Sabtu, 25 Agustus 2012

adventure to lumpur

lanju lagi aku ngeshare foto-foto waktu jalan-jalan ke tanggul lumpur lapindo
trio angels dengan ekspresi dan gaya masing-masing hehe
manis kan?...

lha kan mbak meme lagi?....ckckckck
pans yac him?..... ekspresif banget adek aku sati ini
yaaaa......
mbak iva kok malah tidur?.....
"tau gak ce ini panas bangets lho"
kita lanjut nanti yac....

laporan praktikum teknik instrumentasi


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
PREPARASI 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam penelitian, kita sangat membutuhkan alat-alat gelas yang di gunakan untuk kultur maupun reaksi-reaksi kimia yang di perlukan untuk penelitian. Alat-alat tersebut perlu untuk di sterilkan. Agar hasil yang di dapatkan sesuai dengan yang di inginkan.
Untuk itulah praktikan atau peneliti perlu untuk mengetahui fungsi dan kegunaan alat-alat yang di perlukan untuk mensterilkan alat-alat gelas tersebut.
1.2. Manfaat
Pada praktikum ini peneliti dapat lebih mengenal alat-alat yang sering di gunakannya untuk penelitian dan tahu bagaimana mensterilkan alat-alat gelas sehingga memudahkan kedepannya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas piala merupakan sebagai wadah larutan atau untuk preparasi media-media. Beaker glass berasal dari gelas baras/cikat berskala teratur, akan tetapi tanda volume yang ada merupakan taksiran kasar. Alat ini tidak di gunakan untuk menyimpan larutan (Mulyono,2006).
Gelas beaker tersedia dalam berbagai ukuran yaitu 25 ml, 50ml, 100ml, 250ml, dan ada juga yang berukuran lebih besar lagi. Gelas beaker digunakan untuk melarutkan suatu padatan untuk mencampur cairan, untuk memanaskan larutan dan keperluan lain. Gelas ini juga digunakan untuk mengukur volume kasar suatu zat cair atau larutan tertentu. Gelas beaker berbentuk silindris dengan alas datar, biasanya terbuat dari gelas walaupun juga ada yang terbuat dari plastic. Untuk keperluan-keperluan memanaskan zat cair, harus di gunakan dari gelas beaker yang terbuat dari bahan pyrex, harus di guanakan yang itu karena dapat tahan sampai dengan 150⁰C dan tidak retak (Chamidinal,2009).
2.2. Erlenmeyer
Erlenmayer merupakan alat gelas yang banyak penggunaannya dalam laboratorium. Bentuk Erlenmeyer mirip dengan gelas beaker, tetapi mempunyai leher yang lebih sempit. Bentuk leher yang menyempit mempunyai keuntungan dalam penggunaan antara lain mengurangi penguapan zat cair dalam pemanasan dan mencegah zat cair tumpah ketika dalam proses pengadukan. Erlenmeyer biasanya di gunakan untuk analisis kuantitatif secara volumetric (titrasi). Pada sisi luar Erlenmeyer terdapat skala yang menunjukkan perkiraan volume cairan (Khamidinal, 2009).
Erlenmayer dapat di gunakan untuk berbagai keperluan laboratorium. Penggunaannya yang terutama adalah dalam titrasi pada analisis kimia. Erlenmeyer biasanya tidak di gunakan untuk membuat endapan yang perlu disaring (Sutedjo, 1996).
2.3. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan bejana berkala dari gelas tebal, dengan penutup dasar bundar. Gelas ini biasanya di gunakan untuk mengukur zat cair dan tidak di gunakan untuk mengukur teliti, hanya untuk mengukur kira-kira saja dan mempunyai skala yang beragam (Mulyono, 2006).
Gelas ukur terdapat dalam kapasitas 2-2000 ml. Mempunyai bentuk seperti pipa yang mempunyai kaki sehingga dapat di tegakkan. Pada bibir atas terdapat bibir tuang untuk memudahkan dalam menuangkan larutan atau cairan. Pada badannya terdapat skala dan bagian atas terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas gelas ukur tersebut. Alat ini di gunakan untuk mengukur suatu larutan dengan volume tertentu yang tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi pada saat mengukur volume larutan sebaiknya volume tersebut di tentukan berdasarkan miniskus cekung larutan (Khamidinal, 2009).
2.4. Cawan Petri
Cawan petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852-1921), seorang ahli bakteri berkebangsaan jerman. Cawan petri di gunakan untuk menumbuhkan mikroba selain di gunakan tabung reaksi, juga di gunakan cawan petri. Cawan petri terdiri dari dua bagian, yaitu alas da tutup. Terdapat bermacam-macam cawan petri sesuai dengan kegunaan dan ukurannya (diameter dan tingginya) bervariasi (Sutedjo, 1996).
2.5. Tabung Reaksi
Tabung reaksi di gunakan untuk mereaksikan berbagai macam reaksi kimia. Di dalam laboratorium mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk membuat biakan (kultur) mikroba. Ukuran dan bentuk tabung reaksi bermacam-macam sesuai kegunaannya, yang paling kecil dapat di gunakan untuk memijarkan dan yang lebih besar dapat untuk mendidihkan. Apabila tabung reaksi perlu untuk di panaskan, maka pemanasannya tidak boleh melebihi sepertiga panjang tabung. Tabung harus di pegang dengan alat pemegang tabung yang biasanya terbuat dari kayu dengan membuat sudut 45⁰. Mulut tabung sekali-kali tidak boleh mengarah pada orang lain atau pada diri sendiri (Sutedjo,1996).
2.6. Autoklaf
Autoklaf (Autoclave) adalah alat yang di temukan oleh Darus papin (1647-1714) yang di gunakan untuk memanaskan bahan pada kondisi tekanan udara yang jenuh air. Pada tekanan 2 bar, suhu mencapai 120⁰C. sekarang autoklaf banyak digunakan untuk sterilisasi panas (pengawetan, larutan untuk injeksi farmasi, dan lain-lain). Autoklaf juga digunakan untuk proses pengolahan bahan pangan tertentu, antara lain pemanasan kedelai dan bandeng presto (Wijayani,2002).
Bilik biasanya berbentuk silinder yang pada salah satu ujungnya di lengkapi dengan pintu atau tutup yang dapat di tutupkan dengan kuat, di buat cukup kokoh untuk menangani tekanan kukus yang besar, di gunakan untuk melakukan reaksi kimia yang menuntut tekanan dan temperature yang tinggi, seperti vulkanisasi karet pada kukus terbuka, biasanya suhu dibuat sekitar 130⁰C. autoklaf juga di gunakan untuk pensterilan (Pudjatmoko,2002).
Autoclave QE-12 digunakan untuk uji korosi kelongsong zircaloy dalam uap air jenuh pada suhu 400⁰C dan tekanan 10,3 MPa. Pengoperasian hanya dapat berlangsung sampai suhu 200⁰C dan tekanan 40 bar karena terjadi kebocoran uap air pada beberapa sambungan pada system tubing di rak instrument. Untuk mengatasi kebocoran tersebut, modifikasi berupa penambahan interface dan pemindahan tubing ke body interface di lakukan (Johanna, 2007).
2.7. oven
Oven merupakan alat untuk memanaskan objek. Oven adalah alat pemanas yang mempunyai kapasitas sampai dengan temperature 200⁰C. Peralatan ini di gunakan untuk melakukan pengeringan sampel agar kadar airnya berkurang. Oven juga dapat di gunakan untuk membakar suatu endapan untuk tujuan analisis kuantitatif. Pada bagian atap dari peralatan ini di beri fasilitas thermometer sehingga dapat digunakan untuk mengukur temperature udara di dalam ruangan oven tersebut (Khamidinal,2009).
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum teknik instrumentasi dengan judul preparasi 1 ini adalah sebagai berikut:
-          Teknik pensterilan alat-alat gelas terdiri atas 3 macam yaitu secara fisik, kimiawi,dan secara mekanik.
-          Prinsip kerja dari autoklaf baik manual ataupun modern adalah panas lembab karena menggunakan air.
-          Prinsip kerja dari oven baik manual ataupun modern adalah panas kering karena menggunakan blower.
DAFTAR PUSTAKA
Johanna, M,C, dkk.2007. perbaikan dan kualifikasi alat autoclave uji korosi (QE-12). Hasil-hasil penelitian EBN
Khamidinal.2009. teknik laboratorium kimia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Mulyono.2006.membuat reagen kimia dilaboratorium.Bandung : Bumi Aksara
Pudjatmoko,A Hadyana. Kamus kimia.Jakarta: Balai Pustaka
Sutedjo,mulyani dkk.1996. mikrobiologi tanah.Jakarta : Rineka Cipta
Wijayanti,Ari dkk. 2002. Kamus istilah pangan dan nutrisi.Yogyakarta : UGM press

laporan praktikum teknik instrumentasi


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
PREPARASI 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembuatan larutan atau campuran dalam biologi sangatlah penting. Larutan ini biasanya di gunakan dalam pengawetan maupun proses-proses lainnya. Jadi di rasa sangat penting bagi praktikan biologi untuk mengenal, mengetahui dan bisa mempraktekkan cara membuat larutan serta alat-alat yang di gunakan untuk membuatnya.
Dengan mengenal, mengetahui dan bisa menggunakan alat-alat yang ada pada praktikum preparasi 2 ini, sudah tentu praktikan nantinya akan terbantu dalam mengidentifikasi larutan, ataupun suspense. Alat-alat pada praktikum laboratorium preparasi 2 ini berfungsi mengencerkan larutan, membuat larutan, dan juga memisahkan suspense. Semuanya berguna untuk praktikum-praktikum biologi yang akan datang.
1.2. Manfaat
Melakukan praktikum preparasi 2 ini bermanfaat untuk mengenal alat-alat yang digunakan dalam pembuatan larutan, pengenceran, dan pemisahan. Sehingga nantinya dapat menunjang praktikum pada semester-semester selanjutnya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Timbangan Analitik
Timbangan analitik merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berat bersih suatu zat. Pada umumnya timbangan analitik atau neraca analitik digital mempunyai ketelitian yang sangat tinggi, hingga empat angka di belakang koma. Maka pada umumnya, neraca ini di lengkapi dengan penutup (Khamidinal,2009).
2.2. Hot Plate dan Stirer
Hotplate merupakan piringan panas yang di gunakan untuk menghomogenkan suatu larutan secara lebih cepat dengan suhu dan stirrer adalah magnet pengaduk yang mengaduk pada hotplate. Alat ini di gunakan untuk membuat larutan stok, dan sebelum bekerja perlu di hitung dahulu jumlah padatan atau larutan pekat yang diperlukan, sehingga perlu di timbang. Jumlah mol zat dalam larutan bergantung pada konsentrasi dan volumenya. Satuan konsentrasi yang umum di pakai adalah molar (m). kemolaran suatu zat adalah jumlah mol zat dalam tiap liter larutan (Syukri,1999).
2.3. Vortek
Vortek ini bertujuan menghomogenkan suatu larutan dengan getaran. Alat ini di gunakan dalam pengenceran larutan. Dalam melakukan proses pengenceran, perlu di ingat bahwa penambahan lebih banyak pelarut dalam sejumlah tertentu larutan stok akan mengubah (mengurai) konsentrasi tanpa mengubah mol zat terlarut yang terdapat dalam larutan, dengan kata lain yaitu: mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan mol zat terlarut setelah pengenceran. M awal – V awal = M akhir – V akhir (Chang,2003).
2.4. Mikrosentrifuge
Sentrifuge merupakan peralatan laboratorium medis yang paling penting dalam proses pemisahan substrat medis seperti darah, air seni, obat, pembuatan vaksin dan anti toksin. Secara prinsip alat ini merupakan meja putar sentrifugal yang di lengkapi dengan tiang putar serta kait dan dapat menampung empat sampai 20 tabung uji substrat (Slamet hani,2009).
Sentrifuge dapat melakukan putaran sampai dengan kecepatan putaran 50.000 putaran per menit (RPM/rotary permenit)(khamidinal,2009).
2.5. Lemari Asam (fumehood)
Lemari asam adalah tempat dengan ventilasi yang cukup untuk melakukan yang berhubungan dengan bahan kimia, sehingga lingkungan sekitar tidak ikut terkontaminasi oleh uap, asap dan aerosol berbahaya yang di hasilkan dalam reaksi. Suatu lemari asam yang berfungsi baik harus memiliki kecepatan penarikkan udara 50-80 m/s. Agar lemari asam bekerja lebih efisien, sebaiknya lemari asam di tempatkan lebih dari 7m dari pintu atau jendela dan jauh dari tempat lalu lalang orang di laboratorium. Lemari asam tidak boleh di gunakan sebagai tempat penyimpanan bahan kimia atau barang lainnya, karena akan mengurengi efisiensi daya ventilasi lemari asam, di samping menciptakan pula situasi tidak aman bagi orang yang bekerja dalam lemari asam (Srisugiwati,2004).
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
                Kesimpulan dari praktikum preparasi 2 ini adalah:
-          Prinsip kerja dari timbangan analitik adalah mengukur berat suatu zat secara teliti
-          Prinsip kerja dari hotplate stirrer adalah mengomogenkan larutan dengan putaran dan suhu
-          Prinsip kerja dari vortek adalah menghomogenkan larutan dengan getaran
-          Prinsip kerja dari mikrosentrifuge adalah menggunakan gaya sentrifuge untuk memisahkan larutan
-          Prinsip kerja dari lemari asam adalah tempat melakukan pemindahan larutan berbahaya
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2003. Kimia dasar edisi ketiga jilid 1. Jakarta : Erlangga
Khamidinal.2009.teknik laboratorium kimia.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Slamet hani. 2009. Aplikasi centrifuge turntable berbasis mikrokontroler AT89C51 dengan penampilan LCD GM 2004. Jurnal teknologi technoscientia Vol 1 no 2
Sri sugiwati. 2004.studi kelayakan pengadaan dan pengelolahan fasilitas laboratorium kimia dan biokimia di FIK-UI. penelitian vol 69
Syukri,S. 1999. Kimia dasar jilid 1. Bandung : ITB press

laporan praktikum teknik instrumentasi


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
OPTIK
BAB 1
PANDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini ada bermacam-macam mulai dari yang multiseluler seperti hewan dan tumbuhan maupun yang uniseluler seperti bakteri dan alga yang berukuran sangat kecil. Untuk mengamati bakteri, alga, virus dan sel serta benda mikroskopis lainnya diperlukan alat bantu.
                Mikroskop adalah instrument yang di gunakan untuk memperoleh bayangan yang diperbesar dari objek yang kecil dan mengungkapkan renik-renik dari struktur (Kimball,1998).
                Dari dasar teori diatas maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian tentang mikroskop. Dengan mempelajari bagaimana cara penggunaan mikroskop yang baik dan benar, cara perawatan mikroskop, dan cara penyimpanan serta fungsi dari tiap-tiap bagian mikroskop, praktikan dapat memanfaatkan mikroskop dengan lebih optimal.
1.2. Manfaat
                Mikroskop adalah alat bantu yang sangat berguna bagi seorang peneliti. Apalagi seorang ahli biologi yang mau tidak mau harus bisa menggunakan mikroskop dengan baik dan benar. Dengan mempelajari prinsip kerja dan teknik penggunaannya mikroskop. Peneliti akan terbantu dalam penelitiannya dan dapat hasil yang sesuai dengan yang di harapkan.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Mikroskop cahaya
                Pada tahun 1590 seorang ilmuwan belanda Antonie vanleuwan hooke merancang sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda berukuran sangat kecil. Alat ini dinamakan mikroskop. Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop di bedakan menjadi beberapa macam yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Alat ini sangat membantu para peneliti, karena dengan alat ini benda mikroskopis bisa terlihat jelas (Supramono, 2005).
                Mikroskop paling dini (dengan cahaya sebagai medium yang di transmisi) ditemukan di Belanda dan mempunyai dua lensa kaca, yaitu lensa berfokus pendek yakni lensa mata, membuat suatu gambar yang di perbesar dari gambar dari yang dihasilkan. Kedua yaitu lensa objek yang di tempatkan lebih dekat pada objek besarnya perbesaran adalah hasil dari pembesaran yang dibuat oleh kedua lensa ini (Abercombie,1993).
                Mikroskop ada dua macam yaitu mikroskop biasa dan mikroskop electron. Mikroskop biasa prinsipnya ditemukan Hans dan Zacharias Jansen 1950 mempergunakan cahaya sebagai pemantul bayangan objek dan okuler (Wildan.1982).
                Mikroskop terdiri dari lensa objektif menggunakan lensa cembung dan berada pada objek yang di amati dan lensa okuler adalah lensa yang tempatnya berada pada objek yang di amati dan lensa okuler adalah lensa yang tempatnya berada dekat mata. Lensa yang digunakan adalah lensa cembung (Sumarjono,2005).
                Mikroskop adalah instrument yang digunakan untuk memperoleh bayangan yang diperbesar dari objek yang kecil dan mengungkapkan renik-renik dari struktur (Kimball,1998).
                Jarak focus lensa okuler lebih besar dari pada jarak focus lensa objektif. Bayangan yang di bentuk lensa objektif adalah pertama dan bersifat nyata di perbesar dan terbalik. Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah bayangan akhir dan bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap arah benda semula (Arif,2008).
2.2 Mikroskop Computer
                Telah dirancang dan dibuat mikroskop refleksi digital yang dikendalikan personal computer. Hasil pembesaran mikroskop ditampilkan secara langsung di layar monitor dan bisa di cetak  sehingga hasil pengamatan lebih mudah untuk di analisa. Pembesaran 50X, 75X untuk system lensa dengan perbesaran 100X, 150X untuk system pembesar 200X dan 300X untuk system lensa 400X (Nasrullah, 2011).
                Mikroskop adalah sebuah alat optic yang dipergunakan untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil dan letaknya dekat dengan mata (Supramono,2005).
2.3. Mikroskop Elektron
                Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan pengurainya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik terpisah. Daya urai mikroskop terbatas. Mikroskop dapat didesain untuk memperbesar objek sebesar yang diinginkan, tetapi mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih halus dari kira-kira 0,2 μm. Penguraian dibatasi oleh panjang gelombang cahaya tampak yang digunakan untuk menerangi specimen. Biologi sel mengalami kemajuan pesat pada tahun 1950-an dengan menggunakan mikroskop electron. Mikroskop yang bisa mengungkapkan banyak organel yang mustahil oleh mikroskop cahaya (Cambell, 1999).
                Dengan mikroskop electron dapat memperbesar kemampuan penglihatan kita sampai 1 nanometer (W-gm) (Sudjadi,2007).
DAFTAR PUSTAKA
Aberchombie, m dkk. 1993. Kamus lengkap biologi. Jakarta : Balai Pustaka
Alfatah, Arif. 2008. Calon fisikawan muslim. Jakarta: Erlangga
Cambell. 1999. Biologi.Jakarta : Erlangga
Kimball. 1983. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta : Erlangga
Nasrullah, amar vijai. 2011. http://digilib.its.ac.id/
Sudjadi,Baqad. 2007. Biologi sains dalam kehidupan. Jakarta : Yudistira
Sumadjono.2005. fisika universitas.Yogyakarta : Ganesha
Supramono,Eddy.2005.fisika dasar 2. Malang : UM press
Ardisasmita,M Syamsa.2000. pengolahan citra digital dan analisi kuantitatif dalam karakterisasi citra mikroskopik. J mikroskopi dan mikroanalisis vol 3 no 1
Tippler.2001. fisika untuk sains dan teknik.Jakarta : Erlangga
Yatim,Wildan. 1982. Dasar-dasar mikrobiologi . Bandung : ITB press

adventure to lumpur

lanjut yac foto-foto kita di tanggul lumpur lapindo



nah kan meme dalam berbagai pose hehe,....
me with my sister....
kok jauh amat ce fotonya?
ini kok ya gaya bangets ce?...
mbak iva acting melas.. kalo mau jadi minta-minta jangan disitu mbak...
ntar kena lumpur panas lho??.... hehehehe
oke kita lanjut lagi nanti yac...

laporan praktikum teknik instrumentasi


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
MIKROBIOLOGI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Bakteri merupakan makhluk hidup bersel tunggal yang ditemukan setelah mikroskop dibuat. Bakteri ini memiliki fungsi untuk mengurai zat sampah menjadi makanannya. Rata-rata bakteri bersifat merugikan bagi manusia dan hewan ataupun tumbuhan, tetapi banyak juga yang menguntungkan seperti E coli yang ada di usus besar manusia yang membantu system pencernaan menguraikan makanan.
Dalam perkembangannya bakteri digunakan dalam penelitian dan rekayasa DNA, untuk melakukan semua itu diperlukan alat-alat khusus untuk mereplikasi bakteri, mengembangbiakan bakteri dan juga untuk mengukur banyaknya bakteri dalam satu kali proses. Sehingga praktikan perlu untuk mengetahui cara kerja dan teknik penggunaan alat-alat tersebut.
1.2   Manfaat
Dengan melakukan praktikum ini praktikan akan:
-          Mendapatkan ilmu menjalankan alat-alat yang digunakan untuk mengembangbiakan bakteri
-          Membantu dalam penelitian tentang rekayasa DNA ataupun penelitian lain yang ada hubungannya dengan bakteri
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Laminar Air Flow (LAF)
Laminar air flow (LAF) merupakan alat yang digunakan sebagai tempat untuk menanamkan eksplain dan disebut laminar air flow cabinet (LAFC) karena didalam nya di alirkan angin dengan arah lurus (laminar) ke arah luar agar menghembus spora-spora jamur yang mungkin beterbangan sehingga tidak memasuki botol kultur. Saat penanaman bagian-bagiannya meliputi : lampu UV (ultra violet), lampu neon, filter high efficiency partick absorbent (HEPA). Jarum penunjuk atau pengatur kekuatan dari hembusan angina (Zulkarnain,2009).
2.2 Rotary Shaker
Meja pengocok (shaker) adalah suatu alat yang sering digunakan pada kultur dengan medium cair, fungsi alat ini adalah sebagai meja pengocok untuk memberikan nerasi yang baik pada kultur. Pemeliharaan alat ini cukup dengan membersihkannya sesering mungkin dari kotoran dan debu serta dimatikan bila tidak digunakan (Zulkarnain, 2009).
Rotary shaker merupakan alat yang digunakan untuk mengaduk larutan dalam Erlenmeyer (Soetanto,2008).
2.3 Inkubator
Bakteri ditemukan pada substansi seperti gel yang disebut agar dalam cawan petri dan diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 24 jam (James,2008).
Pada bagian luar dari alat ini dilengkapi dengan petunjuk suhu kamar. Bagian dalamnya terdapat rak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan mikroorganisme yang di inkubasi (Umbreit,1960).
2.4 Spektrofotometer
Spektrofotometer AV-VIS banyak digunakan untuk penelitian konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah UV (200-400nm) atau daerah sinar tampak (400-800nm) (Sastrohamidjojo,1991).
Spektrofotometer melibatkan penggunaan spektrofometer. Spektrofotometer adalah alat pengukur cahaya untuk pemotretan (alat untuk mengukur intensitas cahaya sebagai fungsi dari warna atau lebih spesifik panjang gelombang). Cahaya fitur penting dari spektrofotometer adalah badwith spectral dan dawah, unsur pengukur percobaan (Philadelphia,1976).
DAFTAR PUSTAKA
James,Joyce dkk. 2008. Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan.Jakarta :Erlangga
Philadelphia. 1976. Spektrofotometer. Bandung : ITB press
Soetarjo.2008. petunjuk praktikum mikrobiologi. Yogyakarta : UGM press
Umbrit.1984. applied mikrobiologi. London : Academic press
Zulkarnain.2009. kultur jaringan .Jakarta : Bumi Aksara

laporan praktikum teknik instrumentasi


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
HEWAN COBA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Hewan coba merupakan hewan yang sengaja di kembangkan untuk keperluan penelitian dalam percobaan kali ini praktikan akan belajar merawat dan memelihara mencit. Dengan tahu cara merawat dan memelihara hewan coba. Nantinya akan memudahkan untuk praktikum tentang hewan ke depannya. Mulai dari cara membuat kandang hewan coba lalu teknik pemeliharaan dan melakukan penimbangan dan pendokumentasian hewan coba. Praktikan akan mudah terbiasa dengan hewan.
Dengan belajar merawat hewan coba serta mengenal alat-alatnya, tentu akan sangat berguna nantinya dalam mengembangkan penelitian biologi di bidang hewan maupun kesehatan.
1.2. Manfaat
                Melakukan praktikum hewan coba ini akan memberi manfaat diantaranya adalah:
-          Bisa merawat dan memelihara hewan dengan benar
-          Memanfaatkan hewan pada percobaan-percobaan tentang hewan di semester yang akan datang
-          Tidak takut untuk memegang hewan yang menurut kebanyakan orang menjijikkan
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Timbangan (neraca analitik)
                Jenis neraca analitik digital mempunyai ketelitian yang sangat tinggi hingga empat angka di belakang koma. Karena mempunyai ketelitian yang sangat tinggi maka umumnya nilai dari neraca analitik di lengkapi dengan penutup. Pada ketiga sisi penutupnya terbuat dari kaca. Sehingga lengan beban dapat dilihat dari luar. Pada bagian penutup di sisi kaca dan kini dapat di geser untuk pintu memasukkan dan mengeluarkan sampel yang akan di timbang (Khamidinal,2009).
                Jenis alat timbangan laboratorium berbeda-beda, tetapi yang penting adalah timbangan yang dapat di gunakan untuk menimbang sampai satuan yang sangat kecil (milligram), tetapi timbangan yang praktis adalah neraca kimia yang biasa dipakai timbangan 1 jenis dapat menggunakan timbangan yang biasa dipakai oleh tukang emas (Hendaryono, 1994).
                Neraca ini adalah neraca analitik bermutu tinggi, neraca ini di tempatkan di ruan g bebas setara dan terhindar dari gangguan akibat aliran udara. Neraca ini melakukan kalibrasi internal, tetapi untuk pemeriksaan ulang, neraca ini harus di periksa dengan anak-anak timbangan yang sudah di identifikasi. Kalibrasi dengan anak timbangan harus di lakukan seminggu sekali menurut instruksi di dalam. Neraca ini hanya di gunakan untuk penimbangan tingkat analitik (Watson,2000).
2.2. Bak Kandang
                Mencit laboratorium dapat di kandangkan dalam kotak sebesar kotak sepatu. Kotak dapat di buat dari berbagai macam bahan, misalnya plastic (polipropilen), alumunium atau baja tahan karat (stainlessteel). Kadang-kadang mencit dapat di tempatkan di kandang yang mempunyai dinding dan lantai dari kawat (Smith,1988).
                Adapun system yang dipakai, paling penting untuk diperhatikan adalah persyaratan fisiologis dan tingkah laku mencit. Persyaratan ini meliputi menjaga lingkungan tetap kering dan bersih suhu yang memadai dan memberi ruang cukup untuk bergerak dengan bebas dalam berbagai posisi. Selanjutnya, system kandang harus di lengkapi makanan dan minuman yang mudah di capai oleh mencit. Plastic ini juga di sterilkan karena tidak begitu tahan panas. Dan kandang tidak boleh diisi sampai berdesak-desakan agar hewan dapat bergerak bebas (Otis dan Foster,1983).
                Prinsip dasar yang perlu dicamkan kalau memilih kotak mencit ialah bahwa kotak harus mudah dibersihkan dan di sterilkan. Kotak mencit harus tahan lama, tahan di gigit dan mencit tidak dapat lepas. Biasanya kotak yang di buat dari plastic polivinil klorida (PVC) tidak begitu memuaskan karena plastic lunak dan digigit oleh mencit. Plastic ini juga di sterilkan karena tidak begitu tahan panas (Mangkusdijo,1988).
2.3. kotak makan
                Setiap hari mencit diberi makan sebanyak 5gr dan di hitung sisanya pada hari besok. Jika ada sisa pada mencit, setiap hari makan dengan konsumsi 5gr. Jadi makanan 5 gram tersebut tidak ada sisa setiap hari seekor mencit dewasa makan 3-5 gram makanan kalau mencit sedang hamil atau menyusui nafsu makannya bertambah (Smith,1988).
                Mencit laboratorium biasanya di beri makan makanan berbentuk pellet tanpa batas (ad libitium) kotak berbentuk seperti kotak sepatu bertutup dilengkapi dengan tempat makanan diatasnya. Bagian tutup ini melekuk miring cukup ke dalam kotak sehingga mencit yang baru disapih atau dipisahkan dari induknya, dengan mudah dapat mencapai makanan. System pemberian makanan mencit seperti ini lebih baik daripada memakai wadah kecil. (missal : kaleng) yang diletakkan dalam kotak diatas. Dengan penggunaan kaleng atau wadah lain dalam kotak, makanan cepat menjadi kotor oleh air kencing dan tinja. Makanan banyak yang rusak dan harus di buang. Mencit laboratorium tidak boleh dalam keadaan tanpa air minum dan makanan. Dan wadah atau tempat yang di gunakan seperti pada gambar diatas cukup ideal dan efisien (Smith,1988).
2.4. Botol Minum
                System lain untuk memberi minum mencit yaitu system otomatis. System otomatis tidak mempunyai masalah seperti system dengan menggunakan botol plastic dengan menggunakan pipa logam. Tetapi pemasangan system otomatis dikamar mencit laboratorium mahal sekali dan diperlukan kotak mencit khusus yang cocok dengan pipa-pipa dan katub air (Brunei,2004).
2.5. Kawat
                System kandang yang dipakai paling penting untuk diperhatikan adalah persyaratan fisiologis dan tingkah laku mencit. Persyaratan ini meliputi menjaga lingkungan tetap kering dan bersih, suhu yang memadai dan memberi ruang yang lingkup cukup untuk bergerak dengan bebas dalam berbagai posisi. Selanjutnya, system kandang harus dilengkapi makanan dan minuman yang mudah di capai oleh mencit dan kandang tidak boleh diisi oleh mencit sampai berdesakan agar hewan dapat bergerak bebas (Otis dan foster,1983).
2.6. mencit
                Mencit liar atau mencit rumah adalah hewan semarga dengan mencit laboratorium. Hewan tersebut tersebar diseluruh dunia dan sering ditemukan di dekat atau didalam gedung dan rumah yang dihuni manusia. Mencit juga banyak ditemukan di derah lain yang tidak dekat dengan manusia, asal ada tempat berlindung dan makanan. Semua galur mencit laboratorium yang ada pada waktu ini merupakan dari mencit liar sesudah melalui peternakan selektif. Bulu mencit liar berwarna kelabu dan warna perut sedikit lebih pucat. Mata berwarna hitam dan kulit berpigmen. Berat badan bervariasi, pada umumnya pada umur empat minggu berat badan kira-kira sampai dan sama dengan mencit liar. Tetapi setelah di ternakkan secara selektif selama delapan puluh tahun yang lalu. Sekarang ada berbagai warna bulu dan timbul banyak galur dengan berat badan yang berbeda-beda (Smith, 1988).
                Pada umumnya, makanan mencit dengan kualitas tetap harus tersedia sebab perubahan kualitas dapat menyebabkan penurunan berat badan dan tenaga. Akan tetapi, bahan dasar makanan mencit dapat bervariasi, misalnya dengan susunan sebagai berikut : protein, lemak, pati, serat kasar atau kurang dan abu. Selanjutnya makanan mencit harus berisi vitamin A, vitamin D, alfa tokoferol, asam lonoleat, tiamin, dan lain-lain (Mangkoewidjojo.1988).
                Mencit laboratorium mempunyai berat badan kira-kira sama dengan mencit liar, yaitu umumnya pada umur empat minggu berat badan mencapai 18-20 gram. Pada umur enam bulan atau lebih mencapai 30-40 gram. Tetapi setelah diternakkan secara selektif selama delapan puluh tahun yang lalu sekarang ada berbagai warna bulu yang ada dan timbul banyak galur dengan berat badan yang berbeda (Smith,1988).
                Mencit dapat di klasifikasikan sebagai berikut: nama binomial Linnaeus.1758
Kingdom              Animalia
                Filum                     Chordata
                                Ordo                      Mamalia
                                                Family                   Rodentia
                                                                Genus                   Muridae
                                                                                Spesies                                 Mus
                                                                                                                Mus musculus
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
                Kesimpulan dari praktikum hewan coba ini adalah sebagai berikut :
-          Teknik membuat kandang coba yaitu di isi bak plastic yang ada dengan serutan kayu secukupnya, lalu di letakkan bak makanan dan di tutup dengan kawat jarring dan atasnya di beri pemberat, misalnya batu.
-          Teknik pemeliharaan mencit yaitu diberi makan dan minum setiap hari dan diganti serabut kayu yang kotor atau basah
-          Teknik penimbangan yaitu menggunakan timbangan analitik, jika makanan di timbang sebesar g gram
-          Cara pendokumentasian praktikum hewan coba ini hanya cukup di foto dan di catat berat badannya serta makanan yang dihabiskan setiap harinya
DAFTAR PUSTAKA
Brunie,David. 2004. Explore mamalia. Jakarta : Erlangga
Khamidinal. 2009. Teknik laboratorium kimia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Kusumawati,Diah.2004. bersahabat dengan hewan coba. Yogyakarta : UGM press
Magkuenidjojo,Soesanto. 1988. Pemeliharan pembiakan penggunaan hewan coba. Yogyakarta : UGM press
Smith,John. 1988. Pemeliharan pembiakan penggunaan hewan percobaan di daerah tropis .Jakarta : UI press

adventure to lumpur

oke lanjut foto-foto pas di atas tanggul lumpur lapindo oke....
ya elah ekspresimu him....
aku lagi cemberut karena panasnya minta ampun?.....


nah... kalo ini mbak iva dalam berbagai pose hehehe.....
cukup segini dulu yac?.. ntar kita lanjut lagi..

laporan praktikum teknik instrumentasi

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
GREEN HOUSE
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Green house adalah tempat untuk menanam tanaman yang berupa rumah yang suhunya dikontrol tetap hangat agar tanaman dapat tumbuh meskipun bukan pada musim tumbuhnya. Pada zaman dahulu greenhouse di gunakan untuk menyediakan buah atau sayuran tertentu sepanjang tahun,
Dengan greenhouse praktikan dapat belajar merawat tanaman untuk tujuan penelitian maupun konservasi tanaman yang hamper punah. Dalam greenhouse dapat mempelajari macam-macam teknik bercocok tanam juga cara penggunaannya, sehingga dapat lebih mengenal alam dan membantu menyumbang oksigen bagi dunia.
1.2   Manfaat
Adapun manfaat greenhouse yaitu :
-          Tempat untuk menanam tanaman dengan suhu yang terjaga
-          Menyediakan tanaman buah atau sayuran sepanjang tahun
-          Konservasi dan penelitian tentang tanaman
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Sejarah Greenhouse
Rumah kaca telah jauh datang sejak kayatrofa dan amerika menggunakannya untuk tumbuhan jeruk dan nanas dalam struktur kaca, dikenal sebagai orang eries dan penetres. Struktur ini menjadi symbol status serta cara praktis untuk tumbuh buah-buahan dan sayuran dan tanaman eksotis. Salah satu rumah kaca paling awal dibangun sekitar 30 AD untuk kaisar Tiberius romawi. Ingat kaca belum ditemukan sehingga “Specularium” itu dengan susah payah dibuat dari lembaran tembus kecil mika. Semua itu dilakukan untuk memenuhi cravingstiberus untuk ketimun di luar musim. Tidak sampai 1599 bahwa rumah kaca praktis pertama dibuat oleh jules carles seorang ahli botani asal prancis dibangun di belanda dan digunakan terutama untuk tumbuh tanaman tropis obat (Lemon,1963).
Ruangan kaca yang tertutup dari rumah kaca mempunyai kebutuhan yang unik dibandingkan dengan produksi luar ruangan. Hama penyakit dan panas tinggi serta kelembapan harus dikontrol dan irigasi untuk penyediaan air (Lemon,1963).
Kaca yang digunakan untuk rumah kerja, bekerja sebagai medium transmisi yang dapat memilih frekuensi spectral yang berbeda-beda dan efeknya adalah untuk menangkap energy di dalam rumah kaca. Yang memanaskan udara di dekat tanah dan udara ini di cegah naik keatas dan mengalir keluar. Oleh karena itu, rumah kaca bekerja dengan menangkap radiasi elektromagnetik dan mencegah konjeksi (Eka, 2001).
Greenhouse merupakan tempat pembudidayaan beberapa jenis tanaman dimana didalam tempat tersebut tercipta suasana yang ekstrim, entah itu dari segi temperature suhu ataupun dari iklim yang tercipta. Ada beberapa tujuan dari greenhose itu sendiri yaitu (Suhardiyono,2008):
1.       Menciptakan tanaman budidaya yang unggul dan memiliki daya tahan kuat terhadap lingkungan yang ekstrem
2.       Untuk menghindari terpaan air hujan yang dapat merusak tanaman
3.       Untuk menghindarkan lahan dari kondisi becek
4.       Untuk mencegah masuknya air hujan ke dalam media tumbuhan
5.       Untuk mengurangi tingkat penyerapan hama/GPT
6.       Agar fotosintesis lebih sempurna
Adapun misi program greenhouse ini secara umum adalah agar diharapkan dapat membantu meringankan kebutuhan dasar masyarakat guna membantu tanaman pangan, program ini juga dikembangkan guna untuk menanggulangi krisis pangan yang bisa terjadi sewaktu-waktu (Melania,2008).
Rumah kaca menjadi penting untuk melindungi tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan dan melindungi tanaman dari badai debu dan bizzard dan juga menolong mencegah hama. Pengontrol cahaya dan suhu dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur. Rumah kaca dapat memberikan Negara kelaparan, persediaan makanan. Dimana tanaman tak dapat tumbuh karena keganasan lingkungan. Hidroponik dapat digunakan dalam rumah kaca untuk menggunakan ruang secara efektif (Vleehowers,2001).
Unsur radiasi matahari yang paling penting bagi tanaman adalah intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran (Gardner,et,al.1994).
DAFTAR PUSTAKA
Eka,Susita. 2001. Hama tanaman. Yogyakarta : UGM press
Lemon,Kenach. 1963. The covered garden. Phuadhecpia : Dufour
Suhardiyanto. 2008. Analisis laju ventilasi alam pada single span greenhouse. Cikabuya. Kampus IPB Darmaga. Faleta ITB
Uleeshouwer. 2001. Greenhouse and conversation. Pans : Flammanoh
Widiati,hadi. 2006. Pengaruh tiga jenis pupuk nitrogen terhadap tanaman sayuran. Vol 7

advanture to lumpur

balik lagi...
kali ini aku ngeshare foto-foto paas mau berangkat ke tanggul lumpur lapindo
lets cek it
nah kan beneran ancur-ancuran dec gaya aku ckckckc
aduh hima itu hati-hati lho.. entar jatuh
ini mbak iva lihat ke mana yac?.....
ini kita udah di atas tanggul lumpur lapindo lho?....
nanti kita lanjut lagi yac

laporan praktikum teknik instrumentasi


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
GENETIKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Penggandaan DNA awalnya adalah proses invivo. Namun seiring berkembangnya teknologi mulai di ciptakan alat bisa menaik turunkan suhu secara cepat yang di sebut PCR.
PCR merupakan kepanjangan dari polymerase chain reaction yang berfungsi mereplikasi DNA dari satu menjadi banyak dalam waktu yang singkat. Pertama kali ditemukan oleh Kary Milis pada tahun 1983 (Raven,2002).
Bukan hanya PCR yang telah ditemukan, nemun juga ada electroforensis dan UV trasluminator yang akan membantu praktikan mengetahui baerhasil tidak nya PCR mereplikasi DNA. Dengan mengetahui dan mengerti alat-alat ini kedepannya akan membantu praktikan mengeksplorasi susunan genetic makhluk hidup.
1.2   Manfaat
Dengan mempelajari alat-alat yang digunakan untuk penggandaan DNA, nantinya praktikan dapat mempelajari DNA dengan lebih detail dan membantu memahami tentang genetika pada semester selanjutnya. Sehingga saat di adakan penelitian tentang gen. praktikan dapat melakukannya dengan lebih benar sehingga tidak menghabiskan banyak waktu.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 PCR
   Teknik PCR di dasarkan pada amplifikasi fragmen DNA secara spesifik dimana terjadi penggandaan molekul DNA pada setiap siklusnya secara eksponensial dalam waktu yang relative singkat. Secara umum proses ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap berurutan yaitu denaturasi template, annealing (penempelan) pasangan primer pada untai tunggal DNA target dan ekstention (pemanjangan atau polymerase) sehingga diperoleh amplifikasi DNA antara 10₈ - 10₉ (Chanulfiffah,2003).
Pengklonan segmen-segmen DNA untuk berbagai tujuan penggunaan (sequencing DNA) pada awalnya merupakan proses in vivo yang relative merepotkan. Akan tetapi pada tahun 1985 dikembangkan sebuah teknik in vitro, disebut polymerase chain reaction (PCR). Untuk membuat sekuens DNA apapun dalam jumlah banyak tanpa perlu pengklonan menggunakan perpustakaan atau bank gen. teknik PCR memerlukan serangkaian “primer” yang biasanya merupakan potongan pendek. (sepanjang 12-20 nukleotida) dari DNA (oligonukleotida) yang di sintesis secara kimia. Primer memiliki sekuens-sekuens nukleotida yang komplementer spesifik terhadap sekuens-sekuens pada untai berlawanan. Primer mengapit daerah target yang hendak di salin. Dengan demikian primer membatasi ujung-ujung segmen DNA yang diduplikasi. Sumber cetakan dalam jumlah yang amat kecil bisa digunakan sebagai inisiator PCR. Sebagai contoh sel pipi bisa di korek dari sebelah dalam pipi dan di tempatkan langsung ke dalam reaksi PCR (Elrad,2002).
2.2 Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik yang memisahkan molekul-molekul berdasarkan bentuk, muatan netto dan berat molekulernya dalam sebuah medan listrik, biasanya di atas medium penyokong padat atau semipadat, misalnya kertas atau agarosa. Teknik tersebut digunakan pertama kali pada tahun 1949 untuk membedakan hemoglobin sel sabit dari hemoglobin normal (Elrad,2002).
Elektroforesis merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan DNA berdasarkan ukuran molekulnya. Pada alat yang berfungsi memisahkan ini menggunakan tegangan sebesar 100V untuk menarik DNA yang berada pada sumur-sumur agarosa yang telah dibuat (Abbas,2004).
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik (Lewis,2003).
2.3 UV Transiluminator
Mesin UV transiluminator ini memiliki prinsip kerja yaitu memperlihatkan atau mendeteksi adanya DNA yang terbentuk dengan menggunakan sinar UV. DNA yang tersisipi etilium bromide akan berpendar saat terkena sinar UV.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas,AR.2004. celluler and molecular immunology souder camp. Pp 325-349
Bellati,JA. 2005. Immunology and genetic. Yogyakarta :UGM press
Lewis,R.2003. human genetic mc grand hills compass.bonston
Volk. 1984. Mikrobiologi dasar jilid 1. Jakarta :Erlangga

laporan praktikum teknik instrumentasi



LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
FISIOLOGI HEWAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Sering dilakukan percobaan untuk mengetahui bagian-bagian penyusun hewan, organ atau bahakan sel dari suatu organ dalam hewan tersebut. Untuk mengetahui itu semua, diperlukan pengetahuan tentang alat-alat yang digunakan untuk membuat preparat jadi ataupun untuk mengetahui keadaan fisik suatu hewan, dari detak jantungnya ataupun kadar gula darahnya.
Mikrotom merupakan alat yang digunakan untuk memotong penampang (bagian) yang sangat tipis, missal dari jaringan tanaman untuk diamati dibawah mikroskop (Keatjaningsih,1989).
Selain mikrotom, praktikan juga akan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop untuk mengukur tekanan darah, lalu gluco dr yang di gunakan untuk mengukur kadar gula darah. Dengan mengetahui alat-alat tersebut maka percobaan fisiologi hewan kedepan dapat dilakukan tanpa harus bingung lagi harus memperkenalkan alat-alat yang digunakan lagi.
1.2   Manfaat
Mengetahui keadaan fisiologis hewan akan memabantu praktikan mendiagnosis kelainan pada hewan. Mengetahui penyakit-penyakit yang berhubungan dengan tubuh. Mengetahui alat-alat dan cara penggunaan yang tepat akan membantu praktikan melakukan penelitian tentang hewan pada semester selanjutnya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Mikrotom
Mikrotom ditemukan pertama kali pada abad pertengahan ke-19. Gunanya adalah untuk mengiris bagian-bagian yang lebih tipis secara lebih akurat dan lebih dekat dari pada pisau tangan. Agar terlihat jelas, sample terlebih dahulu diberi pengawet dan diwarnai dengan tinta warna atau zat pewarna kemudian dicelupkan kedalam bongkahan lilin oleh mikrotopi. Bongkahan sample tersebut di bawa ke mata pisau kemudian kembali kedepan untuk membuat sayatan berikutnya. Cara kerja mikrotom menyerupai cara kerja mesin pemotong halus. Mikrotom sangat mempercepat proses penyediaan contoh jaringan tubuh pasien untuk pemeriksaan pantologi (Steve,1884).
Mikrotom membuat irisan-irisan yang tebalnya kurang dari ketebalan satu sel. Setiap irisan mempunyai ketebalan yang sangat tipis, sehingga semua sel dapat dalam keadaan yang sama (David,2000).
2.2 Sphygmomanometer
Sphygmomanometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada manset, dengan system non manset. Alat ini penggunaannya sangat mudah dan tidak perlu keahlian khusus pada system penggabungan dengan manset pnumatik (Keatjaningsih, 1989).
Sebaiknya pengukuran tekanan darah dikerjakan dua kali dengan sphygmomanometer air raksa, kemudian diambil nilai rata-ratanya. Denyut nadi terjadi akibat adanya gelombang nadi yang merambat melalui dinding arteri mulai pada pangkal aorta. Gelombang nadi yang diraba pada arteri radialis adalah denyut nadi. Tiap gelombang nadi merupakan hasil dari suatu sistol atau kontraksi jantung (Jota,2001).
Tekanan darah diukur pada arteri, biasanya pada pangkal lengan. Lalu dipasang manset 1/3 lengan atas, ditempatkan diafragma pada arteri dan earpiece pada telinga lalu dibuka pengunci air raksa, dipompa pelan sambil dilihat skala dan dicari sistol dan diastolnya (Bresvick,2003).
Tekanan darah sistolik ditetapkan pada saat pertama kali terdengar bunyi, sedangkan tekanan darah diastolic ditetapkan pada saat bunyi menjadi hilang sewaktu menurunkan tekanan air raksa (Sunarsih,2001).
2.3 Stetoskop
Stetoskop ditemukan pertama kali oleh dokter prancis yaitu Rene Theophile Hyacinthe Leannec yang umumnya dianggap sebagai ayah dari obat dada. Inspirasinya didapat saat mendengarkan goresan pin yang dikirim lewat panjang sebuah balok kayu, kemudian dibuat tabung untuk mendengar dada pasien. Dari waktu yang diciptakan pada tahun 1816, hingga awal abad ini. Stetoskop adalah alat yang paling dapat di andalkan dan informative tersedia untuk mendiagnosis penyakit jantung (Yatim,1987).
Stetoskop berasal dari kata yunani, stetos yang artinya dada dan skopein yang artinya memeriksa. Alat ini merupakan media untuk menyampaikan suara-suara di dalam tubuh seorang pasien kepada telinga dokter yang memeriksanya (Keatjaningsih,1989).
Stetoskop digunakan karena berfungsi menghantarkan, mengumpulkan dan memilih frekuensi suara stetoskop terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian kepala, selang karet/plastic dan telinga. Ada dua jenis kepala stetoskop, yaitu (Ambarwati,2009):
1.       Bel stetoskop digunakan untuk bunyi bernada rendah pada tekanan ringan seperti pada bunyi jantung dan vaskuler. Bila ditekankan lebih kuat maka nada frekuensi tinggi terdengar lebih keras karena kulit menjadi terenggang, maka kerjanya seperti diafragma.
2.       Diafragma digunakan untuk bunyi bernada tinggi seperti bunyi usus dan paru-paru.
Manset pada sphygmomanometer digembungkan secara cepat sampai pembacaan manometer sekitar 30mmHg (4,0 KPa). Yaitu diatas aras pada saat denyut nadi hilang dan kemudian dikempiskan perlahan-lahan dengan laju kira-kira 9 mmHg/s (0,3 KPa/s). pada saat ini bunyi koroktoff didengarkan memakai stetoskop yang ditempatkan diatas arteri lengan (Padmawinata,2001).
2.4 Alat tes gula darah
Gluco dr adalah suatu perngkat medis untuk menentukan perkiraan konsentrasi glukosa dalam darah. Ini adalah suatu alat yang digunakan untuk memantau kadar gula dalam darah bagi orang yang terserang diabetes mellitus. Gluco dr ini dilengkapi strep uji dan strep control. Gluco dr akan menampilkan tingkat kadar dalam mg/dl atau mmol/L. alat ini di temukan sekitar tahun 1980 dengan tujuan utama yaitu untuk pengolahan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 yang telah mencapai ketingkat mendekati normal. Glukosa meter harus memenuhi standart akurasi yang telah ditetapkan oleh organisasi internasional untuk standartisasi (ISO). Namun berbagai factor dapat mempengaruhi ke akuratan test. Factor-faktor yang mempengaruhi akurasi berbagai meter termasuk kalibrasi meter, penuaan strip (Davidson,1960).
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,Eni Retno. 2009. KPPK kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika
Burni,Danid. 2009.jendela iptek seri2. Jakarta : Balai Pustaka
Jota,Santa. 2001. Diagnosis penyakit jantung. Jakarta:Widya Medika
Keatjaningsih.1989. petunjuk praktikum struktur dan fungsi manusia. Jakarta: D2LPTK
Steve.1984. biologi.Jakarta : Erlangga
Sunarsih,Try.2001. petunjuk kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika
Padmawinata,kosasih. 1996. Pengendalian hipertensi. Bandung: ITB press
Yatim,wildan.1987. biologi. Bandung: Tarsito

laporan praktikum teknik instrumentasi ekologi


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
EKOLOGI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah tempat yang paling penting dan harus dijaga kelangsungannya. Lingkungan terdiri dari biotik dan abiotic , keduanya haruslah seimbang dan tugas kita sebagai manusia yang merupakan khalifah dibumi ini harus bisa menjaga dan memanfaatkan secara baik dan benar sumber daya yang ada pada alam.
Dalam rangka menjaga lingkungan, praktikan biologi wajib tahu tentang alat-alat yang akan membantu praktikan mengenal alam seperti termohigrometer, anemometer, luxs-meter dan Eijkman-grap, yang mana alat-alat ini memiliki fungsi dan kegunaan yang membantu praktikan lebih memahami lingkungan mereka.
1.2   Manfaat
Dengan melakuan praktikum ini, kita dapat lebih mengenal alam dan sudah kewajiban setiap manusia untuk menjaga dan merawat alam. Lebih memahami lingkungan dan komponen-kompone penyusunnya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Termohigrometer
Alat tersebut terdiri atas pupa dengan diameter tertentu yang didalamnya dilengkapi dengan kabel yang pada bagian ujung bawahnya terdapat alat pelampung kabel tersebut pada bagian atasnya dihubungkan dengan alat pencatat yang terdiri atas pencatat dan tabung yang dibalut dengan kertas grafik. Untuk memantau fluktuasi tinggi muka air tanah. Pipa beserta kabel tersebut dimasukkan kelubang dalam tanah sedemikian sehingga memungkinkan alat penampung bebas untuk naik turun mengikuti fluktuasi maka air tanah (Asadak,2007).
Angka pada termohigrometer menunjukkan bahwa keadaan kelembapan di alam berkisar dari sangat basah pada suatu pihak tertentu sampai sangat kering dipihak lain (Michael,1994).
2.2 Anemometer
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angina. Kecepatan angina adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter di atas tanah, perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angina merupakan factor yang menentukan kecepatan angina. Namun untuk kepentingan cuaca dan iklim, pengukuran dilakukan dipermukaan tanah yang ditanami rumput. Kecepatan angina akan berbeda pada permukaan yang ditutupi oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu. Misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu kecepatan angina dipengaruhi karakteristik permukaan yang dilaluinya. Kecepata angina dapat diukur dengan alat yang disebut anemometer. Jenis anemometer bermacam-macam tapi yang paling umum digunakan adalah anemometer mangkuk (Darmono,2007).
Dalam fisika terapan, pengukuran juga memegang peranan penting, misalnya ketika berada dalam kokpit pesawat terbang, dapat melihat beberapa alat ukur ketinggian pesawat (altimeter), alat ukur kecepatan angina (anemometer), dan alat ukur tekanan udara (barometer). Nilai besaran yang ditunjukkan oleh pilot dan awak pesawat sehingga dapat melayang di udara (Fauzi,2008).
2.3 Luxs meter
Luks-meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Luks-meter dapat mengukur kuat cahaya seperti pada ruangan office standartnya 250-750 lups. Intensitas yang cahayanya 60-62 lups. Pada ruang menggambar tehnik nilainya 100 lups. Namun alat-alat tersebut hanya dalam skala laboratorium perguruan tinggi atau lembaga yang bergerak dalam pengukuran intensitas cahaya dan bersifat analog tetapi pada idealnya antara 250-500 lups. Pada luxs-meter terdapat factor x1,x10,dan x100 (Februyani,2009).
Cahaya yang digunakan untuk menerangi ruangan baik yang berasal dari cahaya matahari maupun cahaya listrik harus diukur intensitasnya dan kandungan ultravioletnya. Untuk kepentingan ini setiap laboratorium konservasi harus memiliki alat luxs meter (photo meter) untuk mengukur intensitas cahaya dan UV monitor untuk mengukur kandungan ultraviolet dalam cahaya (Darmono,2007).
2.4 Eijkman Grap
Ejkman grap merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengambil sampel tanah yang ada di dasar sungai. Alat tersebut teruat dari besi yang beratnya kira-kira mencapai 2 kg (Basuki,2000).
Alat ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kejernihan suatu air dan untuk mengetahui tingkat pencemarannya, alat ini juga untuk mengetahui tingkat keberagaman hewan dan tumbuhan yang ada disungai. Penerapan Eijkman grap menggunakan metode transek, setiap transek berjarak 1 km mulai dari lokasi daerah yang tercemar sampai muara sungai (Prabug,2008).
Eijkman grap dapat membantu kita mengetahui berbandingan sungai-sungai yang bersih dan tercemar. Misalnya cacing yang pendek, larva yang kerdil dan sesuatu yang dihubungkan dengan adanya pencemaran (Michel,1994).
2.5 Paranet Trap
Panjang tangkai jarring lebih kurang 1 meter terbuat dari kayu, bamboo atau dari logam ringan dan kuat agar mudah diayunkan dengan kecepatan melebihi kecepatan serangga. Alumunium banyak dipilih untuk tangkai jarring karena ringan. Kantong jarring dapat terbuat dari kain markiset skrim (kasa polyter) yang halus lembut dan tahan air (Suherianto,2008).
Keanekaragaman hayati yang ada pada ekosistem pertanian seperti persawahan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman, yaitu dalam system perputaran nutrisi. Perubahan iklim mikro dan detoksifikasi senyawa kimia (Altien,1999).
DAFTAR PUSTAKA
Asdak,Chay. 2007. Hidrologi. Yogyakarta : Gajahmada press university
Basuki. 2000. Konservasi tanah. Jakarta : Pustaka Media Pratama
Darmono. 2007. Perpustakaan sekolah. Jakarta : Grasindo
Fauzi,Ahmad. 2008. Fisika. Jakarta : Grafindo Media Utama
Indriyanto. 2006. Ekologi hutan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Michael. 1994. Metode ekologi untuk penyelidikan lading dan laboratorium. Jakrta : UIN Press

adventure to lumpur

kalian masih ingatkan waktu temen-temen aku tiba-tiba punya ide mau kerumah aku?
waktu itu aku cerita sampai kita semua masih di uin waktu mau berangkat..ini dua foto lagi waktu aku sama meme lagi nunggu mabk iva keluar dari persembunyiannya hehehe....
meme dan gedung rektorat
yang ini gedung b
yang ini ika sama kakak kesayangannya.
ini aku ambil dari atas tangga kebesaran lho....
anak uin pasti tau tempat -tempat ini.....
kita lanjut lagi nanti yac....

cerita lebaran hari ketiga

lanjut masih di tempat yang sama nic...
kita lihat beberapa orang penting yang akan hadir hehehe...
nah kan orang penting nic....
ini nenek aku tercinta


and our main cute boy.....
nah itu cerita aku lebaran hari ketiga....
kalo kalian?...

ceratan lebaran hari ke tiga

leabran hari ketiga kita menghadiri rapat keluarga yang di adakan di rumahnya mas agus yang ada di pasuruan.
seperti biasa kita foto-foto donk.
dimulai dari aku sama dek naila anaknya mbak anggra...
agak gelap yac?...
hiiiiii serem.....



para pemirsa dari berbagai sudut hehe...
ini dari keluarga bani haji maksum......
oke nanti kita lanjut lagi yac....

Jumat, 24 Agustus 2012

cerita hari lebaran hari ke dua

ini pas kita mau jalan-jalan silaturahmi ke keluarga dari pihak ibu
ini certinya kita mau foto keluarga gitu..
ini beberapa foto yang berhasil di ambil...


bagus kan?...
oke kita ketemu lagi di hari ke tiga yac...

lebaran

lanjut foto-foto waktu merayakan lebaran
masih di hari pertama yac...
nah ini najwa sama bilqis lucu banget kan kembaran gitu bajunya
oke ini semua foto-foto aku dan keluarga di hari pertama lebaran.......
lihat juga aku dan keluarga di hari kedua dan ketiga yac hehe

lebaran

lanjut yac...
masih di hari pertama lebaran nic?....
lha itu bilqis lagi setor ke ayahnya tuc?....hehehe
yang ini om tomo sama najwa pada rebutan apa ce?....ckckck
lagi pada lihat apa ce?....
yang memfoto ada di sini lho?...
lha itu mbak ririn lagi itung-itung uang.
"dapet berapa mbak?"...
waktunya makan-makan....

aku juga buatin donk tahu campurnya....
uenaak....
mari makan?.........
hahai yang kurang nambah lagi yac?.....
oke cukup segini dulu dec? nanti dilanjut lagi