Sabtu, 30 Juni 2012

deskripsi paku (gymnosperme)

Angiopteris sp
Klasifikasi
Kingdom plantae
Divisi Pteridophyta
Kelas Filicopsida
Bangsa  Marattiales
Suku Marattiaceae
Marga  Angiopteris
Spesies  Angiopteris sp

Diskripsi
Angiopteris sp  termasuk suku Marattiaceae. Dikenal dengan nama King fern, giant fern, elephant fern, mule’s-foot fern, atau paku gajah. Mempunyai sinonim Polypodium evectum G. Forster dan Angiopteris palmiformis (Cav.) C. Chr.
            Paku ini memang memiliki peraawakan yang besar tapi tidak berbatang seperti paku tiang. Mempunyai pangkal batang yang menggembung sehingga mudah membedakannya dari jenis paku yang lain. Ciri-ciri Angiopteris sp diantaranya mempunyai batang yang berbulu, sporangium tersusun dalam sorus disepanjang tepi dipermukaan bawah daun, dan  dapat mencapai ketinggian 8 Meter.
Habitus
Habitus tumbuhan ini adalah pohon
Habitat
Habitatnya  adalah hutan primer-sekunder di daerah tropis dan sub tropis. Jenis ini sering terdapat di dekat sungai yang ternaung, tempat miring, sepanjang jalan kecil di tempat terbuka di hutan, ditemukan mulai 0-1.200 m dpl., tersebar luas di daerah tropis mulai Madagaskar dan Asia tropis, sepanjang Asia Tenggara, sampai Australia dan Polinesia.
Morfologi
1.    Akar
Pada umumnya akar paku-pakuan adalah serabut yang bercabang-cabang secara dikotom, tetapi ada pula yang bercabang monopodial atau tidak bercabang. Akar Angiopteris evecta berupa akar rimpang pendek, berdaging, besar, tegak, membentuk rumpun sampai tinggi 1 m dan diameter 0,5-1 m.
2.    Batang
Angiopteris evecta merupakan tumbuhan paku terestrial yang sangat besar dengan morfologi batang tegak dan kokoh.
3.    Daun
Angiopteras sp berdaun  majemuk menyirip ganda 2, panjang sampai 6 m, tersusun rapat di ujung akar rimpang. Tangkai daun ±1/2 dari panjang daun, bagian pangkal membengkak dengan sepasang stipula yang bentuknya membundar, panjang stipula 5 cm, lebar 7 cm. Daun panjang sampai 6 m, lebar sampai 2 m, biasanya majemuk ganda 2, permukaan atas hijau gelap, permukaan bawah lebih terang. Tangkai anak daun membesar di bagian pangkal. Anak daun jorong-lanset, panjang 1 m atau lebih. Anak-anak daun panjang 20 cm lebar 2,5 cm, jorong, tepi bergerigi dangkal, tulang daun tunggal/bercabang.
                                  
4.    Sporangium
Sori Angiopteris evecta berupa annulus lateral yang berkelompok rapat membentuk garis memanjang, sori tersebut berwarna merah kecokelatan, berbentuk jantung yaitu agak oval terbalik dan mempunyai indusium yang berbentuk kantung. Sori pendek, sub marginal, di garis yang tak teratur, ±0,5-1,5 mm dari bagian tepi .

Angiopteris sp ini dikatakan mempunyai indusium karena pada saat pengamatan dengan menggunakan mikroskop, sori bergerak dan tumbuh seperti bunga mekar dan akhirnya suatu selaput membuka. Dari membukanya selaput tersebut dimungkinkan adalah sori. Jenis Spora Angiopteris evecta adalah homospor yaitu tumbuhan paku yang mempunyai jenis spora yang 
Siklus hidup
Dalam siklus hidup Pteridophyta juga terdapat pergantian generasi. Perkembangbiakan Angiopteris sp sama dengan tumbuhan paku lainnya yaitu dengan menggunakan spora. Individu yang menghasilkan gamet disebut gametofit dan merupakan generasi yang haploid. Setelah terjadi fertilisasi akan membentuk zigot yang merupakan permulaan dari keturunan (generasi) yang haploid. Kemudian dari sini lalu terbentuk individu yang diploid dan diberi nama sporofit. Sporofit merupakan individu yang menghasilkan spora melalui pembelahan reduksi. Jadi spora ini merupakan permulaan dasi generasi yang haploid. Dari spora ini akan dapat terbentuk protalium (protalus) melalui perkecambahan dari spora.
Siklus hidup Angiopteris sp

Manfaat
Di Ambon daun mudanya dimakan, selain itu juga dapat digunakan sebagai obat tradisional seperti menghentikan pendarahan setelah melahirkan, obat beriberi, batuk, demam, sakit maag, obat bisul.
Juga sebagai tanaman landskap dan pelindung tanaman-tanaman kecil yang tumbuh dibawahnya dan biasanya dijadikan vocal point pada tanaman tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar