel zigot
tumbuh, sel gamet dan sel betina melebur maka sel yang ada dalam
tubuh kita berasal dari sel yang berasal dari sel yang sudah ada
lebih dulu.
Mitosis merupakan
transmisi kromosom dari sel induk kepada sel-sel anak melalui mitosis
yang merupakan proses aseksual. Kegiatan yang paling penting pada
mitosis ialah perilaku rapi kromosom-kromosomnya. Pembelahan sel
merupakan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan, perbaikan sel
rusak dan perkembang biakan. Macam-macam pembelahan ada dua macam
yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
BAB 2
DASAR TEORI
Mitosis merupakan
pembelahan nucleus. Biasanya segera diikuti oleh sitokinesis, yaitu
pembelahan sitoplasma. Pada proses ini dari satu sel diperoleh dua
sel anak yang memiliki informasi genetic yang ekuivalen dengan sel
induknya (Cambell,2002).
Gamet betina bila
sudah di buahi oleh gamet jantan akan bersifat diploid (2n) dan
dinamakan zigot. Dalam perkembangannya, zigot ini membelah
berkali-kali dan proses pembelahan sel ini dinamakan mitosis. Mitosis
berlangsung dalam berlangsung dalam beberapa fase, ialah interfase,
profase, metaphase, anaphase, dan telofase yang dapat di jelaskan
sebagai berikut. Yang pertama yaitu fase dimana sel siap untuk
membelah, inti sel tampak keruh, lambat laun Nampak benang-benang
kromatin makin menjadi pendek. Sehingga menjadi tebal, tiap kromosom
tersebut lalu membelah memanjang dan anakan kromosom ini di namakan
kromatid, dinding inti mulai menghilang(Suryo,1996).
Metaphase ditandai
dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadi dari sebaris
mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung atau “kutub” sel
tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan
mikrotubula dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara
kutub-kutub. Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi
semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di “ekuator”
(Kimball,1983).
Anaphase mulai
ketika kromosom yang terduplikasi dari setiap duplet saling berpisah.
Kini bergerak memisah, masing pada gelendong, dan bergerak ke kutub
berlawanan. Sambil menghela ujung-ujungnya yang lepas di belakangnya.
Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas kromosom
tersebut kini membalik kea rah ekuator seolah-olah adanya geseran
dengan sitoplasma di sekitarnya menghalangi geraknya menuju kutub.
Yang terakhir yaitu fase telofase merupakan kebalikan dari profase.
Begitu sampai kekutub maka kromosom mulai membuka gulungannya.
Nucleus timbul kembali. Membrane nucleus mulai membentuk sekitar
kromosom. Akhirnya, struktur yang di sebut lempengan sel muncul di
ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan
dengan demikian selesailah pembelahan sel (Kimball,1983).
Mitosis pada
tanaman terjadi selama 30 menit sampai beberapa jam, ini merupakan
bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus, yang dapat
di gambarkan dalam bentuk diagram daur sel berikut metaphase yaitu
kromosom berkumpul pada bidang ekuator. Benang-benang ini menjadi
gelendong yang jelas pada permulaan metaphase dan teratur seperti
kumparan. Benang-benang ini terdiri dari serabut protein yang halus
yang terbuat dari mikrotubulus yang sangat kecil. Pada banyak sel
hewan dan sel tumbuhan tingkat rendah, benag gelendong ini dibentuk
dalam hubungannya dengan sentriol (badan yang menandai kutub dan
mekanisme benang gelendong). Benang gelendong ini penting untuk
penyebaran kromosom secara teratur (Crowdler,1986).
Seperti mitosis,
meiosis tidak melibatkan replikasi kromosom per sel itu sendiri,
kesamaan fase meiosis terjadi jauh sebelum meiosis mulai dari
mengingat bahwa jumlah DNA total dalam nucleus haploid di ketahui
sebagai nilai C, oleh sebab itu dapat di ketahui bahwa sel haploid
memasuki meiosis dan mitosis dengan jumlah DNA 4C. akan tetapi
perbedaan penting antara mitosis dan meiosis adalah bahwa replikasi
DNA di ikuti oleh dua pembelahan nucleus berturut-turut bukan hanya
satu. Seharusnya nyata bahwa bila sel diploid (2n) menggandakan DNA
nya (4n) dan kemudian mengalami dua pembelahan meiosis. Pembelahan
pertama akan mengalami dua pembelahan meiosis dan menghasilkan dua
sel dengan jumlah DNA 2n. Sedangkan masing-masing haploid atau n,
dalam jumlah DNA yang dikandungnya dengan kata lain, efek netto
meiosis adalah mengurangi dengan setengah jumlah kromosom sel,
biasanya dari awal 2n menjadi n akhir. Ini adalah sifat kunci meiosis
(Adisoemarto,1989).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell, dkk. 2002. Biologi .
Jakarta : Erlangga
John,W Kimball. 1983. Biologi jilid
1. Jakarta : Erlangga
Suryo.2004. Genetika .Yogyakarta
: UGM press
Crowdler,LV.2006. Genetika Tumbuhan.
Yogyakarta : UGM press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar