Sabtu, 25 Agustus 2012

laporan praktikum teknik instrumentasi


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
PREPARASI 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam penelitian, kita sangat membutuhkan alat-alat gelas yang di gunakan untuk kultur maupun reaksi-reaksi kimia yang di perlukan untuk penelitian. Alat-alat tersebut perlu untuk di sterilkan. Agar hasil yang di dapatkan sesuai dengan yang di inginkan.
Untuk itulah praktikan atau peneliti perlu untuk mengetahui fungsi dan kegunaan alat-alat yang di perlukan untuk mensterilkan alat-alat gelas tersebut.
1.2. Manfaat
Pada praktikum ini peneliti dapat lebih mengenal alat-alat yang sering di gunakannya untuk penelitian dan tahu bagaimana mensterilkan alat-alat gelas sehingga memudahkan kedepannya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas piala merupakan sebagai wadah larutan atau untuk preparasi media-media. Beaker glass berasal dari gelas baras/cikat berskala teratur, akan tetapi tanda volume yang ada merupakan taksiran kasar. Alat ini tidak di gunakan untuk menyimpan larutan (Mulyono,2006).
Gelas beaker tersedia dalam berbagai ukuran yaitu 25 ml, 50ml, 100ml, 250ml, dan ada juga yang berukuran lebih besar lagi. Gelas beaker digunakan untuk melarutkan suatu padatan untuk mencampur cairan, untuk memanaskan larutan dan keperluan lain. Gelas ini juga digunakan untuk mengukur volume kasar suatu zat cair atau larutan tertentu. Gelas beaker berbentuk silindris dengan alas datar, biasanya terbuat dari gelas walaupun juga ada yang terbuat dari plastic. Untuk keperluan-keperluan memanaskan zat cair, harus di gunakan dari gelas beaker yang terbuat dari bahan pyrex, harus di guanakan yang itu karena dapat tahan sampai dengan 150⁰C dan tidak retak (Chamidinal,2009).
2.2. Erlenmeyer
Erlenmayer merupakan alat gelas yang banyak penggunaannya dalam laboratorium. Bentuk Erlenmeyer mirip dengan gelas beaker, tetapi mempunyai leher yang lebih sempit. Bentuk leher yang menyempit mempunyai keuntungan dalam penggunaan antara lain mengurangi penguapan zat cair dalam pemanasan dan mencegah zat cair tumpah ketika dalam proses pengadukan. Erlenmeyer biasanya di gunakan untuk analisis kuantitatif secara volumetric (titrasi). Pada sisi luar Erlenmeyer terdapat skala yang menunjukkan perkiraan volume cairan (Khamidinal, 2009).
Erlenmayer dapat di gunakan untuk berbagai keperluan laboratorium. Penggunaannya yang terutama adalah dalam titrasi pada analisis kimia. Erlenmeyer biasanya tidak di gunakan untuk membuat endapan yang perlu disaring (Sutedjo, 1996).
2.3. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan bejana berkala dari gelas tebal, dengan penutup dasar bundar. Gelas ini biasanya di gunakan untuk mengukur zat cair dan tidak di gunakan untuk mengukur teliti, hanya untuk mengukur kira-kira saja dan mempunyai skala yang beragam (Mulyono, 2006).
Gelas ukur terdapat dalam kapasitas 2-2000 ml. Mempunyai bentuk seperti pipa yang mempunyai kaki sehingga dapat di tegakkan. Pada bibir atas terdapat bibir tuang untuk memudahkan dalam menuangkan larutan atau cairan. Pada badannya terdapat skala dan bagian atas terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas gelas ukur tersebut. Alat ini di gunakan untuk mengukur suatu larutan dengan volume tertentu yang tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi pada saat mengukur volume larutan sebaiknya volume tersebut di tentukan berdasarkan miniskus cekung larutan (Khamidinal, 2009).
2.4. Cawan Petri
Cawan petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852-1921), seorang ahli bakteri berkebangsaan jerman. Cawan petri di gunakan untuk menumbuhkan mikroba selain di gunakan tabung reaksi, juga di gunakan cawan petri. Cawan petri terdiri dari dua bagian, yaitu alas da tutup. Terdapat bermacam-macam cawan petri sesuai dengan kegunaan dan ukurannya (diameter dan tingginya) bervariasi (Sutedjo, 1996).
2.5. Tabung Reaksi
Tabung reaksi di gunakan untuk mereaksikan berbagai macam reaksi kimia. Di dalam laboratorium mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk membuat biakan (kultur) mikroba. Ukuran dan bentuk tabung reaksi bermacam-macam sesuai kegunaannya, yang paling kecil dapat di gunakan untuk memijarkan dan yang lebih besar dapat untuk mendidihkan. Apabila tabung reaksi perlu untuk di panaskan, maka pemanasannya tidak boleh melebihi sepertiga panjang tabung. Tabung harus di pegang dengan alat pemegang tabung yang biasanya terbuat dari kayu dengan membuat sudut 45⁰. Mulut tabung sekali-kali tidak boleh mengarah pada orang lain atau pada diri sendiri (Sutedjo,1996).
2.6. Autoklaf
Autoklaf (Autoclave) adalah alat yang di temukan oleh Darus papin (1647-1714) yang di gunakan untuk memanaskan bahan pada kondisi tekanan udara yang jenuh air. Pada tekanan 2 bar, suhu mencapai 120⁰C. sekarang autoklaf banyak digunakan untuk sterilisasi panas (pengawetan, larutan untuk injeksi farmasi, dan lain-lain). Autoklaf juga digunakan untuk proses pengolahan bahan pangan tertentu, antara lain pemanasan kedelai dan bandeng presto (Wijayani,2002).
Bilik biasanya berbentuk silinder yang pada salah satu ujungnya di lengkapi dengan pintu atau tutup yang dapat di tutupkan dengan kuat, di buat cukup kokoh untuk menangani tekanan kukus yang besar, di gunakan untuk melakukan reaksi kimia yang menuntut tekanan dan temperature yang tinggi, seperti vulkanisasi karet pada kukus terbuka, biasanya suhu dibuat sekitar 130⁰C. autoklaf juga di gunakan untuk pensterilan (Pudjatmoko,2002).
Autoclave QE-12 digunakan untuk uji korosi kelongsong zircaloy dalam uap air jenuh pada suhu 400⁰C dan tekanan 10,3 MPa. Pengoperasian hanya dapat berlangsung sampai suhu 200⁰C dan tekanan 40 bar karena terjadi kebocoran uap air pada beberapa sambungan pada system tubing di rak instrument. Untuk mengatasi kebocoran tersebut, modifikasi berupa penambahan interface dan pemindahan tubing ke body interface di lakukan (Johanna, 2007).
2.7. oven
Oven merupakan alat untuk memanaskan objek. Oven adalah alat pemanas yang mempunyai kapasitas sampai dengan temperature 200⁰C. Peralatan ini di gunakan untuk melakukan pengeringan sampel agar kadar airnya berkurang. Oven juga dapat di gunakan untuk membakar suatu endapan untuk tujuan analisis kuantitatif. Pada bagian atap dari peralatan ini di beri fasilitas thermometer sehingga dapat digunakan untuk mengukur temperature udara di dalam ruangan oven tersebut (Khamidinal,2009).
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum teknik instrumentasi dengan judul preparasi 1 ini adalah sebagai berikut:
-          Teknik pensterilan alat-alat gelas terdiri atas 3 macam yaitu secara fisik, kimiawi,dan secara mekanik.
-          Prinsip kerja dari autoklaf baik manual ataupun modern adalah panas lembab karena menggunakan air.
-          Prinsip kerja dari oven baik manual ataupun modern adalah panas kering karena menggunakan blower.
DAFTAR PUSTAKA
Johanna, M,C, dkk.2007. perbaikan dan kualifikasi alat autoclave uji korosi (QE-12). Hasil-hasil penelitian EBN
Khamidinal.2009. teknik laboratorium kimia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Mulyono.2006.membuat reagen kimia dilaboratorium.Bandung : Bumi Aksara
Pudjatmoko,A Hadyana. Kamus kimia.Jakarta: Balai Pustaka
Sutedjo,mulyani dkk.1996. mikrobiologi tanah.Jakarta : Rineka Cipta
Wijayanti,Ari dkk. 2002. Kamus istilah pangan dan nutrisi.Yogyakarta : UGM press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar