ff pairing
Taemin X Ciel (OC)
genre : romance, gak jelas
taemin dan shinee milik sm dan keluarganya, author hanya pinjam nama
lets start....
“kita akan bertemu lagi saat usiamu mencapai 25 tahun” ucap
gadis dengan wajah manis seperti boneka.
“promise me? You will be back for sure” ucapku sedih sambil
menggenggam tangannya erat
“I will, selama aku masih bisa hidup hingga umurmu mencapai
25 tahun.. tentu aku akan menemuimu.. jika kemudian aku tak bisa.. maka jangan
pernah berfikir untuk mencariku atau aku akan membencimu selamanya…?” ucapnya
sambil memandangku dengan manik matanya yang seolah tersenyum padaku walau nada
ucapannya mengancam.
Belum sempat aku membalas ucapannya, sedikit demi sedikit
tubuh gadis didepanku ini memudar dan aku pun berusaha meraih apapun yang
tersisa darinya namun sia-sia …
***
Dengan tangan yang terjulur kedepan seakan mau memegang
sesuatu aku terbangun, terlihat langit-langit ruang kamarku. Aku merasakan air
mataku mengalir pelan.”I miss you… how long I must waiting you” ucapku pelan.
sudah 3 bulan berlalu
sejak ulang tahunku yang ke 25, tapi dia belum juga datang. Hampir tiap malam
aku bermimpi buruk, pada setiap mimpiku aku selalu melihat gadis yang paling
kucintai pergi meninggalkan ku. Kalau bukan karena janjiku agar tidak mencarinya
sampai usiaku 25 tahun, tentu aku sudah mencarinya walau sampai ke dunia yang
selanjutnya sekalipun, aku telah berjanji padanya tidak akan mencarinya
walaupun usiaku mencapai 25tahun atau dia akan membenciku, yang paling
kutakutkan adalah jika dia membenciku, namun jika seperti ini keadaannya. Tak
peduli dia membenciku atau apa aku pasti akan membuatnya berada disisiku
selamanya, tak akan ku biarkan apapun menghalangiku.
Terbangun dengan tekat seperti itu aku pun sudah menyiapkan
semuanya untuk bisa menemukan gadis cinta sejatiku ini, mulai dari menyewa
detektif dan mata-mata keseluruh penjuru paris dan Negara eropa lainnya sampai
menyiapkan tiket pesawat ke paris, kenapa aku memulai pencarian sendiri
keparis, karena terakhir aku bertemu dengan my doll (salah satu sebutanku
padanya) adalah di paris.
Aku sudah siap jika seandainya aku sampai harus meninggalkan
shine dan dunia entertainment yang telah membesarkan nama seorang lee taemin dancer
machine nya shine, orang yang dipuji
sebagai pretty boy, walau umurku sudah 25 tahun julukan itu tetep melekat
padaku, yaa aku boleh sedikit bangga lah hehehehe……..
Saat ini shine tidaklah terlalu sibuk.. tour untuk album baru
dan sebagainya telah hampir selesai dilakukan, para hyung ku yang lain telah
memiliki kesibukannya sendiri-sendiri banyak kontrak yang telah mengikat mereka
sedangkan aku telah menolak semua kontrak jangka panjang seperti main drama
atau film, sebenarnya sudah tak terhitung lagi jumlah sutradara yang ingin
memasangku sebagai actor, tapi semuanya ku tolak, hingga timbul gossip aku
adalah artis sombong yang tak ingin main film atau actor jika tidak dengan
bayaran yang fantastis sehingga aku mau syuting film. Aku sudah tak peduli
semua itu sebenarnya tapi para fans shine pasti kecewa berat denganku, akhirnya
untuk meluruskan semua itu manajerku menyarankan untuk mengikuti reality show,
dimana didalamnya aku bisa menjelaskan semuanya dan berpamitan juga, untuk
masalah aku akan vakum demi mencari lee ciel (nama gadis yang sangat kucintai)
manajerku belum ku beri tahu, tapi mungkin dia sudah merasakannya.
“taemin….” Teriak umma dari ruang bawa.”ada telfon untukmu?”
“aku angkat dari kamar..” balasku, sambil ku angkat ganggang
telfon yang ada dimeja sebelah tempat tidurku, dan akupun berjalan menuju kamar
mandi.
“numseyong..” ucapku
“taemin-ah.. are you ready, I will pick you at 11 AM ” ucap
manajerku dan bla blabla yang intinya tentang garis besar acara reality show
yang akan aku hadiri, aku mendengarnya dengan setengah hati sambil menyiapkan
pakaianku sekenanya dan pergi mandi.
“ne..” ucapku malas “I want to take a bath bye” lanjutku
tanpa menghiraukan sampai di bagian apa manajerku ini bicara atau lebih
tepatnya marah karena aku tidak mendengarkannya dengan benar.
Akhir-akhir ini aku lebih sering dirumah dari pada berada di
dorm nya shine, dan itu membuat manajerku kesulitan karena harus antar jemput
aku, padahal sebenarnya aku sendiri juga bisa kesana sendiri, dasar manajer
saja yang merepotkan diri, yang takut terjadi apa-apa lha yang ini lah yang itu
lah adaaa saja alasannya untuk memperlakukan aku seperti anak kecil yang perlu
di jaga ketat agar tak ada satu hal pun yang menyakiti fisik dan batin ku.
Sikapnya yang protektif ini berhasil membuatku risih dan berkali-kali terjadi
masalah karena ini. Tapi biar bagaimanapun manajerku adalah orang yang paling
bisa ku percaya. Semua rahasiaku tentang masa lalu, latar belakang dan lee ciel
terbongkar olehnya 3 tahun yang lalu 1 tahun setelahnya para member shine yang
lain juga mengetahuinya tapi tidak terlalu detail, mereka hanya tahu kalau aku
bukanlah anak kandung keluarga lee.
Benar, aku hanya anak angkat dari keluarga yang memberiku
nama lee taemin, orang tua kandungku meninggal saat usiaku 7 tahun, paman lee
yang juga merupakan kakak dari umma kandungku yang sekarang diketahui khalayak
luas sebagai keluarga ku, tapi dalam kartu keluarga namaku tidak tercantum di
dalamnya, lee taemin hanya anak secara anggapan orang saja, tak ada surat yang
menyatakan pengangkatan anak oleh keluarga lee terhadapku. Aku pindah ke rumah
keluarga lee ini juga baru setelah aku mulai menjadi triner di SM, itupun aku
lebih banyak berada di rumah keluarga kandungku. Rumah itu berada di seol juga
tapi distrik yang berbeda, rumahku terpisah 4 rumah dengan rumah lee ciel. Rumah itu memberi
banyak sekali memori dan untuk selanjutnya akan ku isi dengan lebih banyak lagi
kenangan, rumah itu telah ku persiapkan untuk memberi kejutan pada lee ciel
jika dia pulang nanti.
Jam 8 aku selesai
makan masakan umma atau bibiku yang sudah biasa ku panggil umma, aku pun pergi
keluar mengajak jalan-jalan anjing ku ke taman hingga pukul 10, lalu meluncur menuju
studio dijemput oleh manajerku.
***
Author pov
Bertempat di gedung tempat reality show lengkap dengan semua
pernak perniknya termasuk penonton setia acara ini yang saat ini kebanyakan
adalah para fans setia shine. Yaa bisa dibilang shine adalah boyband yang cukup
lama exist, tapi fans nya termasuk yang paling awet banyaknya hehe..
“yak,,baiklah kembali kta berjumpa kembali dalam realty show
paling popular sekorea……” ucap sang pembawa acara yang kita sebut saja tuan
Jung (author bingung sama nama korea, bilang aja males..). Sementara si pembawa
acara sedang membuka acara, Taemin sedang ada di ruang tunggu sambil dirias
dengan bedak tipis. Entah mengapa ia merasa aneh.
Taemin pov
‘Ada apa ini?’ pikirku, sejak menginjakkan kaki di gedung ini
aku merasa udara di sekitarku sangat hangat, udara yang sangat ku kenal, udara
yang sangat ku rindukan.
Tanpa sadar aku pun memperlambat setiap kegiatanku, menghirup
dalam-dalam tiap tarikan nafas sambil terus berfikir ‘kenapa?’, aku terlalu
sibuk berfikir hingga tiba-tiba manajerku menarik lenganku dan menyuruhku untuk
segera ke panggung karena namaku sudah mau dipanggil. Dengan kesadaran yang
hanya setengah akupun masuk ke studio, saat langkah pertama aku memasuki studio
ini, jantungku mulai agak berdebar dengan cara berbeda dari biasanya.
Setiap mau ada acara yang diliput aku selalu sedikit nervous,
tapi biasanya lansung hilang jika sudah berada dalam panggung. Aku pun tetap
melanjutkan langkahku sambil berpostive thinking ‘mungkin karena dari tadi aku
tidak nervous, jadi nervousnya datang sekarang,’tenang-tenang..’ucapku dalam
hati. Namun setelah 7 langkah aku masuk dalam stage ini dan tuan Jung mau
menjabat tanganku, rasanya seperti tersadar dari mimpi, dengan reflex entah
kenapa seluruh tubuhku bergerak menuju kursi penonton. Meninggalkan tuan Jung
yang melongo melihatku berjalan menuju kursi penonton, bisa kurasakan betapa
anehnya perbuatanku ini dari reaksi tiap orang yang ada di studio ini, tapi aku
pun tidak berfikir saat melakukan ini, hanya perasaanku saja yang menuntunku
pada sosok yang duduk di salah satu kursi penonton.
Wanita ini hanya diam dengan wajah yang ditutupi poster
gambar seorang Lee taemin, yang saat ini dengan tidak sadar berdiri didekatnya.
Untuk beberapa saat aku hanya diam, nafasku naik turun padahal tadi aku hanya
berjalan cepat tidak berlari (apa bedanya Thor..), dengan susah payah akhirnya
aku mengatakan..
“ciel”
gimana?...... ada yang punya ide bagaiman kelanjutannya?....
kita lanjut sampai ada yang meninggalkan coment yac.. hehehe...
jadi mohon di coment yac
Tidak ada komentar:
Posting Komentar