Senin, 13 Agustus 2012

laporan biologi umum osmosis

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
OSMOSIS DAN DIFUSI
BAB 1
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Pernahkah anda berfikir bagaimana air yang ada di tanah bisa sampai ke daun tanaman. Menurut logika air atau zat cair mengalir dari atas kebawah bukan sebaliknya. Semua itu berhubungan dengan konsentrasi zat terlarut dan energy intrinsic yang dimiliki molekul yang di sebut gerak termal(kalor) yang menyebabkan pergerakan dari konsentrasi rendah ke konsentrasi zat yang lebih tinggi. Ini di sebut dengan osmosis.
Gerak osmosis bertujuan untuk menyeimbangkan konsentrasi zat. Transport pasif inilah yang menyebabkan air yang berada dalam tanah dapat sampai ke daun dan tanaman dapat melakukan fotosintesis. Transport pasif ini harus melalui membrane semipermeable atau membrane permeable selektif.
Itu sebabnya kita perlu mempelajari tentang osmosis karena di tubuh setiap makhluk hidup baik itu transport pasif atau transport aktif. Dalam hal ini kita hanya memfokuskan pada transport pasif yaitu osmosis.
BAB 2
DASAR TEORI
Metabolit hasil pencernaan dan hasil metabolism dapat dipindahkan baik dari luar sel ke dalam sel. Maupun dari dalam ke luar sel. Proses pemindahan ini bertujuan agar reaksi kimia dapat dilanjutkan atau menempatkan produk metabolism pada tempat yang tepat. Ada beberapa cara memindahkan zat-zat atau molekul tersebut, yaitu difusi biasa, osmosis, transport pasif, dan transport aktif (Toha, 2005).
Difusi biasa dapat berlangsung bila ada perbedaan konsentrasi antara larutan yang di pisahkan oleh membrane. Dalam proses ini, zat terlarut dapat berpindah dari larutan konsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah, hingga terjadi kesetimbangan, sedang transport osmosis adalah proses pemindahan larutan pelarut suatu zat melalui membrane semipermeable atau membrane permeable selektif. Perpindahan zat berlangsung dari larutan encer ke dalam larutan yang lebih pekat dan mengakibatkan terjadinya suatu tekanan dari zat cair (tekanan osmosis). Proses transport zat terjadi dari cairan dengan tekanan osmosis rendah ke tekanan osmosis tinggi (Toha,2005).
Dalam membandingkan dua larutan yang konsentrasi zat terlarutnya berbeda, larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi disebut sebagi hipertonik. Larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah disebut sebagai hipotonik. (hiper dan hipo masing-masing berarti “lebih”dan “kurang” disini yang di maksud adalah konsentrasi zat terlarutnya ) ini merupakan istilah-istilah relative yang hanya bermakna bila terdapat suatu perbandingan larutan-larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang sama di sebut isotonic (iso berarti “sama”). Larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (hipertonik) memiliki konsentrasi air yang lebih rendah oleh sebab itu air akan berdifusi melintasi membrane dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik. Difusi air melintasi membrane permeable selektif ini merupakan suatu kasus khusus transport pasif yang di sebut osmosis (Cambell,1999).
Arah osmosis ditentukan hanya oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut total. Air berpindah dari larutan hipotonik ke hipertonik sekalipun larutan hipotoniknya memiliki lebih banyak jenis zat terlarut total. Air laut yang memiliki zat terlarut yang sangat beragam, molekul air nya akan bergerak ke kelarutan gula tunggal yang yang sangat tinggi konsentrasinya, karena konsentrasi total zat terlarut air laut lebih rendah. Jika dua larutan bersifat isotonic, air berpindah melintasi membrane yang memisahkan larutan-larutan tersebut pada laju yang sama untuk kedua arah (Cambell,1999).
Pada hakekatnya osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeable secara diferensial. Membrane sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara diferensial. Pelarut universal adalah air. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeable secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Perlu di tekankan disini bahwa “konsentrasi” adalah konsentrasi pelarutnya, yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat yang larut (molekul,ion) dalam air itu. Pertukaran air antara sel dan lingkungannya adalah suatu factor yang begitu penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu osmosis (Kimball, 1983).
Osmosis yang dimaksud adalah difusi air yang melalui selaput semipermeable. Air akan banyak yang dari daerah yang mempunyai larutan rendah ke daerah yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi, atau suatu kondisi larutan untuk menyerap air jika di pisahkan oleh air bergerak ke daerah dengan tekanan osmosis rendah ke osmosis tinggi (Nugroho, 2004).
Osmosis dapat terdefinisikan sebagai larutan untuk menyerap air. Jika di pisahkan oleh air murni dengan selaput semipermeable. Tekanan osmosis dapat diukur dengan osmometer. Sehingga air akan bergerak ke daerah tekanan osmosis rendah ke daerah osmosis tinggi (Gusbury,1995).
DAFTAR PUSTAKA
Cambell,dkk. 1999. Biologi. Jakarta : Erlangga
Kimball,john. 1983. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
Sudjard,nugroho. 2004. Biologi sains. Jakarta : Yudistira
Gusbury. 1995. Fisiologi tumbuhan. Bandung : ITB
Toha,Abdul hamid. 2005. Biokimia metabolism. Jakarta : Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar