LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
PREPARASI 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dalam penelitian, kita sangat
membutuhkan alat-alat gelas yang di gunakan untuk kultur maupun reaksi-reaksi
kimia yang di perlukan untuk penelitian. Alat-alat tersebut perlu untuk di
sterilkan. Agar hasil yang di dapatkan sesuai dengan yang di inginkan.
Untuk itulah praktikan atau
peneliti perlu untuk mengetahui fungsi dan kegunaan alat-alat yang di perlukan
untuk mensterilkan alat-alat gelas tersebut.
1.2. Manfaat
Pada praktikum ini peneliti dapat
lebih mengenal alat-alat yang sering di gunakannya untuk penelitian dan tahu
bagaimana mensterilkan alat-alat gelas sehingga memudahkan kedepannya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas piala
merupakan sebagai wadah larutan atau untuk preparasi media-media. Beaker glass
berasal dari gelas baras/cikat berskala teratur, akan tetapi tanda volume yang
ada merupakan taksiran kasar. Alat ini tidak di gunakan untuk menyimpan larutan
(Mulyono,2006).
Gelas beaker tersedia dalam
berbagai ukuran yaitu 25 ml, 50ml, 100ml, 250ml, dan ada juga yang berukuran
lebih besar lagi. Gelas beaker digunakan untuk melarutkan suatu padatan untuk
mencampur cairan, untuk memanaskan larutan dan keperluan lain. Gelas ini juga
digunakan untuk mengukur volume kasar suatu zat cair atau larutan tertentu.
Gelas beaker berbentuk silindris dengan alas datar, biasanya terbuat dari gelas
walaupun juga ada yang terbuat dari plastic. Untuk keperluan-keperluan
memanaskan zat cair, harus di gunakan dari gelas beaker yang terbuat dari bahan
pyrex, harus di guanakan yang itu karena dapat tahan sampai dengan 150⁰C
dan tidak retak (Chamidinal,2009).
2.2. Erlenmeyer
Erlenmayer merupakan alat gelas
yang banyak penggunaannya dalam laboratorium. Bentuk Erlenmeyer mirip dengan
gelas beaker, tetapi mempunyai leher yang lebih sempit. Bentuk leher yang
menyempit mempunyai keuntungan dalam penggunaan antara lain mengurangi
penguapan zat cair dalam pemanasan dan mencegah zat cair tumpah ketika dalam
proses pengadukan. Erlenmeyer biasanya di gunakan untuk analisis kuantitatif
secara volumetric (titrasi). Pada sisi luar Erlenmeyer terdapat skala yang
menunjukkan perkiraan volume cairan (Khamidinal, 2009).
Erlenmayer dapat di gunakan untuk
berbagai keperluan laboratorium. Penggunaannya yang terutama adalah dalam
titrasi pada analisis kimia. Erlenmeyer biasanya tidak di gunakan untuk membuat
endapan yang perlu disaring (Sutedjo, 1996).
2.3. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan bejana
berkala dari gelas tebal, dengan penutup dasar bundar. Gelas ini biasanya di
gunakan untuk mengukur zat cair dan tidak di gunakan untuk mengukur teliti,
hanya untuk mengukur kira-kira saja dan mempunyai skala yang beragam (Mulyono,
2006).
Gelas ukur terdapat dalam
kapasitas 2-2000 ml. Mempunyai bentuk seperti pipa yang mempunyai kaki sehingga
dapat di tegakkan. Pada bibir atas terdapat bibir tuang untuk memudahkan dalam
menuangkan larutan atau cairan. Pada badannya terdapat skala dan bagian atas
terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas gelas ukur tersebut. Alat ini di
gunakan untuk mengukur suatu larutan dengan volume tertentu yang tidak
memerlukan ketelitian tingkat tinggi pada saat mengukur volume larutan
sebaiknya volume tersebut di tentukan berdasarkan miniskus cekung larutan
(Khamidinal, 2009).
2.4. Cawan Petri
Cawan petri dinamai menurut nama
penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852-1921), seorang ahli
bakteri berkebangsaan jerman. Cawan petri di gunakan untuk menumbuhkan mikroba
selain di gunakan tabung reaksi, juga di gunakan cawan petri. Cawan petri
terdiri dari dua bagian, yaitu alas da tutup. Terdapat bermacam-macam cawan
petri sesuai dengan kegunaan dan ukurannya (diameter dan tingginya) bervariasi
(Sutedjo, 1996).
2.5. Tabung Reaksi
Tabung reaksi di gunakan untuk
mereaksikan berbagai macam reaksi kimia. Di dalam laboratorium mikrobiologi,
tabung reaksi digunakan untuk membuat biakan (kultur) mikroba. Ukuran dan
bentuk tabung reaksi bermacam-macam sesuai kegunaannya, yang paling kecil dapat
di gunakan untuk memijarkan dan yang lebih besar dapat untuk mendidihkan.
Apabila tabung reaksi perlu untuk di panaskan, maka pemanasannya tidak boleh
melebihi sepertiga panjang tabung. Tabung harus di pegang dengan alat pemegang
tabung yang biasanya terbuat dari kayu dengan membuat sudut 45⁰.
Mulut tabung sekali-kali tidak boleh mengarah pada orang lain atau pada diri
sendiri (Sutedjo,1996).
2.6. Autoklaf
Autoklaf (Autoclave) adalah alat
yang di temukan oleh Darus papin (1647-1714) yang di gunakan untuk memanaskan
bahan pada kondisi tekanan udara yang jenuh air. Pada tekanan 2 bar, suhu
mencapai 120⁰C.
sekarang autoklaf banyak digunakan untuk sterilisasi panas (pengawetan, larutan
untuk injeksi farmasi, dan lain-lain). Autoklaf juga digunakan untuk proses
pengolahan bahan pangan tertentu, antara lain pemanasan kedelai dan bandeng
presto (Wijayani,2002).
Bilik biasanya berbentuk silinder
yang pada salah satu ujungnya di lengkapi dengan pintu atau tutup yang dapat di
tutupkan dengan kuat, di buat cukup kokoh untuk menangani tekanan kukus yang
besar, di gunakan untuk melakukan reaksi kimia yang menuntut tekanan dan
temperature yang tinggi, seperti vulkanisasi karet pada kukus terbuka, biasanya
suhu dibuat sekitar 130⁰C. autoklaf juga di gunakan untuk pensterilan
(Pudjatmoko,2002).
Autoclave QE-12 digunakan untuk
uji korosi kelongsong zircaloy dalam uap air jenuh pada suhu 400⁰C
dan tekanan 10,3 MPa. Pengoperasian hanya dapat berlangsung sampai suhu 200⁰C
dan tekanan 40 bar karena terjadi kebocoran uap air pada beberapa sambungan
pada system tubing di rak instrument. Untuk mengatasi kebocoran tersebut,
modifikasi berupa penambahan interface dan pemindahan tubing ke body interface
di lakukan (Johanna, 2007).
2.7. oven
Oven merupakan alat untuk
memanaskan objek. Oven adalah alat pemanas yang mempunyai kapasitas sampai
dengan temperature 200⁰C. Peralatan ini di gunakan untuk melakukan pengeringan
sampel agar kadar airnya berkurang. Oven juga dapat di gunakan untuk membakar
suatu endapan untuk tujuan analisis kuantitatif. Pada bagian atap dari
peralatan ini di beri fasilitas thermometer sehingga dapat digunakan untuk
mengukur temperature udara di dalam ruangan oven tersebut (Khamidinal,2009).
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum teknik instrumentasi dengan judul
preparasi 1 ini adalah sebagai berikut:
-
Teknik pensterilan alat-alat gelas terdiri atas
3 macam yaitu secara fisik, kimiawi,dan secara mekanik.
-
Prinsip kerja dari autoklaf baik manual ataupun
modern adalah panas lembab karena menggunakan air.
-
Prinsip kerja dari oven baik manual ataupun
modern adalah panas kering karena menggunakan blower.
DAFTAR PUSTAKA
Johanna, M,C, dkk.2007. perbaikan
dan kualifikasi alat autoclave uji korosi (QE-12). Hasil-hasil penelitian
EBN
Khamidinal.2009. teknik
laboratorium kimia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Mulyono.2006.membuat
reagen kimia dilaboratorium.Bandung : Bumi Aksara
Pudjatmoko,A Hadyana. Kamus
kimia.Jakarta: Balai Pustaka
Sutedjo,mulyani dkk.1996. mikrobiologi tanah.Jakarta : Rineka Cipta
Wijayanti,Ari dkk. 2002. Kamus
istilah pangan dan nutrisi.Yogyakarta : UGM press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar