LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK INSTRUMENTASI
FISIOLOGI HEWAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sering dilakukan percobaan untuk
mengetahui bagian-bagian penyusun hewan, organ atau bahakan sel dari suatu
organ dalam hewan tersebut. Untuk mengetahui itu semua, diperlukan pengetahuan
tentang alat-alat yang digunakan untuk membuat preparat jadi ataupun untuk
mengetahui keadaan fisik suatu hewan, dari detak jantungnya ataupun kadar gula
darahnya.
Mikrotom merupakan alat yang
digunakan untuk memotong penampang (bagian) yang sangat tipis, missal dari
jaringan tanaman untuk diamati dibawah mikroskop (Keatjaningsih,1989).
Selain mikrotom, praktikan juga
akan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop untuk mengukur tekanan darah,
lalu gluco dr yang di gunakan untuk mengukur kadar gula darah. Dengan
mengetahui alat-alat tersebut maka percobaan fisiologi hewan kedepan dapat
dilakukan tanpa harus bingung lagi harus memperkenalkan alat-alat yang
digunakan lagi.
1.2
Manfaat
Mengetahui keadaan fisiologis
hewan akan memabantu praktikan mendiagnosis kelainan pada hewan. Mengetahui
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan tubuh. Mengetahui alat-alat dan cara
penggunaan yang tepat akan membantu praktikan melakukan penelitian tentang
hewan pada semester selanjutnya.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Mikrotom
Mikrotom ditemukan pertama kali
pada abad pertengahan ke-19. Gunanya adalah untuk mengiris bagian-bagian yang
lebih tipis secara lebih akurat dan lebih dekat dari pada pisau tangan. Agar
terlihat jelas, sample terlebih dahulu diberi pengawet dan diwarnai dengan
tinta warna atau zat pewarna kemudian dicelupkan kedalam bongkahan lilin oleh mikrotopi.
Bongkahan sample tersebut di bawa ke mata pisau kemudian kembali kedepan untuk
membuat sayatan berikutnya. Cara kerja mikrotom menyerupai cara kerja mesin
pemotong halus. Mikrotom sangat mempercepat proses penyediaan contoh jaringan
tubuh pasien untuk pemeriksaan pantologi (Steve,1884).
Mikrotom membuat irisan-irisan
yang tebalnya kurang dari ketebalan satu sel. Setiap irisan mempunyai ketebalan
yang sangat tipis, sehingga semua sel dapat dalam keadaan yang sama
(David,2000).
2.2 Sphygmomanometer
Sphygmomanometer merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat
memompa maupun mengurangi tekanan pada manset, dengan system non manset. Alat
ini penggunaannya sangat mudah dan tidak perlu keahlian khusus pada system
penggabungan dengan manset pnumatik (Keatjaningsih, 1989).
Sebaiknya pengukuran tekanan darah
dikerjakan dua kali dengan sphygmomanometer air raksa, kemudian diambil nilai
rata-ratanya. Denyut nadi terjadi akibat adanya gelombang nadi yang merambat
melalui dinding arteri mulai pada pangkal aorta. Gelombang nadi yang diraba
pada arteri radialis adalah denyut nadi. Tiap gelombang nadi merupakan hasil
dari suatu sistol atau kontraksi jantung (Jota,2001).
Tekanan darah diukur pada arteri,
biasanya pada pangkal lengan. Lalu dipasang manset 1/3 lengan atas, ditempatkan
diafragma pada arteri dan earpiece pada telinga lalu dibuka pengunci air raksa,
dipompa pelan sambil dilihat skala dan dicari sistol dan diastolnya
(Bresvick,2003).
Tekanan darah sistolik ditetapkan
pada saat pertama kali terdengar bunyi, sedangkan tekanan darah diastolic
ditetapkan pada saat bunyi menjadi hilang sewaktu menurunkan tekanan air raksa
(Sunarsih,2001).
2.3 Stetoskop
Stetoskop ditemukan pertama kali
oleh dokter prancis yaitu Rene Theophile Hyacinthe Leannec yang umumnya
dianggap sebagai ayah dari obat dada. Inspirasinya didapat saat mendengarkan
goresan pin yang dikirim lewat panjang sebuah balok kayu, kemudian dibuat
tabung untuk mendengar dada pasien. Dari waktu yang diciptakan pada tahun 1816,
hingga awal abad ini. Stetoskop adalah alat yang paling dapat di andalkan dan
informative tersedia untuk mendiagnosis penyakit jantung (Yatim,1987).
Stetoskop berasal dari kata
yunani, stetos yang artinya dada dan skopein yang artinya memeriksa. Alat ini
merupakan media untuk menyampaikan suara-suara di dalam tubuh seorang pasien
kepada telinga dokter yang memeriksanya (Keatjaningsih,1989).
Stetoskop digunakan karena
berfungsi menghantarkan, mengumpulkan dan memilih frekuensi suara stetoskop
terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian kepala, selang karet/plastic dan
telinga. Ada dua jenis kepala stetoskop, yaitu (Ambarwati,2009):
1.
Bel stetoskop digunakan untuk bunyi bernada
rendah pada tekanan ringan seperti pada bunyi jantung dan vaskuler. Bila
ditekankan lebih kuat maka nada frekuensi tinggi terdengar lebih keras karena
kulit menjadi terenggang, maka kerjanya seperti diafragma.
2.
Diafragma digunakan untuk bunyi bernada tinggi
seperti bunyi usus dan paru-paru.
Manset pada sphygmomanometer
digembungkan secara cepat sampai pembacaan manometer sekitar 30mmHg (4,0 KPa).
Yaitu diatas aras pada saat denyut nadi hilang dan kemudian dikempiskan
perlahan-lahan dengan laju kira-kira 9 mmHg/s (0,3 KPa/s). pada saat ini bunyi
koroktoff didengarkan memakai stetoskop yang ditempatkan diatas arteri lengan
(Padmawinata,2001).
2.4 Alat tes gula darah
Gluco dr adalah suatu perngkat
medis untuk menentukan perkiraan konsentrasi glukosa dalam darah. Ini adalah
suatu alat yang digunakan untuk memantau kadar gula dalam darah bagi orang yang
terserang diabetes mellitus. Gluco dr ini dilengkapi strep uji dan strep
control. Gluco dr akan menampilkan tingkat kadar dalam mg/dl atau mmol/L. alat
ini di temukan sekitar tahun 1980 dengan tujuan utama yaitu untuk pengolahan
diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 yang telah mencapai ketingkat mendekati
normal. Glukosa meter harus memenuhi standart akurasi yang telah ditetapkan
oleh organisasi internasional untuk standartisasi (ISO). Namun berbagai factor
dapat mempengaruhi ke akuratan test. Factor-faktor yang mempengaruhi akurasi
berbagai meter termasuk kalibrasi meter, penuaan strip (Davidson,1960).
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,Eni Retno. 2009. KPPK kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika
Burni,Danid. 2009.jendela
iptek seri2. Jakarta : Balai Pustaka
Jota,Santa. 2001. Diagnosis
penyakit jantung. Jakarta:Widya Medika
Keatjaningsih.1989. petunjuk
praktikum struktur dan fungsi manusia. Jakarta: D2LPTK
Steve.1984. biologi.Jakarta
: Erlangga
Sunarsih,Try.2001. petunjuk
kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika
Padmawinata,kosasih. 1996. Pengendalian hipertensi. Bandung: ITB press
Yatim,wildan.1987. biologi.
Bandung: Tarsito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar