LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
OPTIK
BAB 1
PANDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini ada
bermacam-macam mulai dari yang multiseluler seperti hewan dan tumbuhan maupun
yang uniseluler seperti bakteri dan alga yang berukuran sangat kecil. Untuk
mengamati bakteri, alga, virus dan sel serta benda mikroskopis lainnya
diperlukan alat bantu.
Mikroskop
adalah instrument yang di gunakan untuk memperoleh bayangan yang diperbesar
dari objek yang kecil dan mengungkapkan renik-renik dari struktur
(Kimball,1998).
Dari
dasar teori diatas maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian tentang
mikroskop. Dengan mempelajari bagaimana cara penggunaan mikroskop yang baik dan
benar, cara perawatan mikroskop, dan cara penyimpanan serta fungsi dari tiap-tiap
bagian mikroskop, praktikan dapat memanfaatkan mikroskop dengan lebih optimal.
1.2. Manfaat
Mikroskop
adalah alat bantu yang sangat berguna bagi seorang peneliti. Apalagi seorang
ahli biologi yang mau tidak mau harus bisa menggunakan mikroskop dengan baik
dan benar. Dengan mempelajari prinsip kerja dan teknik penggunaannya mikroskop.
Peneliti akan terbantu dalam penelitiannya dan dapat hasil yang sesuai dengan
yang di harapkan.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Mikroskop cahaya
Pada
tahun 1590 seorang ilmuwan belanda Antonie vanleuwan hooke merancang sebuah
alat yang digunakan untuk melihat benda-benda berukuran sangat kecil. Alat ini
dinamakan mikroskop. Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop di bedakan menjadi
beberapa macam yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Alat ini sangat
membantu para peneliti, karena dengan alat ini benda mikroskopis bisa terlihat
jelas (Supramono, 2005).
Mikroskop
paling dini (dengan cahaya sebagai medium yang di transmisi) ditemukan di
Belanda dan mempunyai dua lensa kaca, yaitu lensa berfokus pendek yakni lensa
mata, membuat suatu gambar yang di perbesar dari gambar dari yang dihasilkan.
Kedua yaitu lensa objek yang di tempatkan lebih dekat pada objek besarnya
perbesaran adalah hasil dari pembesaran yang dibuat oleh kedua lensa ini
(Abercombie,1993).
Mikroskop
ada dua macam yaitu mikroskop biasa dan mikroskop electron. Mikroskop biasa
prinsipnya ditemukan Hans dan Zacharias Jansen 1950 mempergunakan cahaya
sebagai pemantul bayangan objek dan okuler (Wildan.1982).
Mikroskop
terdiri dari lensa objektif menggunakan lensa cembung dan berada pada objek
yang di amati dan lensa okuler adalah lensa yang tempatnya berada pada objek
yang di amati dan lensa okuler adalah lensa yang tempatnya berada dekat mata.
Lensa yang digunakan adalah lensa cembung (Sumarjono,2005).
Mikroskop
adalah instrument yang digunakan untuk memperoleh bayangan yang diperbesar dari
objek yang kecil dan mengungkapkan renik-renik dari struktur (Kimball,1998).
Jarak
focus lensa okuler lebih besar dari pada jarak focus lensa objektif. Bayangan
yang di bentuk lensa objektif adalah pertama dan bersifat nyata di perbesar dan
terbalik. Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah bayangan akhir dan
bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap arah benda semula (Arif,2008).
2.2 Mikroskop Computer
Telah
dirancang dan dibuat mikroskop refleksi digital yang dikendalikan personal
computer. Hasil pembesaran mikroskop ditampilkan secara langsung di layar
monitor dan bisa di cetak sehingga hasil
pengamatan lebih mudah untuk di analisa. Pembesaran 50X, 75X untuk system lensa
dengan perbesaran 100X, 150X untuk system pembesar 200X dan 300X untuk system
lensa 400X (Nasrullah, 2011).
Mikroskop
adalah sebuah alat optic yang dipergunakan untuk mengamati benda-benda yang
sangat kecil dan letaknya dekat dengan mata (Supramono,2005).
2.3. Mikroskop Elektron
Dua
nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan pengurainya, atau
resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat
dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan
citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat
dibedakan sebagai dua titik terpisah. Daya urai mikroskop terbatas. Mikroskop
dapat didesain untuk memperbesar objek sebesar yang diinginkan, tetapi
mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih halus dari
kira-kira 0,2 μm. Penguraian dibatasi oleh panjang gelombang cahaya
tampak yang digunakan untuk menerangi specimen. Biologi sel mengalami kemajuan
pesat pada tahun 1950-an dengan menggunakan mikroskop electron. Mikroskop yang
bisa mengungkapkan banyak organel yang mustahil oleh mikroskop cahaya (Cambell,
1999).
Dengan
mikroskop electron dapat memperbesar kemampuan penglihatan kita sampai 1
nanometer (W-gm) (Sudjadi,2007).
DAFTAR PUSTAKA
Aberchombie, m dkk. 1993. Kamus lengkap biologi. Jakarta : Balai Pustaka
Alfatah, Arif. 2008. Calon
fisikawan muslim. Jakarta: Erlangga
Cambell. 1999. Biologi.Jakarta
: Erlangga
Kimball. 1983. Biologi
edisi kelima jilid 3. Jakarta : Erlangga
Nasrullah, amar vijai. 2011. http://digilib.its.ac.id/
Sudjadi,Baqad. 2007. Biologi
sains dalam kehidupan. Jakarta : Yudistira
Sumadjono.2005. fisika
universitas.Yogyakarta : Ganesha
Supramono,Eddy.2005.fisika
dasar 2. Malang : UM press
Ardisasmita,M Syamsa.2000. pengolahan citra digital dan analisi kuantitatif dalam karakterisasi
citra mikroskopik. J mikroskopi dan mikroanalisis vol 3 no 1
Tippler.2001. fisika
untuk sains dan teknik.Jakarta : Erlangga
Yatim,Wildan. 1982. Dasar-dasar
mikrobiologi . Bandung : ITB press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar