LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
OSMOSIS DAN DIFUSI
BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pernahkah anda
berfikir bagaimana air yang ada di tanah bisa sampai ke daun tanaman.
Menurut logika air atau zat cair mengalir dari atas kebawah bukan
sebaliknya. Semua itu berhubungan dengan konsentrasi zat terlarut dan
energy intrinsic yang dimiliki molekul yang di sebut gerak
termal(kalor) yang menyebabkan pergerakan dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi zat yang lebih tinggi. Ini di sebut dengan osmosis.
Gerak osmosis
bertujuan untuk menyeimbangkan konsentrasi zat. Transport pasif
inilah yang menyebabkan air yang berada dalam tanah dapat sampai ke
daun dan tanaman dapat melakukan fotosintesis. Transport pasif ini
harus melalui membrane semipermeable atau membrane permeable
selektif.
Itu sebabnya kita
perlu mempelajari tentang osmosis karena di tubuh setiap makhluk
hidup baik itu transport pasif atau transport aktif. Dalam hal ini
kita hanya memfokuskan pada transport pasif yaitu osmosis.
BAB 2
DASAR TEORI
Metabolit hasil
pencernaan dan hasil metabolism dapat dipindahkan baik dari luar sel
ke dalam sel. Maupun dari dalam ke luar sel. Proses pemindahan ini
bertujuan agar reaksi kimia dapat dilanjutkan atau menempatkan produk
metabolism pada tempat yang tepat. Ada beberapa cara memindahkan
zat-zat atau molekul tersebut, yaitu difusi biasa, osmosis, transport
pasif, dan transport aktif (Toha, 2005).
Difusi biasa dapat
berlangsung bila ada perbedaan konsentrasi antara larutan yang di
pisahkan oleh membrane. Dalam proses ini, zat terlarut dapat
berpindah dari larutan konsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi
rendah, hingga terjadi kesetimbangan, sedang transport osmosis adalah
proses pemindahan larutan pelarut suatu zat melalui membrane
semipermeable atau membrane permeable selektif. Perpindahan zat
berlangsung dari larutan encer ke dalam larutan yang lebih pekat dan
mengakibatkan terjadinya suatu tekanan dari zat cair (tekanan
osmosis). Proses transport zat terjadi dari cairan dengan tekanan
osmosis rendah ke tekanan osmosis tinggi (Toha,2005).
Dalam
membandingkan dua larutan yang konsentrasi zat terlarutnya berbeda,
larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi disebut
sebagi hipertonik. Larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih
rendah disebut sebagai hipotonik. (hiper dan hipo masing-masing
berarti “lebih”dan “kurang” disini yang di maksud adalah
konsentrasi zat terlarutnya ) ini merupakan istilah-istilah relative
yang hanya bermakna bila terdapat suatu perbandingan larutan-larutan
dengan konsentrasi zat terlarut yang sama di sebut isotonic (iso
berarti “sama”). Larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih
tinggi (hipertonik) memiliki konsentrasi air yang lebih rendah oleh
sebab itu air akan berdifusi melintasi membrane dari larutan
hipotonik ke larutan hipertonik. Difusi air melintasi membrane
permeable selektif ini merupakan suatu kasus khusus transport pasif
yang di sebut osmosis (Cambell,1999).
Arah osmosis
ditentukan hanya oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut total. Air
berpindah dari larutan hipotonik ke hipertonik sekalipun larutan
hipotoniknya memiliki lebih banyak jenis zat terlarut total. Air laut
yang memiliki zat terlarut yang sangat beragam, molekul air nya akan
bergerak ke kelarutan gula tunggal yang yang sangat tinggi
konsentrasinya, karena konsentrasi total zat terlarut air laut lebih
rendah. Jika dua larutan bersifat isotonic, air berpindah melintasi
membrane yang memisahkan larutan-larutan tersebut pada laju yang sama
untuk kedua arah (Cambell,1999).
Pada hakekatnya
osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa
osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang
permeable secara diferensial. Membrane sel yang meloloskan molekul
tertentu, tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara
diferensial. Pelarut universal adalah air. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang
permeable secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi
ke tempat berkonsentrasi rendah. Perlu di tekankan disini bahwa
“konsentrasi” adalah konsentrasi pelarutnya, yaitu air dan bukan
konsentrasi dari zat yang larut (molekul,ion) dalam air itu.
Pertukaran air antara sel dan lingkungannya adalah suatu factor yang
begitu penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu
osmosis (Kimball, 1983).
Osmosis yang
dimaksud adalah difusi air yang melalui selaput semipermeable. Air
akan banyak yang dari daerah yang mempunyai larutan rendah ke daerah
yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi, atau suatu kondisi larutan
untuk menyerap air jika di pisahkan oleh air bergerak ke daerah
dengan tekanan osmosis rendah ke osmosis tinggi (Nugroho, 2004).
Osmosis dapat
terdefinisikan sebagai larutan untuk menyerap air. Jika di pisahkan
oleh air murni dengan selaput semipermeable. Tekanan osmosis dapat
diukur dengan osmometer. Sehingga air akan bergerak ke daerah tekanan
osmosis rendah ke daerah osmosis tinggi (Gusbury,1995).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell,dkk. 1999. Biologi. Jakarta
: Erlangga
Kimball,john. 1983. Biologi jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Sudjard,nugroho. 2004. Biologi
sains. Jakarta : Yudistira
Gusbury. 1995. Fisiologi tumbuhan.
Bandung : ITB
Toha,Abdul hamid. 2005. Biokimia
metabolism. Jakarta : Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar