lanju lagi aku ngeshare foto-foto waktu jalan-jalan ke tanggul lumpur lapindo
trio angels dengan ekspresi dan gaya masing-masing hehe
manis kan?...
lha kan mbak meme lagi?....ckckckck
pans yac him?..... ekspresif banget adek aku sati ini
yaaaa......
mbak iva kok malah tidur?.....
"tau gak ce ini panas bangets lho"
kita lanjut nanti yac....
Sabtu, 25 Agustus 2012
laporan praktikum teknik instrumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
PREPARASI 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dalam penelitian, kita sangat
membutuhkan alat-alat gelas yang di gunakan untuk kultur maupun reaksi-reaksi
kimia yang di perlukan untuk penelitian. Alat-alat tersebut perlu untuk di
sterilkan. Agar hasil yang di dapatkan sesuai dengan yang di inginkan.
Untuk itulah praktikan atau
peneliti perlu untuk mengetahui fungsi dan kegunaan alat-alat yang di perlukan
untuk mensterilkan alat-alat gelas tersebut.
1.2. Manfaat
Pada praktikum ini peneliti dapat
lebih mengenal alat-alat yang sering di gunakannya untuk penelitian dan tahu
bagaimana mensterilkan alat-alat gelas sehingga memudahkan kedepannya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas piala
merupakan sebagai wadah larutan atau untuk preparasi media-media. Beaker glass
berasal dari gelas baras/cikat berskala teratur, akan tetapi tanda volume yang
ada merupakan taksiran kasar. Alat ini tidak di gunakan untuk menyimpan larutan
(Mulyono,2006).
Gelas beaker tersedia dalam
berbagai ukuran yaitu 25 ml, 50ml, 100ml, 250ml, dan ada juga yang berukuran
lebih besar lagi. Gelas beaker digunakan untuk melarutkan suatu padatan untuk
mencampur cairan, untuk memanaskan larutan dan keperluan lain. Gelas ini juga
digunakan untuk mengukur volume kasar suatu zat cair atau larutan tertentu.
Gelas beaker berbentuk silindris dengan alas datar, biasanya terbuat dari gelas
walaupun juga ada yang terbuat dari plastic. Untuk keperluan-keperluan
memanaskan zat cair, harus di gunakan dari gelas beaker yang terbuat dari bahan
pyrex, harus di guanakan yang itu karena dapat tahan sampai dengan 150⁰C
dan tidak retak (Chamidinal,2009).
2.2. Erlenmeyer
Erlenmayer merupakan alat gelas
yang banyak penggunaannya dalam laboratorium. Bentuk Erlenmeyer mirip dengan
gelas beaker, tetapi mempunyai leher yang lebih sempit. Bentuk leher yang
menyempit mempunyai keuntungan dalam penggunaan antara lain mengurangi
penguapan zat cair dalam pemanasan dan mencegah zat cair tumpah ketika dalam
proses pengadukan. Erlenmeyer biasanya di gunakan untuk analisis kuantitatif
secara volumetric (titrasi). Pada sisi luar Erlenmeyer terdapat skala yang
menunjukkan perkiraan volume cairan (Khamidinal, 2009).
Erlenmayer dapat di gunakan untuk
berbagai keperluan laboratorium. Penggunaannya yang terutama adalah dalam
titrasi pada analisis kimia. Erlenmeyer biasanya tidak di gunakan untuk membuat
endapan yang perlu disaring (Sutedjo, 1996).
2.3. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan bejana
berkala dari gelas tebal, dengan penutup dasar bundar. Gelas ini biasanya di
gunakan untuk mengukur zat cair dan tidak di gunakan untuk mengukur teliti,
hanya untuk mengukur kira-kira saja dan mempunyai skala yang beragam (Mulyono,
2006).
Gelas ukur terdapat dalam
kapasitas 2-2000 ml. Mempunyai bentuk seperti pipa yang mempunyai kaki sehingga
dapat di tegakkan. Pada bibir atas terdapat bibir tuang untuk memudahkan dalam
menuangkan larutan atau cairan. Pada badannya terdapat skala dan bagian atas
terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas gelas ukur tersebut. Alat ini di
gunakan untuk mengukur suatu larutan dengan volume tertentu yang tidak
memerlukan ketelitian tingkat tinggi pada saat mengukur volume larutan
sebaiknya volume tersebut di tentukan berdasarkan miniskus cekung larutan
(Khamidinal, 2009).
2.4. Cawan Petri
Cawan petri dinamai menurut nama
penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852-1921), seorang ahli
bakteri berkebangsaan jerman. Cawan petri di gunakan untuk menumbuhkan mikroba
selain di gunakan tabung reaksi, juga di gunakan cawan petri. Cawan petri
terdiri dari dua bagian, yaitu alas da tutup. Terdapat bermacam-macam cawan
petri sesuai dengan kegunaan dan ukurannya (diameter dan tingginya) bervariasi
(Sutedjo, 1996).
2.5. Tabung Reaksi
Tabung reaksi di gunakan untuk
mereaksikan berbagai macam reaksi kimia. Di dalam laboratorium mikrobiologi,
tabung reaksi digunakan untuk membuat biakan (kultur) mikroba. Ukuran dan
bentuk tabung reaksi bermacam-macam sesuai kegunaannya, yang paling kecil dapat
di gunakan untuk memijarkan dan yang lebih besar dapat untuk mendidihkan.
Apabila tabung reaksi perlu untuk di panaskan, maka pemanasannya tidak boleh
melebihi sepertiga panjang tabung. Tabung harus di pegang dengan alat pemegang
tabung yang biasanya terbuat dari kayu dengan membuat sudut 45⁰.
Mulut tabung sekali-kali tidak boleh mengarah pada orang lain atau pada diri
sendiri (Sutedjo,1996).
2.6. Autoklaf
Autoklaf (Autoclave) adalah alat
yang di temukan oleh Darus papin (1647-1714) yang di gunakan untuk memanaskan
bahan pada kondisi tekanan udara yang jenuh air. Pada tekanan 2 bar, suhu
mencapai 120⁰C.
sekarang autoklaf banyak digunakan untuk sterilisasi panas (pengawetan, larutan
untuk injeksi farmasi, dan lain-lain). Autoklaf juga digunakan untuk proses
pengolahan bahan pangan tertentu, antara lain pemanasan kedelai dan bandeng
presto (Wijayani,2002).
Bilik biasanya berbentuk silinder
yang pada salah satu ujungnya di lengkapi dengan pintu atau tutup yang dapat di
tutupkan dengan kuat, di buat cukup kokoh untuk menangani tekanan kukus yang
besar, di gunakan untuk melakukan reaksi kimia yang menuntut tekanan dan
temperature yang tinggi, seperti vulkanisasi karet pada kukus terbuka, biasanya
suhu dibuat sekitar 130⁰C. autoklaf juga di gunakan untuk pensterilan
(Pudjatmoko,2002).
Autoclave QE-12 digunakan untuk
uji korosi kelongsong zircaloy dalam uap air jenuh pada suhu 400⁰C
dan tekanan 10,3 MPa. Pengoperasian hanya dapat berlangsung sampai suhu 200⁰C
dan tekanan 40 bar karena terjadi kebocoran uap air pada beberapa sambungan
pada system tubing di rak instrument. Untuk mengatasi kebocoran tersebut,
modifikasi berupa penambahan interface dan pemindahan tubing ke body interface
di lakukan (Johanna, 2007).
2.7. oven
Oven merupakan alat untuk
memanaskan objek. Oven adalah alat pemanas yang mempunyai kapasitas sampai
dengan temperature 200⁰C. Peralatan ini di gunakan untuk melakukan pengeringan
sampel agar kadar airnya berkurang. Oven juga dapat di gunakan untuk membakar
suatu endapan untuk tujuan analisis kuantitatif. Pada bagian atap dari
peralatan ini di beri fasilitas thermometer sehingga dapat digunakan untuk
mengukur temperature udara di dalam ruangan oven tersebut (Khamidinal,2009).
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum teknik instrumentasi dengan judul
preparasi 1 ini adalah sebagai berikut:
-
Teknik pensterilan alat-alat gelas terdiri atas
3 macam yaitu secara fisik, kimiawi,dan secara mekanik.
-
Prinsip kerja dari autoklaf baik manual ataupun
modern adalah panas lembab karena menggunakan air.
-
Prinsip kerja dari oven baik manual ataupun
modern adalah panas kering karena menggunakan blower.
DAFTAR PUSTAKA
Johanna, M,C, dkk.2007. perbaikan
dan kualifikasi alat autoclave uji korosi (QE-12). Hasil-hasil penelitian
EBN
Khamidinal.2009. teknik
laboratorium kimia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Mulyono.2006.membuat
reagen kimia dilaboratorium.Bandung : Bumi Aksara
Pudjatmoko,A Hadyana. Kamus
kimia.Jakarta: Balai Pustaka
Sutedjo,mulyani dkk.1996. mikrobiologi tanah.Jakarta : Rineka Cipta
Wijayanti,Ari dkk. 2002. Kamus
istilah pangan dan nutrisi.Yogyakarta : UGM press
laporan praktikum teknik instrumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
PREPARASI 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Pembuatan larutan atau campuran
dalam biologi sangatlah penting. Larutan ini biasanya di gunakan dalam
pengawetan maupun proses-proses lainnya. Jadi di rasa sangat penting bagi
praktikan biologi untuk mengenal, mengetahui dan bisa mempraktekkan cara
membuat larutan serta alat-alat yang di gunakan untuk membuatnya.
Dengan mengenal, mengetahui dan
bisa menggunakan alat-alat yang ada pada praktikum preparasi 2 ini, sudah tentu
praktikan nantinya akan terbantu dalam mengidentifikasi larutan, ataupun
suspense. Alat-alat pada praktikum laboratorium preparasi 2 ini berfungsi
mengencerkan larutan, membuat larutan, dan juga memisahkan suspense. Semuanya
berguna untuk praktikum-praktikum biologi yang akan datang.
1.2. Manfaat
Melakukan praktikum preparasi 2
ini bermanfaat untuk mengenal alat-alat yang digunakan dalam pembuatan larutan,
pengenceran, dan pemisahan. Sehingga nantinya dapat menunjang praktikum pada
semester-semester selanjutnya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Timbangan Analitik
Timbangan analitik merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur berat bersih suatu zat. Pada umumnya timbangan
analitik atau neraca analitik digital mempunyai ketelitian yang sangat tinggi,
hingga empat angka di belakang koma. Maka pada umumnya, neraca ini di lengkapi
dengan penutup (Khamidinal,2009).
2.2. Hot Plate dan Stirer
Hotplate merupakan piringan panas
yang di gunakan untuk menghomogenkan suatu larutan secara lebih cepat dengan
suhu dan stirrer adalah magnet pengaduk yang mengaduk pada hotplate. Alat ini
di gunakan untuk membuat larutan stok, dan sebelum bekerja perlu di hitung
dahulu jumlah padatan atau larutan pekat yang diperlukan, sehingga perlu di
timbang. Jumlah mol zat dalam larutan bergantung pada konsentrasi dan
volumenya. Satuan konsentrasi yang umum di pakai adalah molar (m). kemolaran
suatu zat adalah jumlah mol zat dalam tiap liter larutan (Syukri,1999).
2.3. Vortek
Vortek ini bertujuan
menghomogenkan suatu larutan dengan getaran. Alat ini di gunakan dalam
pengenceran larutan. Dalam melakukan proses pengenceran, perlu di ingat bahwa
penambahan lebih banyak pelarut dalam sejumlah tertentu larutan stok akan
mengubah (mengurai) konsentrasi tanpa mengubah mol zat terlarut yang terdapat
dalam larutan, dengan kata lain yaitu: mol zat terlarut sebelum pengenceran
sama dengan mol zat terlarut setelah pengenceran. M awal – V awal = M akhir – V
akhir (Chang,2003).
2.4. Mikrosentrifuge
Sentrifuge merupakan peralatan
laboratorium medis yang paling penting dalam proses pemisahan substrat medis
seperti darah, air seni, obat, pembuatan vaksin dan anti toksin. Secara prinsip
alat ini merupakan meja putar sentrifugal yang di lengkapi dengan tiang putar
serta kait dan dapat menampung empat sampai 20 tabung uji substrat (Slamet
hani,2009).
Sentrifuge dapat melakukan putaran
sampai dengan kecepatan putaran 50.000 putaran per menit (RPM/rotary
permenit)(khamidinal,2009).
2.5. Lemari Asam (fumehood)
Lemari asam adalah tempat dengan
ventilasi yang cukup untuk melakukan yang berhubungan dengan bahan kimia,
sehingga lingkungan sekitar tidak ikut terkontaminasi oleh uap, asap dan
aerosol berbahaya yang di hasilkan dalam reaksi. Suatu lemari asam yang berfungsi
baik harus memiliki kecepatan penarikkan udara 50-80 m/s. Agar lemari asam
bekerja lebih efisien, sebaiknya lemari asam di tempatkan lebih dari 7m dari
pintu atau jendela dan jauh dari tempat lalu lalang orang di laboratorium.
Lemari asam tidak boleh di gunakan sebagai tempat penyimpanan bahan kimia atau
barang lainnya, karena akan mengurengi efisiensi daya ventilasi lemari asam, di
samping menciptakan pula situasi tidak aman bagi orang yang bekerja dalam
lemari asam (Srisugiwati,2004).
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan
dari praktikum preparasi 2 ini adalah:
-
Prinsip kerja dari timbangan analitik adalah
mengukur berat suatu zat secara teliti
-
Prinsip kerja dari hotplate stirrer adalah
mengomogenkan larutan dengan putaran dan suhu
-
Prinsip kerja dari vortek adalah menghomogenkan
larutan dengan getaran
-
Prinsip kerja dari mikrosentrifuge adalah
menggunakan gaya sentrifuge untuk memisahkan larutan
-
Prinsip kerja dari lemari asam adalah tempat
melakukan pemindahan larutan berbahaya
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2003. Kimia
dasar edisi ketiga jilid 1. Jakarta : Erlangga
Khamidinal.2009.teknik
laboratorium kimia.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Slamet hani. 2009. Aplikasi
centrifuge turntable berbasis mikrokontroler AT89C51 dengan penampilan LCD GM
2004. Jurnal teknologi technoscientia Vol 1 no 2
Sri sugiwati. 2004.studi
kelayakan pengadaan dan pengelolahan fasilitas laboratorium kimia dan biokimia
di FIK-UI. penelitian vol 69
Syukri,S. 1999. Kimia
dasar jilid 1. Bandung : ITB press
laporan praktikum teknik instrumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
OPTIK
BAB 1
PANDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini ada
bermacam-macam mulai dari yang multiseluler seperti hewan dan tumbuhan maupun
yang uniseluler seperti bakteri dan alga yang berukuran sangat kecil. Untuk
mengamati bakteri, alga, virus dan sel serta benda mikroskopis lainnya
diperlukan alat bantu.
Mikroskop
adalah instrument yang di gunakan untuk memperoleh bayangan yang diperbesar
dari objek yang kecil dan mengungkapkan renik-renik dari struktur
(Kimball,1998).
Dari
dasar teori diatas maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian tentang
mikroskop. Dengan mempelajari bagaimana cara penggunaan mikroskop yang baik dan
benar, cara perawatan mikroskop, dan cara penyimpanan serta fungsi dari tiap-tiap
bagian mikroskop, praktikan dapat memanfaatkan mikroskop dengan lebih optimal.
1.2. Manfaat
Mikroskop
adalah alat bantu yang sangat berguna bagi seorang peneliti. Apalagi seorang
ahli biologi yang mau tidak mau harus bisa menggunakan mikroskop dengan baik
dan benar. Dengan mempelajari prinsip kerja dan teknik penggunaannya mikroskop.
Peneliti akan terbantu dalam penelitiannya dan dapat hasil yang sesuai dengan
yang di harapkan.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Mikroskop cahaya
Pada
tahun 1590 seorang ilmuwan belanda Antonie vanleuwan hooke merancang sebuah
alat yang digunakan untuk melihat benda-benda berukuran sangat kecil. Alat ini
dinamakan mikroskop. Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop di bedakan menjadi
beberapa macam yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Alat ini sangat
membantu para peneliti, karena dengan alat ini benda mikroskopis bisa terlihat
jelas (Supramono, 2005).
Mikroskop
paling dini (dengan cahaya sebagai medium yang di transmisi) ditemukan di
Belanda dan mempunyai dua lensa kaca, yaitu lensa berfokus pendek yakni lensa
mata, membuat suatu gambar yang di perbesar dari gambar dari yang dihasilkan.
Kedua yaitu lensa objek yang di tempatkan lebih dekat pada objek besarnya
perbesaran adalah hasil dari pembesaran yang dibuat oleh kedua lensa ini
(Abercombie,1993).
Mikroskop
ada dua macam yaitu mikroskop biasa dan mikroskop electron. Mikroskop biasa
prinsipnya ditemukan Hans dan Zacharias Jansen 1950 mempergunakan cahaya
sebagai pemantul bayangan objek dan okuler (Wildan.1982).
Mikroskop
terdiri dari lensa objektif menggunakan lensa cembung dan berada pada objek
yang di amati dan lensa okuler adalah lensa yang tempatnya berada pada objek
yang di amati dan lensa okuler adalah lensa yang tempatnya berada dekat mata.
Lensa yang digunakan adalah lensa cembung (Sumarjono,2005).
Mikroskop
adalah instrument yang digunakan untuk memperoleh bayangan yang diperbesar dari
objek yang kecil dan mengungkapkan renik-renik dari struktur (Kimball,1998).
Jarak
focus lensa okuler lebih besar dari pada jarak focus lensa objektif. Bayangan
yang di bentuk lensa objektif adalah pertama dan bersifat nyata di perbesar dan
terbalik. Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah bayangan akhir dan
bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap arah benda semula (Arif,2008).
2.2 Mikroskop Computer
Telah
dirancang dan dibuat mikroskop refleksi digital yang dikendalikan personal
computer. Hasil pembesaran mikroskop ditampilkan secara langsung di layar
monitor dan bisa di cetak sehingga hasil
pengamatan lebih mudah untuk di analisa. Pembesaran 50X, 75X untuk system lensa
dengan perbesaran 100X, 150X untuk system pembesar 200X dan 300X untuk system
lensa 400X (Nasrullah, 2011).
Mikroskop
adalah sebuah alat optic yang dipergunakan untuk mengamati benda-benda yang
sangat kecil dan letaknya dekat dengan mata (Supramono,2005).
2.3. Mikroskop Elektron
Dua
nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan pengurainya, atau
resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat
dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan
citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat
dibedakan sebagai dua titik terpisah. Daya urai mikroskop terbatas. Mikroskop
dapat didesain untuk memperbesar objek sebesar yang diinginkan, tetapi
mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih halus dari
kira-kira 0,2 μm. Penguraian dibatasi oleh panjang gelombang cahaya
tampak yang digunakan untuk menerangi specimen. Biologi sel mengalami kemajuan
pesat pada tahun 1950-an dengan menggunakan mikroskop electron. Mikroskop yang
bisa mengungkapkan banyak organel yang mustahil oleh mikroskop cahaya (Cambell,
1999).
Dengan
mikroskop electron dapat memperbesar kemampuan penglihatan kita sampai 1
nanometer (W-gm) (Sudjadi,2007).
DAFTAR PUSTAKA
Aberchombie, m dkk. 1993. Kamus lengkap biologi. Jakarta : Balai Pustaka
Alfatah, Arif. 2008. Calon
fisikawan muslim. Jakarta: Erlangga
Cambell. 1999. Biologi.Jakarta
: Erlangga
Kimball. 1983. Biologi
edisi kelima jilid 3. Jakarta : Erlangga
Nasrullah, amar vijai. 2011. http://digilib.its.ac.id/
Sudjadi,Baqad. 2007. Biologi
sains dalam kehidupan. Jakarta : Yudistira
Sumadjono.2005. fisika
universitas.Yogyakarta : Ganesha
Supramono,Eddy.2005.fisika
dasar 2. Malang : UM press
Ardisasmita,M Syamsa.2000. pengolahan citra digital dan analisi kuantitatif dalam karakterisasi
citra mikroskopik. J mikroskopi dan mikroanalisis vol 3 no 1
Tippler.2001. fisika
untuk sains dan teknik.Jakarta : Erlangga
Yatim,Wildan. 1982. Dasar-dasar
mikrobiologi . Bandung : ITB press
adventure to lumpur
lanjut yac foto-foto kita di tanggul lumpur lapindo
nah kan meme dalam berbagai pose hehe,....
me with my sister....
kok jauh amat ce fotonya?
ini kok ya gaya bangets ce?...
mbak iva acting melas.. kalo mau jadi minta-minta jangan disitu mbak...
ntar kena lumpur panas lho??.... hehehehe
oke kita lanjut lagi nanti yac...
nah kan meme dalam berbagai pose hehe,....
me with my sister....
kok jauh amat ce fotonya?
ini kok ya gaya bangets ce?...
mbak iva acting melas.. kalo mau jadi minta-minta jangan disitu mbak...
ntar kena lumpur panas lho??.... hehehehe
oke kita lanjut lagi nanti yac...
laporan praktikum teknik instrumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
MIKROBIOLOGI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bakteri merupakan makhluk hidup
bersel tunggal yang ditemukan setelah mikroskop dibuat. Bakteri ini memiliki
fungsi untuk mengurai zat sampah menjadi makanannya. Rata-rata bakteri bersifat
merugikan bagi manusia dan hewan ataupun tumbuhan, tetapi banyak juga yang
menguntungkan seperti E coli yang ada di usus besar manusia yang membantu
system pencernaan menguraikan makanan.
Dalam perkembangannya bakteri
digunakan dalam penelitian dan rekayasa DNA, untuk melakukan semua itu
diperlukan alat-alat khusus untuk mereplikasi bakteri, mengembangbiakan bakteri
dan juga untuk mengukur banyaknya bakteri dalam satu kali proses. Sehingga
praktikan perlu untuk mengetahui cara kerja dan teknik penggunaan alat-alat
tersebut.
1.2
Manfaat
Dengan melakukan praktikum ini praktikan akan:
-
Mendapatkan ilmu menjalankan alat-alat yang
digunakan untuk mengembangbiakan bakteri
-
Membantu dalam penelitian tentang rekayasa DNA
ataupun penelitian lain yang ada hubungannya dengan bakteri
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Laminar Air Flow (LAF)
Laminar air flow (LAF) merupakan
alat yang digunakan sebagai tempat untuk menanamkan eksplain dan disebut
laminar air flow cabinet (LAFC) karena didalam nya di alirkan angin dengan arah
lurus (laminar) ke arah luar agar menghembus spora-spora jamur yang mungkin
beterbangan sehingga tidak memasuki botol kultur. Saat penanaman
bagian-bagiannya meliputi : lampu UV (ultra violet), lampu neon, filter high
efficiency partick absorbent (HEPA). Jarum penunjuk atau pengatur kekuatan dari
hembusan angina (Zulkarnain,2009).
2.2 Rotary Shaker
Meja pengocok (shaker) adalah
suatu alat yang sering digunakan pada kultur dengan medium cair, fungsi alat
ini adalah sebagai meja pengocok untuk memberikan nerasi yang baik pada kultur.
Pemeliharaan alat ini cukup dengan membersihkannya sesering mungkin dari
kotoran dan debu serta dimatikan bila tidak digunakan (Zulkarnain, 2009).
Rotary shaker merupakan alat yang
digunakan untuk mengaduk larutan dalam Erlenmeyer (Soetanto,2008).
2.3 Inkubator
Bakteri ditemukan pada substansi
seperti gel yang disebut agar dalam cawan petri dan diinkubasi pada suhu 37⁰C
selama 24 jam (James,2008).
Pada bagian luar dari alat ini
dilengkapi dengan petunjuk suhu kamar. Bagian dalamnya terdapat rak yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan mikroorganisme yang di inkubasi
(Umbreit,1960).
2.4 Spektrofotometer
Spektrofotometer AV-VIS banyak
digunakan untuk penelitian konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap
radiasi pada daerah UV (200-400nm) atau daerah sinar tampak (400-800nm)
(Sastrohamidjojo,1991).
Spektrofotometer melibatkan
penggunaan spektrofometer. Spektrofotometer adalah alat pengukur cahaya untuk
pemotretan (alat untuk mengukur intensitas cahaya sebagai fungsi dari warna
atau lebih spesifik panjang gelombang). Cahaya fitur penting dari
spektrofotometer adalah badwith spectral dan dawah, unsur pengukur percobaan
(Philadelphia,1976).
DAFTAR PUSTAKA
James,Joyce dkk. 2008. Prinsip-prinsip
sains untuk keperawatan.Jakarta :Erlangga
Philadelphia. 1976. Spektrofotometer.
Bandung : ITB press
Soetarjo.2008. petunjuk
praktikum mikrobiologi. Yogyakarta : UGM press
Umbrit.1984. applied
mikrobiologi. London : Academic press
Zulkarnain.2009. kultur
jaringan .Jakarta : Bumi Aksara
laporan praktikum teknik instrumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
HEWAN COBA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hewan coba merupakan hewan yang
sengaja di kembangkan untuk keperluan penelitian dalam percobaan kali ini
praktikan akan belajar merawat dan memelihara mencit. Dengan tahu cara merawat
dan memelihara hewan coba. Nantinya akan memudahkan untuk praktikum tentang
hewan ke depannya. Mulai dari cara membuat kandang hewan coba lalu teknik
pemeliharaan dan melakukan penimbangan dan pendokumentasian hewan coba.
Praktikan akan mudah terbiasa dengan hewan.
Dengan belajar merawat hewan coba
serta mengenal alat-alatnya, tentu akan sangat berguna nantinya dalam
mengembangkan penelitian biologi di bidang hewan maupun kesehatan.
1.2. Manfaat
Melakukan
praktikum hewan coba ini akan memberi manfaat diantaranya adalah:
-
Bisa merawat dan memelihara hewan dengan benar
-
Memanfaatkan hewan pada percobaan-percobaan
tentang hewan di semester yang akan datang
-
Tidak takut untuk memegang hewan yang menurut
kebanyakan orang menjijikkan
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Timbangan (neraca analitik)
Jenis
neraca analitik digital mempunyai ketelitian yang sangat tinggi hingga empat
angka di belakang koma. Karena mempunyai ketelitian yang sangat tinggi maka
umumnya nilai dari neraca analitik di lengkapi dengan penutup. Pada ketiga sisi
penutupnya terbuat dari kaca. Sehingga lengan beban dapat dilihat dari luar.
Pada bagian penutup di sisi kaca dan kini dapat di geser untuk pintu memasukkan
dan mengeluarkan sampel yang akan di timbang (Khamidinal,2009).
Jenis
alat timbangan laboratorium berbeda-beda, tetapi yang penting adalah timbangan
yang dapat di gunakan untuk menimbang sampai satuan yang sangat kecil
(milligram), tetapi timbangan yang praktis adalah neraca kimia yang biasa
dipakai timbangan 1 jenis dapat menggunakan timbangan yang biasa dipakai oleh
tukang emas (Hendaryono, 1994).
Neraca
ini adalah neraca analitik bermutu tinggi, neraca ini di tempatkan di ruan g
bebas setara dan terhindar dari gangguan akibat aliran udara. Neraca ini
melakukan kalibrasi internal, tetapi untuk pemeriksaan ulang, neraca ini harus
di periksa dengan anak-anak timbangan yang sudah di identifikasi. Kalibrasi
dengan anak timbangan harus di lakukan seminggu sekali menurut instruksi di
dalam. Neraca ini hanya di gunakan untuk penimbangan tingkat analitik
(Watson,2000).
2.2. Bak Kandang
Mencit
laboratorium dapat di kandangkan dalam kotak sebesar kotak sepatu. Kotak dapat
di buat dari berbagai macam bahan, misalnya plastic (polipropilen), alumunium
atau baja tahan karat (stainlessteel). Kadang-kadang mencit dapat di tempatkan
di kandang yang mempunyai dinding dan lantai dari kawat (Smith,1988).
Adapun
system yang dipakai, paling penting untuk diperhatikan adalah persyaratan
fisiologis dan tingkah laku mencit. Persyaratan ini meliputi menjaga lingkungan
tetap kering dan bersih suhu yang memadai dan memberi ruang cukup untuk
bergerak dengan bebas dalam berbagai posisi. Selanjutnya, system kandang harus
di lengkapi makanan dan minuman yang mudah di capai oleh mencit. Plastic ini
juga di sterilkan karena tidak begitu tahan panas. Dan kandang tidak boleh
diisi sampai berdesak-desakan agar hewan dapat bergerak bebas (Otis dan
Foster,1983).
Prinsip
dasar yang perlu dicamkan kalau memilih kotak mencit ialah bahwa kotak harus
mudah dibersihkan dan di sterilkan. Kotak mencit harus tahan lama, tahan di
gigit dan mencit tidak dapat lepas. Biasanya kotak yang di buat dari plastic
polivinil klorida (PVC) tidak begitu memuaskan karena plastic lunak dan digigit
oleh mencit. Plastic ini juga di sterilkan karena tidak begitu tahan panas
(Mangkusdijo,1988).
2.3. kotak makan
Setiap
hari mencit diberi makan sebanyak 5gr dan di hitung sisanya pada hari besok.
Jika ada sisa pada mencit, setiap hari makan dengan konsumsi 5gr. Jadi makanan
5 gram tersebut tidak ada sisa setiap hari seekor mencit dewasa makan 3-5 gram
makanan kalau mencit sedang hamil atau menyusui nafsu makannya bertambah
(Smith,1988).
Mencit
laboratorium biasanya di beri makan makanan berbentuk pellet tanpa batas (ad
libitium) kotak berbentuk seperti kotak sepatu bertutup dilengkapi dengan
tempat makanan diatasnya. Bagian tutup ini melekuk miring cukup ke dalam kotak
sehingga mencit yang baru disapih atau dipisahkan dari induknya, dengan mudah
dapat mencapai makanan. System pemberian makanan mencit seperti ini lebih baik
daripada memakai wadah kecil. (missal : kaleng) yang diletakkan dalam kotak
diatas. Dengan penggunaan kaleng atau wadah lain dalam kotak, makanan cepat
menjadi kotor oleh air kencing dan tinja. Makanan banyak yang rusak dan harus
di buang. Mencit laboratorium tidak boleh dalam keadaan tanpa air minum dan
makanan. Dan wadah atau tempat yang di gunakan seperti pada gambar diatas cukup
ideal dan efisien (Smith,1988).
2.4. Botol Minum
System
lain untuk memberi minum mencit yaitu system otomatis. System otomatis tidak
mempunyai masalah seperti system dengan menggunakan botol plastic dengan
menggunakan pipa logam. Tetapi pemasangan system otomatis dikamar mencit
laboratorium mahal sekali dan diperlukan kotak mencit khusus yang cocok dengan
pipa-pipa dan katub air (Brunei,2004).
2.5. Kawat
System
kandang yang dipakai paling penting untuk diperhatikan adalah persyaratan fisiologis
dan tingkah laku mencit. Persyaratan ini meliputi menjaga lingkungan tetap
kering dan bersih, suhu yang memadai dan memberi ruang yang lingkup cukup untuk
bergerak dengan bebas dalam berbagai posisi. Selanjutnya, system kandang harus
dilengkapi makanan dan minuman yang mudah di capai oleh mencit dan kandang
tidak boleh diisi oleh mencit sampai berdesakan agar hewan dapat bergerak bebas
(Otis dan foster,1983).
2.6. mencit
Mencit
liar atau mencit rumah adalah hewan semarga dengan mencit laboratorium. Hewan
tersebut tersebar diseluruh dunia dan sering ditemukan di dekat atau didalam
gedung dan rumah yang dihuni manusia. Mencit juga banyak ditemukan di derah
lain yang tidak dekat dengan manusia, asal ada tempat berlindung dan makanan.
Semua galur mencit laboratorium yang ada pada waktu ini merupakan dari mencit
liar sesudah melalui peternakan selektif. Bulu mencit liar berwarna kelabu dan
warna perut sedikit lebih pucat. Mata berwarna hitam dan kulit berpigmen. Berat
badan bervariasi, pada umumnya pada umur empat minggu berat badan kira-kira
sampai dan sama dengan mencit liar. Tetapi setelah di ternakkan secara selektif
selama delapan puluh tahun yang lalu. Sekarang ada berbagai warna bulu dan
timbul banyak galur dengan berat badan yang berbeda-beda (Smith, 1988).
Pada
umumnya, makanan mencit dengan kualitas tetap harus tersedia sebab perubahan
kualitas dapat menyebabkan penurunan berat badan dan tenaga. Akan tetapi, bahan
dasar makanan mencit dapat bervariasi, misalnya dengan susunan sebagai berikut
: protein, lemak, pati, serat kasar atau kurang dan abu. Selanjutnya makanan
mencit harus berisi vitamin A, vitamin D, alfa tokoferol, asam lonoleat,
tiamin, dan lain-lain (Mangkoewidjojo.1988).
Mencit
laboratorium mempunyai berat badan kira-kira sama dengan mencit liar, yaitu
umumnya pada umur empat minggu berat badan mencapai 18-20 gram. Pada umur enam
bulan atau lebih mencapai 30-40 gram. Tetapi setelah diternakkan secara
selektif selama delapan puluh tahun yang lalu sekarang ada berbagai warna bulu
yang ada dan timbul banyak galur dengan berat badan yang berbeda (Smith,1988).
Mencit
dapat di klasifikasikan sebagai berikut: nama binomial Linnaeus.1758
Kingdom Animalia
Filum Chordata
Ordo Mamalia
Family Rodentia
Genus Muridae
Spesies
Mus
Mus
musculus
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari praktikum hewan coba ini adalah sebagai berikut :
-
Teknik membuat kandang coba yaitu di isi bak
plastic yang ada dengan serutan kayu secukupnya, lalu di letakkan bak makanan
dan di tutup dengan kawat jarring dan atasnya di beri pemberat, misalnya batu.
-
Teknik pemeliharaan mencit yaitu diberi makan
dan minum setiap hari dan diganti serabut kayu yang kotor atau basah
-
Teknik penimbangan yaitu menggunakan timbangan
analitik, jika makanan di timbang sebesar g gram
-
Cara pendokumentasian praktikum hewan coba ini
hanya cukup di foto dan di catat berat badannya serta makanan yang dihabiskan
setiap harinya
DAFTAR PUSTAKA
Brunie,David. 2004. Explore
mamalia. Jakarta : Erlangga
Khamidinal. 2009. Teknik
laboratorium kimia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Kusumawati,Diah.2004. bersahabat
dengan hewan coba. Yogyakarta : UGM press
Magkuenidjojo,Soesanto. 1988. Pemeliharan pembiakan penggunaan hewan coba. Yogyakarta : UGM press
Smith,John. 1988. Pemeliharan
pembiakan penggunaan hewan percobaan di daerah tropis .Jakarta : UI press
adventure to lumpur
oke lanjut foto-foto pas di atas tanggul lumpur lapindo oke....
ya elah ekspresimu him....
aku lagi cemberut karena panasnya minta ampun?.....
nah... kalo ini mbak iva dalam berbagai pose hehehe.....
cukup segini dulu yac?.. ntar kita lanjut lagi..
ya elah ekspresimu him....
aku lagi cemberut karena panasnya minta ampun?.....
nah... kalo ini mbak iva dalam berbagai pose hehehe.....
cukup segini dulu yac?.. ntar kita lanjut lagi..
laporan praktikum teknik instrumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
GREEN HOUSE
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Green house adalah tempat untuk
menanam tanaman yang berupa rumah yang suhunya dikontrol tetap hangat agar
tanaman dapat tumbuh meskipun bukan pada musim tumbuhnya. Pada zaman dahulu
greenhouse di gunakan untuk menyediakan buah atau sayuran tertentu sepanjang
tahun,
Dengan greenhouse praktikan dapat
belajar merawat tanaman untuk tujuan penelitian maupun konservasi tanaman yang
hamper punah. Dalam greenhouse dapat mempelajari macam-macam teknik bercocok
tanam juga cara penggunaannya, sehingga dapat lebih mengenal alam dan membantu
menyumbang oksigen bagi dunia.
1.2
Manfaat
Adapun manfaat greenhouse yaitu :
-
Tempat untuk menanam tanaman dengan suhu yang
terjaga
-
Menyediakan tanaman buah atau sayuran sepanjang
tahun
-
Konservasi dan penelitian tentang tanaman
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Sejarah Greenhouse
Rumah kaca telah jauh datang sejak
kayatrofa dan amerika menggunakannya untuk tumbuhan jeruk dan nanas dalam
struktur kaca, dikenal sebagai orang eries dan penetres. Struktur ini menjadi
symbol status serta cara praktis untuk tumbuh buah-buahan dan sayuran dan
tanaman eksotis. Salah satu rumah kaca paling awal dibangun sekitar 30 AD untuk
kaisar Tiberius romawi. Ingat kaca belum ditemukan sehingga “Specularium” itu
dengan susah payah dibuat dari lembaran tembus kecil mika. Semua itu dilakukan
untuk memenuhi cravingstiberus untuk ketimun di luar musim. Tidak sampai 1599
bahwa rumah kaca praktis pertama dibuat oleh jules carles seorang ahli botani
asal prancis dibangun di belanda dan digunakan terutama untuk tumbuh tanaman
tropis obat (Lemon,1963).
Ruangan kaca yang tertutup dari
rumah kaca mempunyai kebutuhan yang unik dibandingkan dengan produksi luar
ruangan. Hama penyakit dan panas tinggi serta kelembapan harus dikontrol dan
irigasi untuk penyediaan air (Lemon,1963).
Kaca yang digunakan untuk rumah
kerja, bekerja sebagai medium transmisi yang dapat memilih frekuensi spectral
yang berbeda-beda dan efeknya adalah untuk menangkap energy di dalam rumah
kaca. Yang memanaskan udara di dekat tanah dan udara ini di cegah naik keatas
dan mengalir keluar. Oleh karena itu, rumah kaca bekerja dengan menangkap
radiasi elektromagnetik dan mencegah konjeksi (Eka, 2001).
Greenhouse merupakan tempat
pembudidayaan beberapa jenis tanaman dimana didalam tempat tersebut tercipta
suasana yang ekstrim, entah itu dari segi temperature suhu ataupun dari iklim
yang tercipta. Ada beberapa tujuan dari greenhose itu sendiri yaitu
(Suhardiyono,2008):
1.
Menciptakan tanaman budidaya yang unggul dan
memiliki daya tahan kuat terhadap lingkungan yang ekstrem
2.
Untuk menghindari terpaan air hujan yang dapat
merusak tanaman
3.
Untuk menghindarkan lahan dari kondisi becek
4.
Untuk mencegah masuknya air hujan ke dalam media
tumbuhan
5.
Untuk mengurangi tingkat penyerapan hama/GPT
6.
Agar fotosintesis lebih sempurna
Adapun misi program greenhouse ini
secara umum adalah agar diharapkan dapat membantu meringankan kebutuhan dasar
masyarakat guna membantu tanaman pangan, program ini juga dikembangkan guna
untuk menanggulangi krisis pangan yang bisa terjadi sewaktu-waktu
(Melania,2008).
Rumah kaca menjadi penting untuk
melindungi tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan dan melindungi tanaman
dari badai debu dan bizzard dan juga menolong mencegah hama. Pengontrol cahaya
dan suhu dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur. Rumah kaca dapat
memberikan Negara kelaparan, persediaan makanan. Dimana tanaman tak dapat
tumbuh karena keganasan lingkungan. Hidroponik dapat digunakan dalam rumah kaca
untuk menggunakan ruang secara efektif (Vleehowers,2001).
Unsur radiasi matahari yang paling
penting bagi tanaman adalah intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya
penyinaran (Gardner,et,al.1994).
DAFTAR PUSTAKA
Eka,Susita. 2001. Hama
tanaman. Yogyakarta : UGM press
Lemon,Kenach. 1963. The
covered garden. Phuadhecpia : Dufour
Suhardiyanto. 2008. Analisis
laju ventilasi alam pada single span greenhouse. Cikabuya. Kampus IPB
Darmaga. Faleta ITB
Uleeshouwer. 2001. Greenhouse
and conversation. Pans : Flammanoh
Widiati,hadi. 2006. Pengaruh
tiga jenis pupuk nitrogen terhadap tanaman sayuran. Vol 7
advanture to lumpur
balik lagi...
kali ini aku ngeshare foto-foto paas mau berangkat ke tanggul lumpur lapindo
lets cek it
nah kan beneran ancur-ancuran dec gaya aku ckckckc
aduh hima itu hati-hati lho.. entar jatuh
ini mbak iva lihat ke mana yac?.....
ini kita udah di atas tanggul lumpur lapindo lho?....
nanti kita lanjut lagi yac
kali ini aku ngeshare foto-foto paas mau berangkat ke tanggul lumpur lapindo
lets cek it
nah kan beneran ancur-ancuran dec gaya aku ckckckc
aduh hima itu hati-hati lho.. entar jatuh
ini mbak iva lihat ke mana yac?.....
ini kita udah di atas tanggul lumpur lapindo lho?....
nanti kita lanjut lagi yac
laporan praktikum teknik instrumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
GENETIKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penggandaan DNA awalnya adalah
proses invivo. Namun seiring berkembangnya teknologi mulai di ciptakan alat
bisa menaik turunkan suhu secara cepat yang di sebut PCR.
PCR merupakan kepanjangan dari
polymerase chain reaction yang berfungsi mereplikasi DNA dari satu menjadi
banyak dalam waktu yang singkat. Pertama kali ditemukan oleh Kary Milis pada
tahun 1983 (Raven,2002).
Bukan hanya PCR yang telah
ditemukan, nemun juga ada electroforensis dan UV trasluminator yang akan
membantu praktikan mengetahui baerhasil tidak nya PCR mereplikasi DNA. Dengan mengetahui
dan mengerti alat-alat ini kedepannya akan membantu praktikan mengeksplorasi
susunan genetic makhluk hidup.
1.2
Manfaat
Dengan mempelajari alat-alat yang
digunakan untuk penggandaan DNA, nantinya praktikan dapat mempelajari DNA
dengan lebih detail dan membantu memahami tentang genetika pada semester
selanjutnya. Sehingga saat di adakan penelitian tentang gen. praktikan dapat
melakukannya dengan lebih benar sehingga tidak menghabiskan banyak waktu.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 PCR
Teknik
PCR di dasarkan pada amplifikasi fragmen DNA secara spesifik dimana terjadi
penggandaan molekul DNA pada setiap siklusnya secara eksponensial dalam waktu
yang relative singkat. Secara umum proses ini dapat dikelompokkan dalam tiga
tahap berurutan yaitu denaturasi template, annealing (penempelan) pasangan
primer pada untai tunggal DNA target dan ekstention (pemanjangan atau
polymerase) sehingga diperoleh amplifikasi DNA antara 10₈ - 10₉ (Chanulfiffah,2003).
Pengklonan segmen-segmen DNA untuk
berbagai tujuan penggunaan (sequencing DNA) pada awalnya merupakan proses in
vivo yang relative merepotkan. Akan tetapi pada tahun 1985 dikembangkan sebuah
teknik in vitro, disebut polymerase chain reaction (PCR). Untuk membuat sekuens
DNA apapun dalam jumlah banyak tanpa perlu pengklonan menggunakan perpustakaan
atau bank gen. teknik PCR memerlukan serangkaian “primer” yang biasanya
merupakan potongan pendek. (sepanjang 12-20 nukleotida) dari DNA
(oligonukleotida) yang di sintesis secara kimia. Primer memiliki
sekuens-sekuens nukleotida yang komplementer spesifik terhadap sekuens-sekuens
pada untai berlawanan. Primer mengapit daerah target yang hendak di salin. Dengan
demikian primer membatasi ujung-ujung segmen DNA yang diduplikasi. Sumber
cetakan dalam jumlah yang amat kecil bisa digunakan sebagai inisiator PCR.
Sebagai contoh sel pipi bisa di korek dari sebelah dalam pipi dan di tempatkan
langsung ke dalam reaksi PCR (Elrad,2002).
2.2 Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik yang
memisahkan molekul-molekul berdasarkan bentuk, muatan netto dan berat
molekulernya dalam sebuah medan listrik, biasanya di atas medium penyokong
padat atau semipadat, misalnya kertas atau agarosa. Teknik tersebut digunakan
pertama kali pada tahun 1949 untuk membedakan hemoglobin sel sabit dari
hemoglobin normal (Elrad,2002).
Elektroforesis merupakan suatu
alat yang berfungsi untuk memisahkan DNA berdasarkan ukuran molekulnya. Pada
alat yang berfungsi memisahkan ini menggunakan tegangan sebesar 100V untuk
menarik DNA yang berada pada sumur-sumur agarosa yang telah dibuat
(Abbas,2004).
Elektroforesis adalah teknik
pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya
dalam sebuah medan listrik (Lewis,2003).
2.3 UV Transiluminator
Mesin UV transiluminator ini
memiliki prinsip kerja yaitu memperlihatkan atau mendeteksi adanya DNA yang
terbentuk dengan menggunakan sinar UV. DNA yang tersisipi etilium bromide akan berpendar
saat terkena sinar UV.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas,AR.2004. celluler
and molecular immunology souder camp. Pp 325-349
Bellati,JA. 2005. Immunology
and genetic. Yogyakarta :UGM press
Lewis,R.2003. human
genetic mc grand hills compass.bonston
Volk. 1984. Mikrobiologi
dasar jilid 1. Jakarta :Erlangga
laporan praktikum teknik instrumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
FISIOLOGI HEWAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sering dilakukan percobaan untuk
mengetahui bagian-bagian penyusun hewan, organ atau bahakan sel dari suatu
organ dalam hewan tersebut. Untuk mengetahui itu semua, diperlukan pengetahuan
tentang alat-alat yang digunakan untuk membuat preparat jadi ataupun untuk
mengetahui keadaan fisik suatu hewan, dari detak jantungnya ataupun kadar gula
darahnya.
Mikrotom merupakan alat yang
digunakan untuk memotong penampang (bagian) yang sangat tipis, missal dari
jaringan tanaman untuk diamati dibawah mikroskop (Keatjaningsih,1989).
Selain mikrotom, praktikan juga
akan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop untuk mengukur tekanan darah,
lalu gluco dr yang di gunakan untuk mengukur kadar gula darah. Dengan
mengetahui alat-alat tersebut maka percobaan fisiologi hewan kedepan dapat
dilakukan tanpa harus bingung lagi harus memperkenalkan alat-alat yang
digunakan lagi.
1.2
Manfaat
Mengetahui keadaan fisiologis
hewan akan memabantu praktikan mendiagnosis kelainan pada hewan. Mengetahui
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan tubuh. Mengetahui alat-alat dan cara
penggunaan yang tepat akan membantu praktikan melakukan penelitian tentang
hewan pada semester selanjutnya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Mikrotom
Mikrotom ditemukan pertama kali
pada abad pertengahan ke-19. Gunanya adalah untuk mengiris bagian-bagian yang
lebih tipis secara lebih akurat dan lebih dekat dari pada pisau tangan. Agar
terlihat jelas, sample terlebih dahulu diberi pengawet dan diwarnai dengan
tinta warna atau zat pewarna kemudian dicelupkan kedalam bongkahan lilin oleh mikrotopi.
Bongkahan sample tersebut di bawa ke mata pisau kemudian kembali kedepan untuk
membuat sayatan berikutnya. Cara kerja mikrotom menyerupai cara kerja mesin
pemotong halus. Mikrotom sangat mempercepat proses penyediaan contoh jaringan
tubuh pasien untuk pemeriksaan pantologi (Steve,1884).
Mikrotom membuat irisan-irisan
yang tebalnya kurang dari ketebalan satu sel. Setiap irisan mempunyai ketebalan
yang sangat tipis, sehingga semua sel dapat dalam keadaan yang sama
(David,2000).
2.2 Sphygmomanometer
Sphygmomanometer merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat
memompa maupun mengurangi tekanan pada manset, dengan system non manset. Alat
ini penggunaannya sangat mudah dan tidak perlu keahlian khusus pada system
penggabungan dengan manset pnumatik (Keatjaningsih, 1989).
Sebaiknya pengukuran tekanan darah
dikerjakan dua kali dengan sphygmomanometer air raksa, kemudian diambil nilai
rata-ratanya. Denyut nadi terjadi akibat adanya gelombang nadi yang merambat
melalui dinding arteri mulai pada pangkal aorta. Gelombang nadi yang diraba
pada arteri radialis adalah denyut nadi. Tiap gelombang nadi merupakan hasil
dari suatu sistol atau kontraksi jantung (Jota,2001).
Tekanan darah diukur pada arteri,
biasanya pada pangkal lengan. Lalu dipasang manset 1/3 lengan atas, ditempatkan
diafragma pada arteri dan earpiece pada telinga lalu dibuka pengunci air raksa,
dipompa pelan sambil dilihat skala dan dicari sistol dan diastolnya
(Bresvick,2003).
Tekanan darah sistolik ditetapkan
pada saat pertama kali terdengar bunyi, sedangkan tekanan darah diastolic
ditetapkan pada saat bunyi menjadi hilang sewaktu menurunkan tekanan air raksa
(Sunarsih,2001).
2.3 Stetoskop
Stetoskop ditemukan pertama kali
oleh dokter prancis yaitu Rene Theophile Hyacinthe Leannec yang umumnya
dianggap sebagai ayah dari obat dada. Inspirasinya didapat saat mendengarkan
goresan pin yang dikirim lewat panjang sebuah balok kayu, kemudian dibuat
tabung untuk mendengar dada pasien. Dari waktu yang diciptakan pada tahun 1816,
hingga awal abad ini. Stetoskop adalah alat yang paling dapat di andalkan dan
informative tersedia untuk mendiagnosis penyakit jantung (Yatim,1987).
Stetoskop berasal dari kata
yunani, stetos yang artinya dada dan skopein yang artinya memeriksa. Alat ini
merupakan media untuk menyampaikan suara-suara di dalam tubuh seorang pasien
kepada telinga dokter yang memeriksanya (Keatjaningsih,1989).
Stetoskop digunakan karena
berfungsi menghantarkan, mengumpulkan dan memilih frekuensi suara stetoskop
terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian kepala, selang karet/plastic dan
telinga. Ada dua jenis kepala stetoskop, yaitu (Ambarwati,2009):
1.
Bel stetoskop digunakan untuk bunyi bernada
rendah pada tekanan ringan seperti pada bunyi jantung dan vaskuler. Bila
ditekankan lebih kuat maka nada frekuensi tinggi terdengar lebih keras karena
kulit menjadi terenggang, maka kerjanya seperti diafragma.
2.
Diafragma digunakan untuk bunyi bernada tinggi
seperti bunyi usus dan paru-paru.
Manset pada sphygmomanometer
digembungkan secara cepat sampai pembacaan manometer sekitar 30mmHg (4,0 KPa).
Yaitu diatas aras pada saat denyut nadi hilang dan kemudian dikempiskan
perlahan-lahan dengan laju kira-kira 9 mmHg/s (0,3 KPa/s). pada saat ini bunyi
koroktoff didengarkan memakai stetoskop yang ditempatkan diatas arteri lengan
(Padmawinata,2001).
2.4 Alat tes gula darah
Gluco dr adalah suatu perngkat
medis untuk menentukan perkiraan konsentrasi glukosa dalam darah. Ini adalah
suatu alat yang digunakan untuk memantau kadar gula dalam darah bagi orang yang
terserang diabetes mellitus. Gluco dr ini dilengkapi strep uji dan strep
control. Gluco dr akan menampilkan tingkat kadar dalam mg/dl atau mmol/L. alat
ini di temukan sekitar tahun 1980 dengan tujuan utama yaitu untuk pengolahan
diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 yang telah mencapai ketingkat mendekati
normal. Glukosa meter harus memenuhi standart akurasi yang telah ditetapkan
oleh organisasi internasional untuk standartisasi (ISO). Namun berbagai factor
dapat mempengaruhi ke akuratan test. Factor-faktor yang mempengaruhi akurasi
berbagai meter termasuk kalibrasi meter, penuaan strip (Davidson,1960).
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,Eni Retno. 2009. KPPK kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika
Burni,Danid. 2009.jendela
iptek seri2. Jakarta : Balai Pustaka
Jota,Santa. 2001. Diagnosis
penyakit jantung. Jakarta:Widya Medika
Keatjaningsih.1989. petunjuk
praktikum struktur dan fungsi manusia. Jakarta: D2LPTK
Steve.1984. biologi.Jakarta
: Erlangga
Sunarsih,Try.2001. petunjuk
kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika
Padmawinata,kosasih. 1996. Pengendalian hipertensi. Bandung: ITB press
Yatim,wildan.1987. biologi.
Bandung: Tarsito
laporan praktikum teknik instrumentasi ekologi
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
EKOLOGI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah tempat
yang paling penting dan harus dijaga kelangsungannya. Lingkungan terdiri dari
biotik dan abiotic , keduanya haruslah seimbang dan tugas kita sebagai manusia
yang merupakan khalifah dibumi ini harus bisa menjaga dan memanfaatkan secara
baik dan benar sumber daya yang ada pada alam.
Dalam rangka menjaga lingkungan,
praktikan biologi wajib tahu tentang alat-alat yang akan membantu praktikan
mengenal alam seperti termohigrometer, anemometer, luxs-meter dan Eijkman-grap,
yang mana alat-alat ini memiliki fungsi dan kegunaan yang membantu praktikan
lebih memahami lingkungan mereka.
1.2
Manfaat
Dengan melakuan praktikum ini,
kita dapat lebih mengenal alam dan sudah kewajiban setiap manusia untuk menjaga
dan merawat alam. Lebih memahami lingkungan dan komponen-kompone penyusunnya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Termohigrometer
Alat tersebut terdiri atas pupa
dengan diameter tertentu yang didalamnya dilengkapi dengan kabel yang pada
bagian ujung bawahnya terdapat alat pelampung kabel tersebut pada bagian
atasnya dihubungkan dengan alat pencatat yang terdiri atas pencatat dan tabung
yang dibalut dengan kertas grafik. Untuk memantau fluktuasi tinggi muka air
tanah. Pipa beserta kabel tersebut dimasukkan kelubang dalam tanah sedemikian
sehingga memungkinkan alat penampung bebas untuk naik turun mengikuti fluktuasi
maka air tanah (Asadak,2007).
Angka pada termohigrometer
menunjukkan bahwa keadaan kelembapan di alam berkisar dari sangat basah pada
suatu pihak tertentu sampai sangat kering dipihak lain (Michael,1994).
2.2 Anemometer
Anemometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angina. Kecepatan angina adalah
kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter di
atas tanah, perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angina merupakan
factor yang menentukan kecepatan angina. Namun untuk kepentingan cuaca dan
iklim, pengukuran dilakukan dipermukaan tanah yang ditanami rumput. Kecepatan
angina akan berbeda pada permukaan yang ditutupi oleh vegetasi dengan
ketinggian tertentu. Misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena
itu kecepatan angina dipengaruhi karakteristik permukaan yang dilaluinya.
Kecepata angina dapat diukur dengan alat yang disebut anemometer. Jenis
anemometer bermacam-macam tapi yang paling umum digunakan adalah anemometer
mangkuk (Darmono,2007).
Dalam fisika terapan, pengukuran
juga memegang peranan penting, misalnya ketika berada dalam kokpit pesawat terbang,
dapat melihat beberapa alat ukur ketinggian pesawat (altimeter), alat ukur
kecepatan angina (anemometer), dan alat ukur tekanan udara (barometer). Nilai
besaran yang ditunjukkan oleh pilot dan awak pesawat sehingga dapat melayang di
udara (Fauzi,2008).
2.3 Luxs meter
Luks-meter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Luks-meter dapat mengukur kuat
cahaya seperti pada ruangan office standartnya 250-750 lups. Intensitas yang
cahayanya 60-62 lups. Pada ruang menggambar tehnik nilainya 100 lups. Namun
alat-alat tersebut hanya dalam skala laboratorium perguruan tinggi atau lembaga
yang bergerak dalam pengukuran intensitas cahaya dan bersifat analog tetapi
pada idealnya antara 250-500 lups. Pada luxs-meter terdapat factor x1,x10,dan
x100 (Februyani,2009).
Cahaya yang digunakan untuk
menerangi ruangan baik yang berasal dari cahaya matahari maupun cahaya listrik
harus diukur intensitasnya dan kandungan ultravioletnya. Untuk kepentingan ini
setiap laboratorium konservasi harus memiliki alat luxs meter (photo meter)
untuk mengukur intensitas cahaya dan UV monitor untuk mengukur kandungan
ultraviolet dalam cahaya (Darmono,2007).
2.4 Eijkman Grap
Ejkman grap merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mengambil sampel tanah yang ada di dasar sungai. Alat
tersebut teruat dari besi yang beratnya kira-kira mencapai 2 kg (Basuki,2000).
Alat ini merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengukur kejernihan suatu air dan untuk mengetahui tingkat
pencemarannya, alat ini juga untuk mengetahui tingkat keberagaman hewan dan
tumbuhan yang ada disungai. Penerapan Eijkman grap menggunakan metode transek,
setiap transek berjarak 1 km mulai dari lokasi daerah yang tercemar sampai
muara sungai (Prabug,2008).
Eijkman grap dapat membantu kita
mengetahui berbandingan sungai-sungai yang bersih dan tercemar. Misalnya cacing
yang pendek, larva yang kerdil dan sesuatu yang dihubungkan dengan adanya
pencemaran (Michel,1994).
2.5 Paranet Trap
Panjang tangkai jarring lebih
kurang 1 meter terbuat dari kayu, bamboo atau dari logam ringan dan kuat agar
mudah diayunkan dengan kecepatan melebihi kecepatan serangga. Alumunium banyak
dipilih untuk tangkai jarring karena ringan. Kantong jarring dapat terbuat dari
kain markiset skrim (kasa polyter) yang halus lembut dan tahan air (Suherianto,2008).
Keanekaragaman hayati yang ada
pada ekosistem pertanian seperti persawahan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi tanaman, yaitu dalam system perputaran nutrisi. Perubahan iklim mikro
dan detoksifikasi senyawa kimia (Altien,1999).
DAFTAR PUSTAKA
Asdak,Chay. 2007. Hidrologi.
Yogyakarta : Gajahmada press university
Basuki. 2000. Konservasi
tanah. Jakarta : Pustaka Media Pratama
Darmono. 2007. Perpustakaan
sekolah. Jakarta : Grasindo
Fauzi,Ahmad. 2008. Fisika.
Jakarta : Grafindo Media Utama
Indriyanto. 2006. Ekologi
hutan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Michael. 1994. Metode
ekologi untuk penyelidikan lading dan laboratorium. Jakrta : UIN Press
adventure to lumpur
kalian masih ingatkan waktu temen-temen aku tiba-tiba punya ide mau kerumah aku?
waktu itu aku cerita sampai kita semua masih di uin waktu mau berangkat..ini dua foto lagi waktu aku sama meme lagi nunggu mabk iva keluar dari persembunyiannya hehehe....
meme dan gedung rektorat
yang ini gedung b
yang ini ika sama kakak kesayangannya.
ini aku ambil dari atas tangga kebesaran lho....
anak uin pasti tau tempat -tempat ini.....
kita lanjut lagi nanti yac....
waktu itu aku cerita sampai kita semua masih di uin waktu mau berangkat..ini dua foto lagi waktu aku sama meme lagi nunggu mabk iva keluar dari persembunyiannya hehehe....
meme dan gedung rektorat
yang ini gedung b
yang ini ika sama kakak kesayangannya.
ini aku ambil dari atas tangga kebesaran lho....
anak uin pasti tau tempat -tempat ini.....
kita lanjut lagi nanti yac....
cerita lebaran hari ketiga
lanjut masih di tempat yang sama nic...
kita lihat beberapa orang penting yang akan hadir hehehe...
nah kan orang penting nic....
ini nenek aku tercinta
and our main cute boy.....
nah itu cerita aku lebaran hari ketiga....
kalo kalian?...
kita lihat beberapa orang penting yang akan hadir hehehe...
nah kan orang penting nic....
ini nenek aku tercinta
and our main cute boy.....
nah itu cerita aku lebaran hari ketiga....
kalo kalian?...
ceratan lebaran hari ke tiga
leabran hari ketiga kita menghadiri rapat keluarga yang di adakan di rumahnya mas agus yang ada di pasuruan.
seperti biasa kita foto-foto donk.
dimulai dari aku sama dek naila anaknya mbak anggra...
agak gelap yac?...
hiiiiii serem.....
para pemirsa dari berbagai sudut hehe...
ini dari keluarga bani haji maksum......
oke nanti kita lanjut lagi yac....
seperti biasa kita foto-foto donk.
dimulai dari aku sama dek naila anaknya mbak anggra...
agak gelap yac?...
hiiiiii serem.....
para pemirsa dari berbagai sudut hehe...
ini dari keluarga bani haji maksum......
oke nanti kita lanjut lagi yac....
Jumat, 24 Agustus 2012
cerita hari lebaran hari ke dua
ini pas kita mau jalan-jalan silaturahmi ke keluarga dari pihak ibu
ini certinya kita mau foto keluarga gitu..
ini beberapa foto yang berhasil di ambil...
bagus kan?...
oke kita ketemu lagi di hari ke tiga yac...
ini certinya kita mau foto keluarga gitu..
ini beberapa foto yang berhasil di ambil...
bagus kan?...
oke kita ketemu lagi di hari ke tiga yac...
lebaran
lanjut foto-foto waktu merayakan lebaran
masih di hari pertama yac...
nah ini najwa sama bilqis lucu banget kan kembaran gitu bajunya
oke ini semua foto-foto aku dan keluarga di hari pertama lebaran.......
lihat juga aku dan keluarga di hari kedua dan ketiga yac hehe
masih di hari pertama yac...
nah ini najwa sama bilqis lucu banget kan kembaran gitu bajunya
oke ini semua foto-foto aku dan keluarga di hari pertama lebaran.......
lihat juga aku dan keluarga di hari kedua dan ketiga yac hehe
lebaran
lanjut yac...
masih di hari pertama lebaran nic?....
lha itu bilqis lagi setor ke ayahnya tuc?....hehehe
yang ini om tomo sama najwa pada rebutan apa ce?....ckckck
lagi pada lihat apa ce?....
yang memfoto ada di sini lho?...
lha itu mbak ririn lagi itung-itung uang.
"dapet berapa mbak?"...
waktunya makan-makan....
aku juga buatin donk tahu campurnya....
uenaak....
mari makan?.........
hahai yang kurang nambah lagi yac?.....
oke cukup segini dulu dec? nanti dilanjut lagi
masih di hari pertama lebaran nic?....
lha itu bilqis lagi setor ke ayahnya tuc?....hehehe
yang ini om tomo sama najwa pada rebutan apa ce?....ckckck
lagi pada lihat apa ce?....
yang memfoto ada di sini lho?...
lha itu mbak ririn lagi itung-itung uang.
"dapet berapa mbak?"...
waktunya makan-makan....
aku juga buatin donk tahu campurnya....
uenaak....
mari makan?.........
hahai yang kurang nambah lagi yac?.....
oke cukup segini dulu dec? nanti dilanjut lagi
Langganan:
Postingan (Atom)